Page 77 - MAJALAH 127
P. 77

Proses pembuatan kebijakan KNA
                                                                                tidak terlepas dari dukungan
                                                                                layanan informasi dan riset. Di Korea
                                                                                Selatan itu sendiri; baik legislator
                                                                                secara individu maupun komisi-
                                                                                komisi yang ada, meminta pendapat
                                                                                kepada akademisi maupun lembaga
                                                                                penelitian adalah hal yang lumrah
                                                                                untuk dilakukan. Tentu saja mereka
                                                                                yang dimintai pendapatnya adalah
                                                                                lembaga atau individu yang kredibel.

                                                                                Ada dua kategori lembaga penyedia
                                                                                informasi yang bekerja sama dengan
                                                                                KNA, yakni internal dan eksternal
                                                                                parlemen. Untuk lembaga internal,
                                                                                KNA memiliki tiga lembaga yang
                                                                                berperan memberikan informasi
                                                                                untuk mendukung kinerja mereka.
                                                                                Keberadaan mereka diatur dalam
                                                                                National Assembly Act bab ketiga
                                                                                tentang alat kelengkapan dan
                                                                                fungsinya. Tiga lembaga tersebut
            siden yang sudah disertai dengan   Presiden Korea Selatan, Park Geun-  adalah:  National Assembly Budget
            pertimbangan dari  komite atau    hye, menjalankan hak vetonya un-  Office, National Assembly Library,
            komisi.                           tuk menghentikan proses revisi    dan National Assembly Research
                                              RUU parlemen yang sudah lolos     Services(NARS).
            Ketika RUU diusulkan ke Majelis   di lembaga legislatif. Penolakan
            Nasional, ketua melaporkan ke     tersebut dilakukan karena diang-  Ketiga lembaga diatas masing-
            sidang pleno. Setelah menyelesaikan   gap mempunyai unsur pelanggaran   masing memiliki tugas yang ber-
            pemeriksaan komite,  kemudian     konstitusi. Presiden meminta par-  beda. Dengan jumlah tenaga kerja
            diagendakan sesi pleno. Jika perlu,   lemen kembali mempertimbangkan   sebanyak 304 orang, National As-
            setiap komite juga dapat memeriksa   revisi yang memberikan parlemen   sembly Library siap untuk menye-
            RUU tertentu dengan sub-komite.   hak mengubah tata aturan peme-    diakan layanan informasi dan data
            Kemudian dilakukan pemeriksaan    rintahan. Revisi UU parlemen yang   kepustakaan secara up to date dan
            legislasi dan hukum komite oleh  ditolak Presiden Park Geun-hye     akurat kepada anggota legislatif
            komite Legislasi dan Kehakiman    tersebut, berbenturan dengan oto-  atau organisasi pendukungnya. Se-
            yang harus dibahas dan diselesaikan   ritas kabinet pada pembuatan UU   menjak tahun 1998, layanan Nation-
            dalam sidang paripurna oleh Majelis   administrasi, memperkuat kontrol   al Assembly Library diperluas untuk
            Nasional hingga RUU tersebut      pihak yuridis, dan juga merusak  publik dan tidak lagi hanya anggota
            diajukan kepada Dewan Negara.     tatanan pemisahan kekuasaan yang  KNA saja. 4  National Assembly Bud-
            Jika keberatan, Presiden dapat    tercantum dalam konstitusi. Selama   get Office yang didirikan pada Ok-
            meminta Majelis Nasional untuk    ini sudah ada sekitar 73 kasus pe-  tober 2003 memiliki tugas untuk
            membicarakan lagi RUU tersebut    nolakan presiden atas revisi UU   memperkuat fungsi penganggaran
            dengan melampirkan pernyataan     parlemen, akan tetapi penolakan  KNA menjadi semakin efisien dan
            keberatan dalam waktu 15 hari dari  ini merupakan yang pertama kali  juga mengawasi keuangan nega-
            hari ketika RUU tersebut diberikan  dalam pemerintahan Park Geun-   ra. 5  National Assembly Research
            ke pemerintah. Akhirnya, RUU      hye. Permintaan presiden agar re-
            diselesaikan di Dewan Negara dan   visi itu ditinjau ulang, berdasarkan   4. National Assembly Library, “ Function &
                                                                                Organization,” http://www.nanet.go.kr/eng-
            ditandatangani Presiden. Kemudian   konstitusi, harus dibawa ke meja   lish/01_about/03/function.jsp (diakses tanggal
            UU  tersebut  diumumkan  dan  persidangan parlemen dan harus        15 Juli 2015 pukul 01.15).
            dipublikasikan dalam berita resmi   mendapatkan mayoritas suara se-  5. The National Assembly Budget Office, “
            di Korea Selatan.                 banyak dua pertiga.               Establishment & Objective,” http://korea.nabo.
                                                                                go.kr/eng/01_about/establishment.page (diakses
                                                                                tanggal 15 Juli 2015 pukul 01.15).


                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 127 TH. XLV, 2015  77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80