Page 56 - MAJALAH 153
P. 56
LIPUTAN KHUSUS
foto : Eka/iw
Foto bersama delegasi Sidang Parlemen Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan (World Parliamentary Forum on Sustainable Development)
Sidang Parlemen Dunia Sepakati Agenda Pembangunan 2030
Kedua, bersama mempromosikan
Deklarasi Bali pelaksanaan Agenda Pembangunan
2030 dalam proses legislatif dan
anggaran yang mendukung dan
memfasilitasi pembangunan inklusif
Sidang Parlemen Dunia tentang Pembangunan Berkelanjutan serta mengutamakan prinsip-prinsip tidak
(World Parliamentary Forum on Sustainable Development) meninggalkan siapa pun di belakang
yang berlangsung di Nusa Dua Bali pada 6-7 September 2017 Ketiga, kita harus meningkatkan peran
dengan tema “Achieving the 2030 Agenda through Inclusive anggota parlemen dalam memperkuat
Development” menghasilkan Bali Declaration. demokrasi sehubungan dengan hak
asasi manusia terlepas dari ras, etnisitas
ebanyak 17 poin yang tercantum parlemen yang hadir, hanya India yang dan agama, pemerintahan yang baik dan
dalam Bali Deklarasi terdiri dari tidak sependapat dengan poin deklarasi peraturan hukum, dan menciptakan
Stiga isu utama, yakni tentang yang menyangkut Rohingya. Deklarasi lingkungan yang mendukung di tingkat
pembangunan inklusif dan berkeadilan Bali ini akan dibawa sekaligus diadopsi nasional, regional dan internasional untuk
sehingga tidak satupun yang tertinggal di negara masing-masing, khususnya di pencapaian SDGs
(leave no one behind), pembangunan kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Indonesia patut berbangga karena
berkelanjutan dan perubahan iklim (SDGs Forum Parlemen Dunia yang dihadiri menjadi tuan rumah konferensi World
& Climate Action), serta upaya menjaga oleh 50 perwakilan parlemen di seluruh Parliamentary Forum on Sustainable Development
perdamaian (Ending Violence, Sustaining dunia, beberapa organisasi internasional Goals (SDGs) yang diselenggarakan di
Peace). (UNEP, Women Parliament Leader, Nusa Dua, Bali ini. Atas inisiasi DPR RI,
Parlemen Dunia menekankan UN-SDSN, GOPAC, European acara yang mengangkat tema “Achieving
pentingnya perdamaian dalam Union dan AIPA) dan masyarakat sipil, the 2030 Agenda through Inclusive
pembangunan inklusif dan berkeadilan. mencapai pemahaman bersama mengenai Development” ini menjadi forum
Tanpa perdamaian, pembangunan pentingnya sejumlah aspek. pertama yang membahas mengenai
berkelanjutan tidak akan tercapai. Karena Pertama, bahwa kita harus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
itu, secara khusus Deklarasi Bali memuat meningkatkan upaya bersama, di semua (SDGs) pada tingkat dunia.
soal penyelesaian krisis kemanusiaan tingkat dan dalam kemitraan dengan Dalam sambutannya, Ketua Badan
terhadap etnis Rohingya di Rakhine, semua pemangku kepentingan untuk Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP)
Myanmar. Namun dari 50 perwakilan memastikan pelaksanaan yang efektif dari DPR RI Nurhayati Ali Assegaf
56 | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017