Page 73 - MAJALAH 127
P. 73
jajahan. Sebagian dilarikan ke Belan- pon yang digunakan pada sidang mulai dari upacara di lokasi proyek
da atau negara asing lain. Akibatnya, umum MPRS 1960-1965 di Gedung Conefo 31 Mei 1966.
ilmuwan kita yang akan mengada- Sociëteit Concordia Bandung (Ge-
kan penelitian, naskah sastra kuno dung Merdeka). “Museum itu merupakan suatu
misalnya, mereka harus ke Belanda, tempat yang digunakan sebagai
Inggris, atau Jerman. Periode pasca- Termasuk ditampilkan sebuah pa- memori kolektif perjalanan sebuah
kolonialisme telah berlalu setengah tung pakaian Pimpinan MPRS ber- institusi DPR, bahwa DPR sampai
abad lebih. Banyak karya bangsa kita warna putih-putih tahun 1960-1961. usia 70 tahun telah mengukir seja-
yang muncul selama itu. Semuanya Pakaian itu sudah dikenal oleh para rah dalam berbagai jamannya,” ujar
harus direkam, disimpan secara ba- pejuang bangsa Indonesia sejak Wakil Ketua DPR Fadli Zon ketika
gus agar tak hilang. 1940an. Benda lain yang dipajang diminta tanggapannya soal Muse-
adalah tempat duduk Presiden dan um DPR RI, baru-baru ini.
Tidak terkecuali Museum DPR, pe- Wakil Presiden juga Pimpinan DPR
nam pilan Museum DPR yang terle- RI tahun 1968. Sementara pada Setiap terjadi perubahan kekua-
tak di lantai II Gedung Kura-kura, dinding-dinding museum ditampil- saan, lanjut Fadli, selalu melibat-
dan berlokasi agak memojok terse- kan foto-foto pimpinan DPR era kan peran parlemen karena itu,
but dahulu memang terkesan gelap 1950-1956, DPR hasil pemilu ke-1 semuanya harus terdokumentasi
dan sedikit terabaikan. Namun saat 1955-1959, dan seterusnya hingga dengan baik. “Cerita tentang Volks-
ini setelah dimulai proses revita- pimpinan DPR hasil Pemilu 2014 raad, dan sejarah parlemen yang
lisasi Museum, kondisi museum yang saat ini diketuai Setya No- terdapat di Museum diharapkan
terlihat lebih rapih dibandingkan vanto. generasi penerus tahu peran DPR
masa lalu.
Berjalan menyusuri Museum, ter-
lebih dahulu kita akan diarahkan
untuk menaiki ekskalator yang
menuju lantai II, kemudian di sebe-
lah kanan akan tiba di sebuah pintu
yang menampilkan poster bertulis-
kan “Museum DPR-RI Menuju Par-
lemen Modern”.
Saat masuk ke dalam, pajangan
yang pertama dilihat adalah be-
berapa kursi, meja, podium dan jam
dinding yang menurut sejarahnya
digunakan dalam sidang KNIP pada
7-12 Desember 1949 di Keraton Selain itu, foto-foto kegiatan DPR ini. Karena itu peran museum cu-
Yog yakarta. Sidang itu membicara- dari masa ke masa yang juga dipa- kup dominan, memang sudah di-
kan hasil Konferensi Meja Bundar jang sebagai poster dinding muse- kumpulkan barang-barang arte-
yang menjadikan Indonesia sebagai um. Salah satunya foto Ketua DPR fak itu sementara ini kita gunakan
nega ra Republik Indonesia Serikat Mr Sartono saat menyambut kun- Museum yang ada sebagai tempat
(RIS). Turut dipajang di antara kur- jungan Menteri Kebudayaan Ceko- transisi,” jelasnya.
si-kursi itu sebuah mesin tik yang slovakia, Mr Pavel Dubovsky pada 8
digunakan dalam sidang konstitu- Januari 1957. Ada juga naskah UUD Sejak jaman Volksraad, lanjutnya,
ante di Bandung, mesin tik jadul itu Sementara yang dibuat tahun 1950 DPR juga sebenarnya sudah me-
digunakan oleh sekretaris sidang sebagai UU pengganti RIS. Pasal di miliki Museum namun tempat dan
DPR periode 1956-1959. dalamnya berisi keinginan rakyat lokasi belum ada bahkan artefak
untuk kembali ke bentuk negara ke- atau barang bersejarah masih di-
Selain itu, jika berjalan lagi ada satuan dan melepas diri dari fede- bundel karena belum ada tempat
benda lain yang kali ini dipajang di rasi Belanda (pembubaran negara untuk menyimpan koleksi tersebut.
dalam kotak kaca, yaitu ‘kerat’ atau RIS). Tidak ketinggalan juga ada “Kondisi ini memang sangat me-
tempat air minum anggota MPRS sedikit foto dan informasi tentang nyedihkan karena perpustakaan
tahun 1960-1965 dan pesawat tele- sejarah Gedung Nusantara yang di- maupun museum di luar negeri
PARLEMENTARIA EDISI 127 TH. XLV, 2015 73