Page 76 - MAJALAH 143
P. 76
kIAT SeHAT
ANDROPAUSE,
foto : dokpri/iw Kala Keperkasaan Pria Pudar
erminologi “male climacterium” pertama kali 45 tahun. Patomekanisme (proses terjadinya) andropause
diperkenalkan oleh A.A. Werner tahun 1939 untuk melibatkan beberapa jalur yang mengakibatkan penurunan
Tmendeskripsikan berkurangnya androgen terkait kadar testosteron, berupa penurunan fungsi sel-sel
usia dan gejala yang menyertainya. Kemudian pada tahun Leydig dan aksis pituitari-hipotalamus, peningkatan kadar
1944, Hellers dan Meyers menggunakan istilah “menopause SHBG (sex hormone-binding globulin), yang terjadi seiring
pria” untuk menjelaskan beragam keluhan yang menyertai meningkatnya usia dan mengakibatkan berkurangnya kadar
proses penuaan pada pria. Sejak itulah konsep penurunan testosteron bebas, keberadaan lemak viseral. Jaringan
fungsi testis terkait usia mengalami pasang-surut hingga adipose viseral adalah jaringan adipose yang paling aktif
memasuki era renaissance di awal tahun 1990an. dimetabolisme tubuh manusia, disalurkan melalui vena
Andropause berakar dari kata Yunani kuno “Andras” portal menuju hati, menyebabkan hiperinsulinemia
(pria) dan “pause” (berhenti). Secara harfiah, “andropause” perifer dan resistensi insulin sistemik. Jaringan viseral
didefinisikan sebagai sindrom terkait penurunan kepuasan memproduksi sitokin-sitokin inflamasi, berakibat terjadinya
seksual atau berkurangnya perasaan sejahtera secara umum disfungsi endotel dan penyakit vaskuler.
disertai rendahnya kadar testosteron pada pria lanjut Penurunan sensitivitas reseptor-reseptor testosteron,
usia. Singkatnya, andropause berarti sekumpulan gejala, terutama yang berada di sistem saraf pusat, dapat
tanda, dan keluhan pada pria yang mirip menopause pada menjelaskan penurunan hasrat seksual pada pria lansia
perempuan. serta kebutuhan testosteron dalam dosis lebih tinggi saat
Andropause terjadi pada usia 40-60 tahun. Penyebabnya terapi hipogonadisme.
multifaktorial, meliputi: faktor lingkungan: polusi lingkungan,
Manifestasi Klinis
pengaruh bahan kimia (termasuk bahan pengawet M anif estasi Klinis
makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana T erj adi perubahan men tal dan psik olog is,
Terjadi perubahan mental dan psikologis,
lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, berupa kelelahan mental,
berupa kelelahan mental,
diet, pola makan. Faktor organik: perubahan hormon, seperti: mudah lupa,
seperti: mudah lupa,
seperti: testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron),
DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat),
melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1
(Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin. Tabel 1. Manifestasi Klinis Utama Andropause
Faktor psikogenik: stres psikis dan fisik, penurunan libido 91%
pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, energi menurun 89%
penolakan terhadap kemunduran tubuh,
kemampuan berpikir, disertai perasaan disfungsi ereksi 79%
takut (takut: tua, ditinggalkan istri, mengantuk setelah makan 77%
pendapatan berkurang, sakit, mati). pemburukan memori 77%
Faktor risiko andropause termasuk rambut kemaluan berkurang 70%
penyakit kronis, seperti diabetes mellitus, sedih dan mudah tersinggung/marah 68%
sedih dan mudah tersinggung/marah
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), daya tahan tubuh berkurang 66%
penyakit artritis inflamasi, penyakit ginjal,
sindrom metabolik, obesitas, penyakit menipisnya rambut di wajah 55%
terkait HIV, dan hemokromatosis. hambatan di dalam bekerja 51%
Sumber: Jakiel G, dkk (2015)
Patomekanisme Sumber: J akiel G, dkk (2015)
Hormon testosteron pria menurun
sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia
76 l PARLEMENTARIA l EDISI 143 TH. XLVI - 2016