Page 48 - MAJALAH 165
P. 48

Kunjungan Kerja




                          Komisi VII Dorong



                      Peningkatan Proper



                   Hingga Lifting Minyak




                 8MKE 8MQ 0YRNYRKER 0IVNE  TIWMǻO  0YRWTIO  HMOMVMQ 0SQMWM :.. )57 7. TEHE E[EP
              Oktober lalu untuk melakukan pengawasan sekaligus memantau kinerja perusahaan
                  tambang sesuai ketentuan yang berlaku. Komisi yang membidangi energi dan
                lingkungan hidup ini sangat konsen agar semua perusahaan tambang memenuhi
                kaidah pengelolaan yang ramah lingkungan, bermanfaat bagi rakyat banyak dan
                                       penghasil devisa yang bisa diandalkan.


                   etiga tim tersebut adalah
                   Tim Kunspek ke Sulawesi
                   Tenggara tepatnya ke
            K PT. Antam Unit Bisnis
            Pertambangan Nikel (UBPN)
            di Pomalaa, Kabupaten Kolaka
            dipimpin Ketua Komisi Gus Irawan
            Pasaribu, Tim Kunspek ke pabrik
            semen Tonasa di Pangkep, Sulawesi
            Selatan dipimpin Wakil Ketua Komisi
            Tamsil Linrung dan Tim Kunspek ke
            Bojonegoro, Jatim dipimpin Wakil
            Ketua Komisi Ridwan Hisjam.
               Ketua Komisi VII DPR RI Gus
            Irawan Pasaribu ketika  memimpin
            pertemuan Tim Kunspek Komisi VII
            DPR RI dengan Direksi PT. Aneka
            Tambang Tbk, Dirjen Minerba
            Kementerian ESDM RI dan Direktur
            PSLB3 Kementerian LHK RI di Kantor   FOTO : OJI/IW
            PT. ANTAM Unit Bisnis Pertambangan
            Nikel (UBPN) di Kecamatan Pomalaa,   Tim Kunspek Komisi VII DPR RI meninjau tambang PT. ANTAM di Kabupaten Kolaka, Sultra
            Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
            Tenggara mendorong pemerintah     mendapatkan izin ekspor, tapi belum   namun ternyata belum juga selesai.
            bersikap tegas kepada perusahaan-  juga membangun smelter, akan kita   Kemudian diberikan lagi waktu
            perusahaan tambang yang tak       rekomendasikan kepada pemerintah   kepada perusahaan pertambangan
            merealisasikan pembangunan        untuk mencabut saja izin ekspornya,   dengan PP Nomor 1 Tahun 2014
            smelter hingga tahun 2022.        supaya ada efek jera,” tegas Gus   dengan tenggat waktu 3 tahun
               Ia berharap, relaksasi dari    Irawan.                          sampai 2017, namun smelter masih
            pemerintah melalui Peraturan        Undang-Undang (UU) Nomor       juga belum selesai. Hingga terakhir
            Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun     4 Tahun 2009 tentang Minerba,    keluar PP Nomor 1 Tahun 2017
            2017 yang merupakan regulasi      sambung dia, semangatnya adalah   yang memberikan waktu lagi untuk
            perpanjangan kewajiban            hilirisasi, pemurnian mineral dalam   pembangunan smelter selama 5
            pembangunan smelter hingga        negeri, sehingga ada nilai tambah   tahun hingga tahun 2022.
            tahun 2022, adalah yang terakhir   (added value) yang dinikmati di dalam   “Negara ini sudah terlalu baik,
            kali diberikan. “Kita ingin pastikan   negeri. UU itu memberikan waktu   maka itu Komisi VII DPR ingin
            perusahaan pertambangan yang      transisi 5 tahun sejak 2009-2014,   memastikan bahwa tahun 2022 itu


            48  PARLEMENTARIA  165 XLVIII 2018
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53