Page 39 - MAJALAH 153
P. 39
etika itu yang harus dikembangkan. catering. Ini sesuai kuliahnya di akademi ekstra kurikuler aktif juga di masjid serta
ilmu rumah tangga, jurusan tata boga ikut OSIS.
Adakah putrinya ikut berpolitik? (makanan) yang dijalani sampai sekarang. Adakah target khusus setelah
Tidak ada. Pada awalnya mereka jadi anggota DPR atau jabatan di
menentang dirinya masuk parpol, tetapi Bagaimana konsep mendidik anak? Pemerintah?
setelah dijelaskan mereka setuju. Ada Saya beruntung miliki Yayasan Masyarakat terbagi ada yang minta
momentum yang mendukung dirinya Pendidikan Darul Hikam sehingga tetap di DPR, ada yang inginkan jadi
saat menjadi Ketua Panja Haji yang anak disekolahkan disitu, ekstra Walikota dan Gubernur. Partaipun
berhasil menurunkan BPIH sebesar kurikuler dibantu isteri. Saat berumroh memberikan prioritas tapi untuk Walkot
Rp 7 juta tahun 2015. Ketiga putrinya keluarga bersama Prof Aty Wardiman tidak karena sangat teknis, sedangkan
semuanya yang kuliah di ITB kritis, dulu mendapatkan suatu yang sangat Gubernur tidak seteknis Walkot. Selain
menolak orang tuanya masuk politik. membahagiakan yaitu komentar bahwa syarat teknis juga ada administratif juga
Setelah saya yakinkan akhirnya setuju, anak-anaknya bahagia. Meski aktif syarat logistik. Dengan usia saya yang
mereka makin yakin. penuh waktu tapi komentar psikolog sudah segini saya pilih di DPR saja.
itu menyenangkan hatinya, berarti Masyarakat banyak meminta, Gerindra
Bagaimana awal pertemuannya kesibukannya tidak mengorbankan juga memberikan prioritas kepada saya,
dengan Ibu Dedeh Dewiyani? keluarga khususnya puteri-puterinya. tapi saya lebih memilih tetap di parlemen.
Ketemua calon isteri lantaran suka Kalau saya pergi kemanapun- saya
hadir pada ceramah saya. Lalu sama-sama belikan oleh-oleh semampunya. Kalau Apa yang paling berkesan di DPR
di PII. Ketemu pertama di masjid. Ketika dia berprestasi saya berikan sesuatu. khususnya Komisi VIII?
mahasiswa sudah jadi penceramah. Sekolah bisa masuk ITB semua, anak Masalah yang paling berkesan selama
Karena kultur ustadz muballig itu saya yang pertama jenius, nilainya terbagus di DPR adalah karena duduk di Komisi
sudah menjadi penceramah- trainer, ikut di SMA 3 Bandung. Anak saya dari VIII yang berhadapan langsung dengan
training di PII. Ketemu tahun 1980-an play grup sampai SMP dan SMA 3 rakyat miskin, ada yang menyebut komisi
lalu terjadi perkenalan lebih intens dan semua punya pilihan, maunya ada yang air mata atau komisi akhirat. Kepedulian
akhirnya menikah tahun 1982. psikologi atau kedokteran. kepada rakyat miskin sudah dialami sejak
Selaku penceramah, diakui banyak Ketiga putrinya tersebut adalah dulu bersama orang tuanya. Di sini saya
fans tetapi memang Allah mengqodar Ibu Asri Sofia Marwah, ITB, Teknik Kimia, menyaksikan masih banyak kemiskinan
Dedeh jadi isterinya. Ibu kini fokus pada 2003/2004, Afia Abdan Mardiyya, dan bisa melakukan keberpihakan
urusan rumah tangga dan keluarganya. ITB, Teknik Material, 2006/2007 dan kepada mereka lewat penyusunan UU
Untuk memback-up ekonomi keluarga Sarah Uzma Marashi, ITB, Planologi, serta anggaran dan kebijakannnya
ia mulai merintis usaha- berwira usaha 2007/2008. Sama dengan kedua orang melalui PKH.
tahun 92 mengembangkan usaha tua, saya mendidik agama didahulukan, Kalau kunker saya kunjungi
kampung-kampung kumuh. Saya
menikmati bahkan menambah rasa
syukur kita. Komisi ini mempunyai
tugas melindungi perempuan dan anak-
anak. Walapun diberi kesempatan untuk
pindah tetap memilih komisi bidang
sosial ini. Saya menyatakan terima kasih.
Setelah menerima lalu dikasih untuk
membantu masyarakat ekonomi lemah.
Sedangkan soal kebencanaan,
ia mengusulkan BNPB menjadi
kementerian. Meski demikian kalau
foto : Azka/iw masih belum berubah, badan itu
tetap perlu dukungan anggaran dan
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid manajemen. n(mp)
Edisi : 153 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 39