Page 62 - MAJALAH 71
P. 62
KUNJUNGAN KERJA
melakukan kontak-kontak komunikasi, Yogyakarta adalah pasar tradisional Keberadaan pasar yang telah membaik
kontak bisnis sehingga pasar lelang yang baru yang tidak kalah dengan membuat pedagang bergairah dalam
ini diharapkan akan dinikmati, pasar modern, dimana konstruksinya di menjalankan aktivitasnya. “Senang
menggairahkan dan mengembangkan design dengan baik dengan penerangan sekali karena pasar yang baru ini
perdagangan komoditas. Karena pasar dari atas atap,” katanya saat meninjau ditempati sudah tidak seperti yang dulu
lelang ini sudah online,” ujarnya. Pasar Tradisional Piyungan Yogyakarta, lagi, tidak bau dan tidak becek,” jelas
Sementara itu, anggota tim kunker Kamis (12/3). Totok.
Soekardjo Hardjosoewirjo (F-PDIP) Menurutnya, Pasar Tradisional Keberadaan Pasar Tradisional
berharap pasar lelang di Yogyakarta Piyungan di design dengan penerangan Piyungan yang memberi kenyamanan
yang telah memberi kontribusi bagi dari atap untuk menghemat listrik dan bagi pedagang dan pembeli diharapkan
peningkatan kesejahteraan masyarakat membuat kondisi pasar lebih terang. dapat meningkatkan perekonomian
dapat berlangsung terus menerus. Namun demikian, hal itu membuat masyarakat sekitar. Namun demikian,
Ia menyambut positif adanya pasar cuaca di pasar semakin panas. masih ada sejumlah kios yang belum
tersebut dan menilai hal itu sebagai “Karena itu mungkin diatasi dengan ditempati pedagang.
terobosan positif. “Itu merupakan suatu cara-cara kearifan lokal misalnya “Kios-kios ini, harganya murah
terobosan,” terangnya. dengan pasang terpal atau pasang sekali dan sangat murah. Para pedagang
Soekardjo menegaskan hal penting apa begitu walaupun keindahannya lama masuk atau pindah ke pasar yang
dari keberadaan pasar lelang adalah berkurang, tetapi dari segi fungsinya baru ini tidak dipungut biaya, jadi para
keber langsungan pedagang lama tidak
sama
dipungut
bia
ya
dalam menjalankan dipungut biaya sama
e
l
k
a
o
k
t
s
T
j
,
e
aktivitasnya. “Yang s sekali,” jelas Totok
”
l
a
i
o
yanto
Dar
p e n t i n g a d a l a h Daryanto. .
u
K
t
mengenai masalah K e t u a T i m
a
e
T
i
m
Kunker Komisi VI
kontinyutas daripada K u n k e r K o m i s i V I
og
ke
Y
DP
yakar
kegiatan ini jangan DPR ke Yogyakarta
R
ta
bahwa
sampai berhenti di menjelaskan bahwa
menjelaskan
tengah jalan. Maka dari pembangunan P asar
pembangunan Pasar
Tradisional Piyungan
itu mengenai masalah T r a d i s i o n a l P i y u n g a n
kesiapan produk, m e n d a p a t d a n a s e b e s a r
mendapat dana sebesar
i
1
n
kesiapan kualitas Rp 19 Miliar yang
9
y
g
M
R
l
i
p
a
a
r
itu siapa yang harus ber asal dar i AP BN.
berasal dari APBN.
k
u
t
m
U
a
p
e
p
t
e
c
n
r
e
m
memperhatikan,” kata Untuk mempercepat
p
g
d
a
e
r
a
n
t
i
i
v
n
Soekardjo. a aktivitas perdagangan
a
k
g
t
a
s
di Pasar Tradisional
Ia menilai ada d i P a s a r T r a d i s i o n a l
Piyungan diperlukan
beberapa titik yang P iyungan diper lukan
a
s
harus mendapatkan s sosialisasi kepada
e
a
d
k
p
s
i
i
s
l
a
i
a
o
sekitar
akat
masyar
perhatian. Misalnya masyarakat sekitar, ,
baik yang ingin
mengenai masalah b a i k y a n g i n g i n
n
g
a
g
j
a
d
n
keuangan. “Karena menjadi pedagang
m
e
e
d
a
i
p
‘kan ini perlu ada suatu maupun pembeli.
pembeli.
maupun
kontinyutas kegiatan, tentu jangan bisa mengurangi panas,” jelas Totok. Kondisi pasar yang nyaman diharapkan
sampai ada yang dirugikan,” ujarnya. Lebih jauh, ia menilai kesan menjadi daya tarik tersendiri.
pasar tradisional yang kumuh dan
Pasar Tradisional minim penerangan akan pudar seiring Kunjungan Kerja ke Provinsi
Bentuk dan kondisi pasar tradisional perbaikan kondisi pasar. “Kalau diubah Sulawesi Selatan
yang selalu memiliki kesan becek, nanti menjadi gelap dan akibatnya Sementara itu, Tim Kunjungan
kumuh dan kotor perlahan mulai listrik menjadi mahal,” terangnya. Kerja Komisi VI DPR ke Provinsi
luntur. Hal ini dilakukan untuk menjaga Totok menegaskan hal penting Sulawesi Selatan yang dipimpin Atte
persaingan dengan pasar modern. dari kondisi pasar tradisional yang Sugandi (F-PD) mewakili Ketua Tim
Dalam kunjungan kerja (Kunker) tidak boleh dilupakan adalah sisi Kunker Muhidin M. Said (F-PG)
Komisi VI DPR ke Yogyakarta, Ketua keindahan dan kebersihan. “Yang dalam pertemuan dengan Gubernur
Tim Kunker Totok Daryanto (F- penting keindahannya, kebersihannya Provinsi Sulsel meminta Badan Usaha
PAN) menjelaskan, pasar tradisional perlu diperhatikan agar kenyamanan Milik Negara (BUMN) untuk lebih
di wilayah Piyungan dapat menjadi dari para pelanggan atau konsumen berperan dalam pembangunan Provinsi
contoh bagi pasar-pasar tradisional pasar itu ada,” tutur Totok. Sulsel.
lainnya. Ia menilai Pasar Tradisional Tim Kunker yang dipimpin Wakil
“Pasar Tradisional Piyungan Piyungan sudah lebih baik dan bagus. Ketua Komisi VI DPR RI Muhidin M.
60 PARLEMENTARIA TH. XL NO. 71