Page 19 - MAJALAH 104
P. 19

LAPORAN UTAMA




            Negara Belum Bisa Lindungi Anak

            Dari Pekerjaan Yang Tidak Layak





            Sebagai anggota Komisi IX yang membidangi masalah Kesehatan dan Ketenagakerjaan Oky Asokawati
            melihat sejauh ini negara memang belum bisa melindungi anak-anak dari jenis-jenis pekerjaan yang
            tidak selayaknya mereka lakukan. Padahal harusnya negara bisa melindungi anak-anak itu dari pekerjaan-
            pekerjaan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Memang ada Undang-Undang yang menyatakan bahwa
            anak-anak (dibawah 15 tahun) itu diperbolehkan bekerja, asalkan pekerjaan itu tidak mengeksploitasi
            mereka. Misalnya hanya dilakukan 3 jam sehari, ada pengawasan dari orang tua dan tidak menyita waktu
            belajar mereka. Sayangnya masih banyak kita temukan pekerja anak yang bekerja melebihi jam yang
            diperbolehkan, seperti di Tangerang beberapa waktu lalu.

              Persoalan  ini  memang  tidak  Selain itu menurutnya, kesadaran  masa  keceriaan  anak  tidak
            terlepas  dari  kasus  kemiskinan  masyarakat terhadap pekerja anak  terenggut,” katanya.
            yang masih mendera negara kita.  ini  pun  perlu  disosialisasikan.
                                              Kembali saya mencontohkan kasus     Pemerintah  seharusnya  juga
                                              pabrik panci di Tangerang, anak-anak  dapat  menciptakan  lapangan
                                                keluar masuk daerah pabrik itu  pekerjaan  untuk  orangtua  anak,
                                                  didiamkan saja oleh masyarakat  karena ketika kemiskinan mendera
                                                   sekitarnya. Artinya, kesadaran  maka orangtua akan meminta anak
                                                    masyarakat sendiri sebagai  untuk bekerja daripada bersekolah.
                                                     salah satu pengawas untuk  Misalnya di Jakarta banyak anak
                                                      kasus  pekerja  anak  ini  yang  menjadi  pemulung.  Kalau
                                                      masih perlu ditingkatkan.  dikaitkan dengan aspek kesehatan,
                                                      Karena  kalau  berbicara  negara kita terkait prevelensi gizi
                                                      tenaga  pengawas,  dari  sudah  mulai  membaik,  bahkan
                                                      Kementerian Tenaga Kerja  Indonesia  mendapatkan  award
                                                      saja  jumlahnya  masih  dari  FAO  (Food  and  Agriculture
                                                      sangat  kurang.  “Jadi  Organization)  karena  berhasil
                                                      memang  untuk  pekerja  meminimalisir angka kekurangan
                                                      anak  ini  harus  menjadi  gizi. Meskipun demikian, kita harus
                                                      kepedulian  kita  semua,  tetap terus mengawal Kementerian
                                                           sesama  komponen  Kesehatan agar masalah gizi ini bisa
                                                                    b a n g s a  terus diberdayakan. Karena kalau
                                                                         agar  gizi kurang akan berdampak kepada
                                                                                tubuh si anak, kecerdasan, serta
                                                                                angka kematian bayi di Indonesia.

                                                                                  Oky menambahkan, adanya kasus
                                                                                anak yang nekat menjadi mucikari
                                                                                sebuah  cerminan  bagaimana
                                                                                kemiskinan itu bisa merenggut masa
                                                                                kecil anak. Ini bisa membuat persepsi
                                                                                 seorang anak terhadap uang itu
                                                                                  menjadi  demikian  didewakan
                                                                                   atau  diagungkan.  Orangtua
                                                                                    mereka sendiri tidak berdaya,
                                                                                     bukan tidak mungkin orangtua
                                                                                      mereka tahu tapi memang
                                                                                       mereka menganggap anak
                                                                                       adalah salah satu alat atau


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 104 TH. XLIII, 2013  19
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24