Page 20 - MAJALAH 104
P. 20
fasilitas yang bisa mereka gunakan
untuk mengangkat perekonomian
keluarga. Dan juga yang cukup
membuatnya prihatin, terutama di
daerah Jawa Barat adalah banyak
orangtua yang menjual anaknya
meskipun masih dibawah umur
untuk dikawinkan dengan lelaki
mapan secara finansial. Padahal dari
kesehatan, organ reproduksinya
anak-anak belum cukup matang
untuk hamil dan melahirkan. Jadi
memang kalau berbicara mengenai
anak, anak itu adalah korban dari
situasi sosial atau situasi ekonomi
yang tidak menguntungkan dari
negara ini.
“Disini saya melihat
bukan Undang-Undang
Perlindungan Anaknya
yang belum lengkap,
namun implementasi serta
pengawasannya saja yang
perlu diperketat lagi,” Kalaupun ada, para pengawas masih sangat kurang atau tidak
itu bisa kong kali kong dengan sama dengan keberpihakannya
kata Oky. pengawas tadi. pada masalah-masalah ekonomi,
baik makro maupun mikro. Padahal
“Disini saya melihat bukan Undang- Oky setuju jika tahun ini dikatakan jika berbicara mengenai indeks
Undang Perlindungan Anaknya sebagai tahun darurat nasional pembangunan manusia, maka
yang belum lengkap, namun kejahatan terhadap anak. Oky 3 (tiga) komponen yang perlu
implementasi serta pengawasannya mengaku sangat miris melihat para diperhatikan adalah pendidikan,
saja yang perlu diperketat lagi,” kata Mahasiswa berdemo ketika BBM kesehatan, dan pendapatan per
Oky. naik, padahal tujuan BBM dinaikkan kapita. Jelas sekali bahwa pendidikan
jelas untuk subsidi keadilan. Namun, dan kesehatan lebih utama, baru
Menurut Oky, Kemenakertrans ketika ada seorang bapak yang setelah itu pendapatan per kapita.
sendiri sebagai instansi yang memperkosa anaknya, tidak ada satu
menangani pengawasan tenaga pihak pun yang mendemonstrasikan Bicara lebih luas lagi, Oky meng-
kerja masih kurang memadai dari hal itu. Oky menganggap seharusnya ungkapkan dalam Undang-Undang,
segi SDM nya. Jika berbicara tentang isu-isu sosial seperti ini juga perlu pendidikan mendapat jatah
SDM (Sumber Daya Manusia) mendapatkan pengawasan sama anggaran sebesar 20% dari APBN,
memang tidak terlepas dari ketatnya dengan isu-isu ekonomi. kesehatan mendapatkan 5% dari
birokrasi, seperti Pendayagunaan Karena bagaimanapun juga isu APBN. Tapi nyatanya hampir setiap
Aparatur Negara. Itu terkait dengan sosial terkait dengan anak sebagai tahun anggaran tersebut turun dan
beban APBN nantinya. Selain generasi penerus bangsa harus lebih rendah lagi. Bahkan saat ini
itu juga Oky menilai kesadaran dikawal terus. Jika tidak, akibatnya baru terealisasi 2,5%. “Bagaimana
masyarakat yang harus ditingkatkan anak akan selalu menjadi korban kita bisa menurunkan angka
lagi, terutama kesadaran dalam pelecehan dan korban kemiskinan. kematian ibu dan anak, angka anak
pengawasan-. Contoh paling simpel Dengan kata lain, harus ada penderita gizi kurang jika anggaran
dalam dunia fashion adalah banyak pengawasan dari segala lapisan. untuk itu terus dipotong,” tanyanya.
munculnya mode-mode yang tidak Jadi intinya menurut Oky, memang
sesuai dengan kultur ketimuran. Ditambahkannya, bahwa saat ini kemiskinan perlu dituntaskan dan
Oky merasa selama ini belum ada keberpihakan pimpinan republik pengawasan perlu diperketat. (Ayu)
pengawasan terhadap hal tersebut. ini mengenai kesejahteraan sosial Foto: Rizka/Parle.
20 PARLEMENTARIA EDISI 104 TH. XLIII, 2013