Page 54 - MAJALAH 153
P. 54

SOROTAN


                  Profesi Penulis Harus Dibebaskan Dari Pajak


                                           dan Diberi Insentif






              Anggota Komisi  X DPR RI Dadang Rusdiana, akhirnya  angkat bicara menanggapi terkait
              regulasi pemerintah soal pajak (royalti) penulis yang dinilai amat besar. Hal ini, harus ditinjau
                     ulang, Profesi penulis seharusnya dibebaskan dari pajak, dan diberikan insentif,
              P     olitisi  Partai  Hanura  ini  layak gak sih jika pendapatan Negara


                                               salah satunya dari peningkatan pajak
                                   pengenaan
                    menjelaskan
                    pajak kepada profesi penulis
                                               dapat saja terjadi jika pada saat tahap
              harus ditinjau kembali oleh Menteri   penulis ini ? dia menjelaskan hal itu
              Keuangan,    karena   Indonesia  tertentu dimana tingkat literasi kita
              sedang  mendorong   peningkatan  sudah tinggi, dan menulis buku itu
              tingkat literasi. Salah satu upaya   sudah menjadi industri yang menarik,
              untuk meningkatkan literasi itu,   itu tidak masalah ke depannya. Tapi
              ialah bagaimana kita mendorong   kan kita saat ini masih pada tahap
              produktivitas penulis.           dimana tingkat produktivitas  penulis
                 “Mana mau penulis buku kalau   itu masih rendah.
              pajaknya  tinggi.  Makanya  kita    Politisi  Partai  Hanura  ini
              meminta kepada Menteri Keuangan   menegaskan  semestinya  prefesi
              untuk memperlakukan khusus kepada   penulis seharusnya ada insentif, dan
              penulis. Jadi jangan sampai orang tidak   Itu biasa dalam kebijakan pemerintah,
              mau menulis karena pajaknya tinggi,”   kalau misalkan sesuatu itu belum
              katanya, Kepada Parlementaria, di   besar,  maka  insentif  pemerintah
              Ruang Rapat Komisi X, Gedung     yang diperlukan. Kecuali kalau nanti
              Nusantara I DPR RI.              menulis itu sudah menjadi sebuah
                 Menurut   Anggota    Dewan    budaya tinggi di Indonesia , dimana
              yang membidangi Pendidikan dan   banyak orang kemudian mengandalkan
              Perbukuan, kebijakan Ini tidak sejalan   pendapatannya  dari  menulis,  nah  itu                 foto : Arief/iw
              dengan  Prioritas Nasional  tentang   lain persoalan. Kalau sekarang baru   Anggota Komisi X DPR, Dadang Rusdiana
              Pendidikan. Salah satu problematika   pada tahap pembangunan  tradisi
              Pendidikan Indonesia adalah tingkat   menulis.                       Lebih lanjut, dia menerangkan
              literasi rendah.                    “Jadi tergantung tahapan, menurut   berdasarkan Undang-Undang No. 3
                 “Jadi kalau tiba-tiba dikenakan   saya bukan hanya menulis saja, tapi   Tahun 2017tentang Perbukuan, yang
              pajak tinggi pada penulis, ini kan   juga  dalam sector-sektor yang  lain   telah  disusun dibentuk oleh  Komisi
              tidak konsisten dengan apa yang   ketika masih berkembang pemerintah   X,  mengamanatkan  Pemerintah
              kita nyatakan, bahwa Indonesia   memberikan insentif. Jadi aneh   memberikan insentig berupa, pertama
              tingkat literasinya harus meningkat,   kalau misalkan literasi kita rendah,   adalah  subsidi  dari  pemerintah
              pendidikan  Indonesia  harus  punya   produktivitas kita rendah, tiba-tiba   terhadap harga kertas ketika meningkat,
              daya saing. Itu makanya kita meminta   dibebankan pajak untuk menulis. Itu   maka pemeintah memberikan subsidi
              Menteri Keuangan untuk meninjau   bukan intensif namanya, bahkan bisa   sehingga harga kertas bisa tetap terjaga
              ulang,” ujar Dadang.             membunuh spirit untuk menulis,”   pada level dimana tidak menambah
                 Ketika  ada pertanyaan, sebenarnya   tegasnya.                 peningkatan pada biaya produksi yang



              54  | PARLEMENTARIA n Edisi : 153 TH. XLVII 2017
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59