Page 60 - MAJALAH 117
P. 60

kUNJUNGAN kERJA




          pemerintah daerah. “Seberapa jauh
          Pemda DIY ikut serta membantu
          dalam pemberantasan narkoba?
          Dan seharusnya antara pengedar,
          importir, dan penderita narkoba di
          dalam lapas harus dipisah. Software
          nya dari Kemenkumham dan BNNP
          untuk menangani hal ini apakah su-
          dah ada? Inilah yang harus dikem-
          bangkan” tegas Dodi.

           Menanggapi hal tersebut kepala
          BNNP (Badan Nasional Narkotika
          Provinsi) Yogyakarta Budiharso
          mengungkapkan bahwa minimnya
          sumber daya manusia menjadikan
          terhambatnya koordinasi dengan
          aparat penegak hukum lain dalam
          menjalankan program-program        Hal ini diharapkan dapat memban-  ini pada Lapas narkotika berisi seki-
          pemberantasan narkoba.           tu dalam mengawasi permasalahan  tar 479 orang. Menurutnya, jumlah
                                           over kapasitas di lembaga Pema-   ini bisa lebih besar karena masih
           “Dengan jumlah yang terbatas,  syarakatan (Lapas) dan mengurangi  ada pihak lapas atau rutan lain yang
          kami ditantang untuk mengatasi  angka kejahatan narkoba. “Program  belum memindahkan narapidana ke
          daerah-daerah rawan narkoba di  rehabilitasi untuk penyalahguna  tempat lapas narkotika. `
          Yogyakarta, dengan cakupan yang  dan pecandu narkoba serta dapat
          begitu luas. Kami telah berdiskusi  mengurangi over kapasitas lapas   Erwadi mengakui mengalami ke-
          dengan Pemda, bahwa akan dilaku-  dan penegakan hukum yang meng-   sulitan dalam melaksanakan pem-
          kan hibah kepada BNNP. Akan tetapi  habiskan biaya perkara dengan out-  binaan. Petugas lapas menurut
          dana tersebut sebaiknya diserahkan  put yang tidak seimbang,” kata Andi  pandangannya seperti malaikat,
          ke SKPD yang memang telah diger-  Rio,                             harus menjaga, membina, kalau
          akkan untuk melakukan program-                                     ada perkelahian harus menyidik, ha-
          program pembinaan dan pencega-     Undang­Undang  No.35  Tahun  rus memberikan bimbingan rohani,
          han narkotika.” jelas Budiharso   2009 tentang Narkotika Pasal 1 An-  menjadi seorang psikolog karena
                                           gka (13) menjelaskan bahwa pen-   hurus mengetahui tingkah laku dari
           BNN Makassar                    candu norkotika adalah orang yang  narapidana. ”Kami mengalami ke-
                                           menggunakan atau menyalahgu-      sulitan karena petugas kami 50%
           Sementara itu Tim Komisi III DPR  nakan narkotika dan dalam keadaan  adalah lulusan SMA,” jelasnya.
          RI melakukan peninjauan ke  Balai  ketergantungan pada narkotika.
          Rehabilitasi Korban Penyalahguna                                     Pada kesempatan ini Erwadi men-
          narkoba, BNN, Baddoka,di Makasar   Menurut Andi Rio, pecandu nar-  gatakan bahwa Lapas Narkotika
          Provinsi Sulawesi Selatan dengan  kotika dapat dikatakan adalah orang  butuh dukungan karena merasa ti-
          pertimbangannya, fenomena per-   yang telah mengalami ketegantun-  dak akan mampu maksimal melak-
          masalahan narkoba yang selama  gan pada narkotika, yang sejatinya  sanakan tugas apabila ditanggung
          ini menjadi perhatian masyarakat  perlu  mendapat perlakuan khusus  sendiri. ”Kami butuh dukungan dari
          dengan angka penyalah guna yang  agar mereka terlepas dari keter-  pihak lain baik dari LSM, maupun
          semakin meningkat. Bahkan telah  gantungan narkotika yang merusak  instansi lain yang bisa membantu
          menjadi orientasi utama dari strate-  generasi bangsa.             kami melaksnakan pembinaan
          gi penanganan utama dari strategi                                  maupun rehabilitasi di dalam lapas
          penanganan pengguna narkoba.       “Upaya yang harus ditempuh  terutama terhadap pengguna yang
                                           pemerintah untuk menekan angka  masih ada di dalam,” katanya.
           Ketua Tim, Andi Rio Idris Padjalan-  pecandu narkotika adalah dengan
          gi menjelaskan peninjauan ini untuk  merehabilitasi para penandu nar-  Dia menambahkan akan lebih
          melihat secara langsung terhadap  kotika  melalui  rekomendasi  dari  fokus terhadap pengamanan kare-
          kesiapan dan kapasitas pusat reha-  BNN,” tegasnya.                na sangat riskan bila fokus kepada
          bilitasi narkoba yang saat ini men-                                pembinaan tapi ternyata penga-
          jadi stategi utama BNN dan aparat   Kepala Lapas Narkotika Makasar  manan justru akan diabaikan. (as,ry)
          penegak hukum dalam menan-       Erwadi Supriyatno memaparkan      Foto: Rizka, Agung/Parle/Hr.
          gani penyalaguna narkoba (bukan  bahwa kapasitas lapas maksimal
          pengedar).                       hanya 368 orang, sedangkan saat


          60 PARLEMENTARIA  EDISI 117 TH. XLIV, 2014
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65