Page 78 - MAJALAH 143
P. 78
POJOk PARLe
Lestarikan
Budaya Nenek Moyang
nggota Komisi IV DPR RI Indira Chunda PAN menandaskan.
Thita Syahrul mempunyai komitmen kuat Untuk itu pula setelah kembali ke Senayan, usai
untuk terus melestarikan budaya nenek reses ia bertekad untuk memperjuangkan nasib nelayan.
A moyang sebagai pelaut ulung. “Karena Kebetulan pula, obyek kunjungan kerja kali ini peninjauan
itu, begitu dilantik sebagai Anggota DPR RI saya ke Galangan Kapal Ikan PT Siagan Boats dan Pelabuhan
memilih menjadi Anggota Komisi IV DPR RI yang Perikanan Untia, Biringkanaya, Kota Makassar. Di
membidang pertanian termasuk di dalamnya banyak Pelabuhan Perikanan ini, Tim Kunker Komisi IV
bersinggungan dengan kepentingan nelayan,” ujarnya yang dipimpin I Made Urip (Fraksi PDI Perjuangan)
di sela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV ke berkesempatan berdialog dengan para nelayan.
Makassar akhir Oktober lalu. Kepedulian akan peningkatan kehidupan dan
Menurut putri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kesejahteraan nelayan ditunjukkan para Anggota Dewan
ini, dirinya bertekad untuk membantu peningkatan setelah menerima berbagai kendala dan keluhan seperti
kesejahteraan nelayan. “Saya harus di belakang mereka. larangan alat tangkap, adanya pungli dan juga nasib
Mereka para nelayan adalah orang hebat sampai muncul nelayan yang dipenjarakan. Semuanya itu akan dibahas
istilah “ Nenek Moyangku Orang Pelaut”. Bahkan nelayan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pihak
Makassar dikenal sebagai pelaut ulung, dengan kapal terkait lainnya, serta diakhir acara dilakukan penyerahan
Phinisi berlayar hingga negeri Belanda,” ungkap Politisi bantuan alat tangkap ikan kepada para nenayan. n (mp)
Foto: Mastur /iw
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI foto bersama dengan perwakilan nelayan di Pelabuhan Perikanan Untia, Makassar. (mp)
78 l PARLEMENTARIA l EDISI 143 TH. XLVI - 2016