Page 7 - MAJALAH 139
P. 7
mengungkapkan, titik kemacetan Transportasi Indonesia (MTI), Inventarisasi masalah dilakukan
sudah bisa terprediksi sebelumnya. mengusulkan, perlu ada re-timing arus untuk mengetahui secara pasti
Pada arus mudik yang lalu, diprediksi mudik. Penduduk di Jabodetabek yang berapa besaran jumlah masyarakat
akan ada 120 ribu kedaraan masuk tol ingin mudik diatur keberangkatannya yang melakukan mudik lebaran
Cikampek. Dan sudah ada rencana berdasarkan wilayah. Misalnya, dengan transportasi umum, dengan
rekayasa lalu lintas, baik yang ke penduduk Karawang dan Bekasi Timur menggunakan motor, dan berapa
Pantura maupun ke Bandung, utara diimbau pulang H-4. Kemudian Bekasi masyarakat yang menggunakan
dan selatan. Barat dan Jakarta bagian timur pulang kendaraan pribadi. Di tol Cipali,
Tiba di Brexit, tim Komisi V sudah pada H-3. Tujuannya, agar bisa lolos misalnya, belum ada traffic
memberi catatan penting. Pertama, dari kemacetan. Ini yang namanya management. Pemerintah membiarkan
median jalan (blok pembatas di sisi re-timing. semua orang masuk melalui tol Cipali.
jalan) ternyata warnanya sama dengan “Bisa juga re-timing itu meng- Akibatnya, dapat dipastikan terjadi
permukaan jalan. Ini membuat para umumkan penduduk Bekasi Timur kemacetan.
pengemudi terkecoh, karena media berangkat H-3 pagi. Lalu, penduduk Penumpukan dan perlambatan
jalan itu dikira permukaan jalan yang Bekasi Barat yang mudik ke arah timur laju kendaraan yang melintas pun
datar. Terbukti, saat arus mudik terjadi, bisa siang hari. Sementara penduduk terjadi. “Pemerintah juga tidak pernah
median jalan sepanjang Brexit banyak Jakarta mudik setelah jam buka puasa. melakukan traffic management
tergores dan pecah akibat tertabrak Jadi 24 jam dibagi 4 (pagi, siang, sore, terhadap rekayasa lalu lintas dalam
mobil. Rest arenya juga banyak yang malam). Kira-kira setiap 6 jam. Itu saya arti yang sebenarnya. Itu sebabnya
belum layak pakai. kira akan memecah arus.” saya merasa heran kalau Korlantas
Ternyata, prediksi dan rencana dengan mudahnya menyatakan telah
rekayasa lalu lintas tidak sesuai melakukan rekayasa lalu lintas,” tandas
kenyataan. Kemacetan mengular di politis PDI Perjuangan itu.
mana-mana. Di Brexit para pemudik Sementara itu, kesaksian para
dikepung kemacetan parah puluhan pemudik menyisakan kisah duka.
jam. Tak bisa bergerak, udara panas Mereka betul-betul tersiksa terkurung
menyengat, asap kenalpot menebar Pemerintah juga tidak di tengah kemacetan Brexit. Karena
polusi, toilet tak ada, dan SPBU terlalu pernah melakukan traffic macet puluhan jam tak bergerak,
jauh dijangkau. Stres menyelimuti management terhadap bensin kendaraan pun menipis.
pemudik. Apalagi, moyoritas pemudik Penduduk setempat melihat peluang
sedang berpuasa. Tercatat, 17 pemudik rekayasa lalu lintas dalam bisnis di tengah penderitaan para
meninggal dunia karena sakit dan arti yang sebenarnya. Itu pemudik. Bensin dijajakan ke tengah
kelelahan. Tragedi mudik yang sebabnya saya merasa kerumunan macet. Harganya fantastis,
memilukan. mulai dari Rp12 ribu sampai Rp50 ribu
Catatan kritis juga disampaikan heran kalau Korlantas per liter.
Anggota Komisi V Novita Wijayanti. dengan mudahnya Belum lagi, pemudik yang kebelet
Masyarakat kerap tergoda untuk menyatakan telah pipis. Penduduk setempat juga
mencoba hal baru, termasuk jalan tol. membuatkan toilet darurat dengan
Politisi Partai Gerindra ini juga mudik melakukan rekayasa lalu harga melangit. Jasa menggunakan
ke Cilacap melewati jalur Cikampek, lintas toilet dipatok Rp10 ribu per orang.
Cipali, Brebes, Grobogan, dan Argumen mahalnya tarif toilet, lantaran
Purwokerto. Ia merasakan lelahnya airnya diambil dari Kota Tegal. Begitu
menghadapi kemacetan. pengakuan para penjaga toilet. Sempat
“Set elah saya meng amati, terjadi tawar menawar di muka pintu
banyak yang harus disempurnakan toilet dengan sang penjaga. Untuk
di sepanjang jalan tol. Akses tol Perspektif lain juga disampaikan empat orang yang mestinya Rp40 ribu,
dari Cikampek hingga Purwokerto, Anggota Komisi V lainnya Rendy M. ditawar Rp28 ribu. Deal terjadi, satu
minim kelokan untuk memutar arah. Affandy Lamadjido. Menurutnya, per satu pun bisa masuk toilet.
Median pembatas jalan di kanan juga perlu ada inventarisasi masalah Begitulah kisah di balik kemacetan
terlalu panjang. Jadi, saat terjebak setiap kali menghadapi mudik. “Saya mudik. Sedih, lelah, stres, lapar, panas,
macet, banyak kendaraan numpuk belum melihat pemerintah melakukan dan jenuh, tumpah ruah di Brexit
di situ, tak ada akses keluar hingga inventarisasi masalah, mulai dari yang “horor”. Mudik yang tadinya
terkurung di tengah kemacetan seat atau tempat duduk, traffic merupakan tradisi kultural dan ritual,
parah,” ungkap Novi. management, dan pembangunan berubah jadi duka kolosal. Inilah (tim redaksi)
Soegeng Poernomo dari Masyarakat infrastrusktur berkelanjutan,” katanya. tragedi mudik paling memilukan. n
PARLEMENTARIA l EDISI 139 TH. XLVI - 2016 l 7

