Page 44 - MAJALAH 117
P. 44
ANGGARAN
ditetapkan. ICP yang ditetapkan
pada tahun 2009 sebesar US$ 80/
barel namun realisasinya menurun
menjadi US$ 61,6/barel. Sebaliknya
pada tahun 2013, harga minyak yang
ditetapkan sebesar US$ 100/barel,
realisasinya meningkat menjadi
US$ 105,8/barel. Fluktuasi harga
minyak Indonesia dipengaruhi oleh
harga minyak dunia. Pada bulan
April 2014, harga minyak mentah
Indonesia mencapai level US$ 106,4
per barel atau naik 6,2 % dari harga
April tahun 2013.
Organization of Petroleum
Expor ting Countries (OPEC)
memperkirakan permintaan minyak
dunia pada tahun 2015 mengalami
peningkatan dari 1,1 juta barel per
hari pada tahun 2014 menjadi 1,2
juta barel per hari. Badan Energi
Amerika Serikat memperkirakan Minyak impor untuk memenuhi hulu maupun di sektor hilir. Juga
harga minyak Brent dan WTI setengah lebih kebutuhan akan BBM pembangunan infrastruktur yang
pada tahun 2015 masingmasing dalam negeri. mendukung perkembangan industri
mencapai sebesar US$105 per barel gas bumi Indonesia.
dan US$95 per barel atau lebih Imbas dari menurunnya lifting
rendah bila dibandingkan dengan minyak, diperlukan sumber energi Keseluruhan indikator asumsi
harganya di tahun 2014. Namun, baru untuk menggantikan posisi dasar ekonomi makro ditetapkan
masih terdapat ketidakpastian yang minyak bumi sebagai bahan bakar dalam setiap penyusunan APBN,
bersumber dari faktor geopolitik. utama salah satunya adalah gas tentunya sangat berkaitan dan
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, bumi. Lifting gas bumi sebagai mempengaruhi besaran APBN.
perkiraan harga minyak mentah upaya untuk menjaga capaian Untuk itu, diperlukan dasar
Indonesia tahun 2015 adalah sekitar target penerimaan negara karena perhitungan yang tepat sehingga
US$105 per barel. penurunan alamiah lifting minyak. pengalokasian anggaran dalam
Ketersediaan gas masih sangat APBN dapat terukur, terarah, dan
Sementara itu, produksi minyak memadai sampai masa mendatang, tepat sasaran sesuai dengan prioritas
Indonesia terus mengalami dengan harapan dapat memberikan dan kebijakan pembangunan.
penurunan dari tahun ke tahun. kontribusi yang maksimal untuk
Hal ini bertolak belakang Namun sayangnya, penentuan
dengan kebutuhan minyak asumsi dasar ekonomi akhir-akhir
mentah di Indonesia ini seringkali meleset dari nilai
yang terus mengalami pasar yang berlaku. Hal inilah
peningkatan. Sejak tahun yang menyebabkan pemerintah
2003 produksi minyak setiap tahunnya mengajukan APBN
da l am n e g e r i s u dah Perubahan di awal tahun berjalan.
tidak mampu memenuhi Untuk itu perlu ada mekanisme
kebutuhan minyak bumi. yang tepat dan transparan terkait
perhitungannya serta koordinasi
Realisasi lifting minyak yang efektif antar lembaga dalam
mentah tahun 2013 yang pelaksanaan kebijakan fiskal dan
hanya 825 ribu barel per moneter sehingga besaran asumsi
hari (bph) belum dapat dasar ekonomi makro dapat lebih
memenuhi kebutuhan akuntabel dan tidak meleset terlalu
Bahan Bakar Minyak (BBM) jauh dari yang ditargetkan APBN.
masyarakat Indonesia yang dalam penerimaan negara. Namun hal itu (Editor: sf)
sehari mencapai 1500 1600 ribu harus didukung dengan kebijakan
bph. Sehingga Indonesia masih yang mendorong terbentuknya
bergantung pada Bahan Bakar kondisi yang kondusif di sektor
44 PARLEMENTARIA EDISI 117 TH. XLIV, 2014