Page 38 - MAJALAH 153
P. 38
P R OFIL
saat mahasiswa aktivis, sama dengan untuk memperjuangkan keislaman
Pak Harto, tidak masuk PNS kemudian dan keagamaan. Akhirnya mereka
jaman Pak Harto politknya sangat klir saya masuk Gerindra dan mereka
dibatasi maka tidak masuk parpol, tapi di mendukung.
luar tetap aktivis. Dukungan itu terbukti sebab
Sodik terpilih sebagai anggota DPR
Setelah kuliah ? mengalahkan 4 incumbent yakni
Saya sambil kuliah, tidak masuk Popong Djundjunan (PG), Ledia Hanifa
PNS lebih memilih masuk perusahaan (PKS), Putu dari PDIP dan Agung Budi
join venture dibayar pakai dolar. Saya Santoso dari PD.
menikmati, ketika ayah sudah sepuh
saya lepaskan pekerjaan itu fokus di Adakah pesan khusus ayahnya?
Yayasan yang didirikan ayahnya Darul Pesan ayahnya yang selalu dipegang
Hikam. Saya tinggalkan pekerjaan itu teguh hingga saat ini adalah, dalam
karena, selaku laki-laki tertua. Saya hidup berbuatlah sesuatu bagi umat
melihat betapa strategisnya yayasan foto : dok pri/iw dan bangsa. Saya pernah tinggalkan
ini melakukan Pendidikan penguatan dunia professional dengan bayaran
SDM, dan aktif di berbagai kegiatan Sodik Mudjahid bersama istri tercinta dolar tapi hanya saya nikmati sendiri
kemasyarakatan. tidak langsung kepada bangsa. Dengan
tidak kaku. Kenapa waktu itu akhirnya mengajar lebih terasa kepada umat dan
Jabatan apa saja yang disandang? masuk, pertama karena selama ini berada bangsa, beri pelayanan untuk umat
Pernah sebagai salah satu Ketua di luar system. Bisa dikatakan, saya selama bangsa dalam berbagai bentuk. Dulu
MUI Jabar, bendahara Badan amil zakat ini korban kebijakan, maka sekarang lewat ormas LSM, lalu ikut sedikit buat
Jabar, juga salah seorang Ketua Dewan ikut atau menjadi bagian pembuat kebijakan.
Masjid Jawa Barat. Juga pernah menjadi kebijakan. Itu pertimbangannya. Kini
sekretaris ICMI Jabar. ikut berkontribusi membuat kebijakan. Benarkah politik itu kejam?
Saya tinggalkan dunia professional Kalau bisnis persaingan uang,
perusahaan itu, saya mengelola lembaga Kenapa memilih Gerindra? ada gesekan-gesekan, kalau politik
Pendidikan dan aktif di kegiatan Pertimbangannya memilih Partai persaingannya kekuasaan. Maka
masyarakat. Keputusan hengkang dari Gerindra, karena visi misinya, program gesekannya lebih kuat. Kalau bisnis
perusahaan itu mendapat dukungan aksinya sesuai dengan semangat gesekan uang, media tidak begitu
isterinya, meski awalnya ekonomi kebangsaan, semangat keislaman yang mempublish, tapi kalau politik maka
keluarga sedikit mundur tetapi dinikmati ada di PNI, Golkar dan semangat gesekannya lebih terbuka dan lebih
saja. Tahun 92an. keagamaan di partai-partai lain maupun menarik bagi masyarakat.
Keluar dari perusahaan asing itu saya semangat di ormas. Ini adalah gabungan Saya menolak keras, bahwa politik
jadi dosen di Ikopin sambil mengurusi nasionalis religius. boleh curang boleh kotor, boleh
yayasannya, meski akhirnya profesi Yang kedua sosok Pimpinan yang mengalahkan, tidak. Tetap saja harus
dosen itu juga ditinggalkan. Saya fokus bisa dipercaya, bisa mewujudkan misi dalam koridor yang ditentukan. Kita
ke Pendidikan Darul Hikam yang dan visi partai. Anggota keluarganya harus makin dewasa, makin beradab
menjadi salah satu Pendidikan terbaik di tidak ada yang masuk partai, hanya sebagai masyarakat yang ber Pancasila
Bandung. saudara jauh. Meski demikian, sebelum bertarung berpolitik dan jangan
memutuskan masuk partai musyawarah melupakan etika politik atau etika
Sejak kapan akhirnya terjun ke dengan keluarga dulu karena ayahnya agama. Kita harus didik anak-anak
politik? ingin dirinya masuk PSI. Prinsipnya kita berpolitik yang beretika, dan perlu
Sejak itu banyak tawaran dari ayahnya setuju dengan prinsip bukan kedewasaan. Persaingan pasti ada, tapi
berbagai partai, saya katakan bukan tidak bela partainya tetapi bela Islamnya, patuh pada wasit ( pemerintah) dan bisa
berpolitik tapi tidak masuk secara formal bela kebangsaannya. Keluarga saya berlaku fair. Intinya politik bermartabat,
dalam partai. Lalu ketika masuk formal, paham bahwa parpol adalah elemen politik harus tetap berpegang norma dan
38 | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017