Page 15 - MAJALAH 104
P. 15

Sebenarnya anggaran Kementrian PP & PA untuk       Banyak hal yang harus diubah, selain pasal 37 ayat 3
            keseluruhannya memang sangat kecil, hanya sekitar ¼  yakni masalah agama antara orangtua asuh dan anak
            Triliun, dibanding dengan harapan untuk membangun  yang akan diasuh. Misalnya definisi anak yang perlu
            masa depan anak yang cerah sesungguhnya memang  menambahkan frase “dengan tanpa membedakan status
            tidak cukup signifikan. Namun dengan anggaran yang  perkawinan”. Penambahan frase ini penting karena
            demikian, kami berharap Kementerian PP & PA dapat  dalam implementasinya seringkali anak dengan status
            melakukan koordinasi dengan Kementerian/lembaga  perkawinan menikah tidak mendapatkan pelindungan
            terkait untuk ikut memberikan dukungan terhadap  serta diperlakukan layaknya orang dewasa. Selain itu,
            program perlindungan anak.                         perlu adanya definisi baru mengenai penelantaran
                                                               anak, kekerasan anak dan eksploitasi anak.
              Ke depan kami juga akan membuat kebijakan berupa
            dukungan anggaran dan program khusus bagi anak-      Dalam ketentuan pidana juga perlu adanya perbaikan
            anak korban kekerasan fisik, psikis, maupun seksual,  perumusan  ketentuan  pidana  dalam  rancangan
            melalui pencegahan dengan sosialisasi, perlindungan,  perubahan UU No. 23 Tahun 2002 ini seperti perubahan
            rehabilitas/pemulihan, reunifikasi, penegakan hukum.  rumusan “setiap orang” menjadi “setiap orang dewasa”,
            Sehingga anak-anak korban kekerasan dapat dimasukan  karena seorang anak tidak dapat disamakan dengan
            dalam APBN yang berperspektif anak. Selain itu kami  orang  dewasa,  begitupun  dengan  sanksi  yang
            juga  akan  mengadvokasi  peningkatan  anggaran  diberikan  atas  tindak  pidana  yang  dilakukan  oleh
            Kementerian PP & PA, KPAI dan sektor lainnya yang  anak. Disini harus ada aspek pembinaannya, jadi tidak
            berkaitan dengan kepentingan anak pada setiap tahun  hanya menghukum sehingga dipahami bahwa anak
            APBN.                                              ini memiliki kebutuhan khusus. Mengawinkan antara
                                                               hukuman yang mengandung efek jera maupun unsur
              Ada pendapat yang mengatakan bahwa sudah  pembinaannya saya kira sepanjang itu bisa dilakukan
            saatnya UU No 23 tahun 2002 direvisi, karena masih  dapat menjadi bagian dari sanksi.
            banyak kebutuhan anak yang belum diakomodir
            didalam UU tersebut, bagaimana menurut Anda?         Dengan kata lain, perlu ada perumusan kembali
                                                               ketentuan  pidana  dan  unsurnya  dengan  jelas  dan
              Sebenarnya Komisi VIII pada tahun 2013 ini sudah  terperinci, serta jangan disamakan dengan pasal-pasal
            mengajukan revisi untuk UU No 23 tahun 2002 ke Baleg  sejenis yang terdapat dalam KUHP, karena keberadaan
            (Badan Legislasi) untuk dimasukkan ke dalam Prolegnas.  Undang-undang Perlindungan Anak adalah sebagai lex
            Namun, karena ada beberapa undang-undang yang  spesialis.
            belum diselesaikan oleh Komisi VIII, maka rencana revisi
            tersebut dipending atau ditunda dulu. Tapi 2014 nanti   Pengaturan kembali penjatuhan sanksi bagi setiap
            tetap akan kami munculkan kembali.                 orang dewasa yang melanggar Undang-udang ini,
                                                               baik sanksi administratif, sanksi perdata dan sanksi
              Sebenarnya apa urgensi merevisi atau merubah  pidana. Mungkin disini bisa mencantumkan ancaman
            UU No. 23 tahun 2002 ini?                          hukumannya bukan berdasarkan maksimal, namun
                                                               minimal.
              Perubahan UU No.23 Tahun 2002 ini diperlukan untuk
            memayungi beberapa peraturan tentang perlindungan    Seandainya sudah direvisi tapi masih ada kejahatan
            anak yang diterapkan secara terpisah, karena saat ini UU  terhadap anak
            Perlindungan Anak No.23 Tahun 2002 ini masih parsial,
            masing-masing  badan  Negara  yang  menegakkan       Kita jangan berpikir begitu, upaya perlindungan
            pelindungan  anak  menggunakan  dasar  UU  yang  anak dan regulasinya ini kan diatur sedemikian rupa
            berbeda, akibatnya terjadi perbedaan penggunaan  agar meminimalisir  ketidakmampuan negara untuk
            dasar hukum yang lintas sektor dan lintas departemen,  melindungi anak Indonesia. Dengan kata lain tentu
            maka standar pelindungan pun berbeda-beda terhadap  Undang-undang No.23 Tahun 2002 yang akan direvisi
            anak.                                              nanti kelak juga harus dapat diimplementasikan dengan
                                                               optimal agar dapat diberlakukan secara efektif pada
              Dalam pelaksanaannya UU No. 23 tahun 2002 dinilai  masyarakat. Simple nya begini, ada undang-undang
            sebagian masyarakat menimbulkan multitafsir, ambigu  saja masih banyak kejahatan yang dilakukan terhadap
            serta seringkali melahirkan komplikasi. Perlu dibangun  anak, apalagi kalau tidak ada. Dan sudah saatnya
            sistem perlidungan anak yang terintegrasi, sistemik dan  Undang-Undang Perlindungan Anak itu harus direvisi
            kuat di Indonesia, agar semua pihak yang bersinggungan  dan diperbarui, dan tentunya tujuan akhir dari semua itu
            dengan perlindungan anak akan mengikuti sistem  adalah dapat melindungi anak Indonesia dari berbagai
            tersebut.                                          bentuk tindak kejahatan. Hingga pada akhirnya anak
                                                               akan merasa aman dan nyaman di Negara dan kotanya
              Jadi apa yang harus diubah?                      sendiri. (Ayu)




                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 104 TH. XLIII, 2013  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20