Page 12 - MAJALAH 127
P. 12

LAPORAN UTAMA




          Selama ini DPR banyak jadi sasa­  Apa yang bisa anda katakan kepa­  4 D, datang, duduk, diam, dan duit.
          ran tembak banyak pihak seperti   da para pengamat ini? Iya sebagian
          pengamat atau pakar? Banyak juga   memang mungkin begitu karena    DPR sekarang pasti bukan salah
          pengamat dan pakar yang tidak    tidak paham. Nah itulah sebabnya   satu dari dua kelompok tadi? Pasca
          mengerti fungsi DPR. Ada seorang   kita terus perkuat lembaga legis-  reformasi kita baru mulai berfikir
          ahli hukum - saya pernah de ngar   latif ini karena tradisi berparle-  bahwa bangsa ini perlu mempekuat
          dalam satu dialog di radio, dia me-  men ini belum terlalu kuat di kita.   parlemen. Orang yang tidak paham
          ngatakan anggota DPR ini terlalu   Parlemen kita dulu pernah sa ngat   sering mengatakan buat apa mem-
          banyak ngomong katanya. Itu ajaib   aktif, orde lama terutama saat   perkuat DPR tidak ada gunanya.
          kalimat itu karena anggota DPR   kita bereksperimen dengan sistem   Memang benar juga, DPR tidak ada
          ya  kerjanya  ngomong.  Parlemen   parlementarisme, demokrasi libe-  gunanya kalau negara ini tidak in-
          itu dari kata parle artinya bicara.   ral dulu. Parlemennya aktif sekali,   gin berdemokrasi. Karena kalau
          Jadi anggota dewan tidak bisa ma-  saking aktifnya dia menjatuhkan   pemerintahan mau dikuatkan sen-
          suk gorong-gorong, selokan kayak   pemerintah setiap saat. Sejarah   diri ya eksekutif bisa menjalankan
          Jokowi karena itu bukan kerjaan   kita mencatat hal ini kan. Setelah   semuanya, tidak perlu DPR.
          dia.                             itu orde baru, orang banyak meng-
                                           kritik parlemennya dengan sebutan   Mahasiswa dan publik pada saat
                                                                             reformasi  maunya  negara  de­
             Nah kalau mau                                                   mokrasi ya? Nah kalau mau negara
     negara demokrasi                                                        demokrasi maka DPRnya harus ada
     maka DPRnya                                                             dan kuat supaya proses check and
     harus ada dan                                                           balances diantara tiga pemangku
                                                                             kekuasaan - trias politica itu bisa
     kuat supaya                                                             berjalan dengan baik.
     proses check
     and balances                                                            Jadi kalau para pengamat menyu­
     diantara tiga                                                           arakan tidak perlu DPR berarti dia
                                                                             sedang mengusung negara otoriter
     pemangku                                                                ya? Iya kalau maunya otoriter ya
     kekuasaan - trias                                                       DPR tidak perlu. Itu ada contohnya
     politica itu bisa                                                       sekarang ini seperti negara di Asia
     berjalan                                                                Tengah ya, DPRnya embel-embel
                                                                             aja. Kayak kita di era masa lalu aja
     dengan                                                                  kan, anggota DPR diangkat presi-
     baik.                                                                   den, anggota MPR juga diangkat
                                                                             presiden. Semua namanya dicoret-
                                                                             coret dulu sama presiden kemudian
                                                                             baru diajukan untuk ditetapkan.
                                                                             Sederhanakan.

                                                                             Sebenarnya bisa tidak dikatakan
                                                                             kalau kerja DPR itu hanya soal
                                                                             image, bukan karena tidak kerja
                                                                             tapi image yang dibangun itu pen­
                                                                             ting? Nah dulu itu memang ada
                                                                             asumsi yang dibangun dewan, yang
                                                                             berkembang pada saat itu, DPR ti-
                                                                             dak perlu image. Serahkan saja ke-
                                                                             pada masing-masing anggota de-
                                                                             wan. Image dewan dianggap image
                                                                             dari 560 orang anggotanya, dengan
                                                                             fraksinya masing-masing. Nah se-
                                                                             karang kita tidak berfikir demikian,
                                                                             kita jangan terus membiarkan ma-



          12  PARLEMENTARIA  EDISI 127 TH. XLV, 2015
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17