Page 26 - MAJALAH 119
P. 26

LAPORAN UTAMA































































                    enang bercampur miris.  kan bekerja di laut memang tidak  Nasional Winarno Tohir dalam wa-
                    Itulah kata yang bisa di-  mudah. Perlu persiapan matang,  wancara di Jakarta beberapa waktu
                    pilih untuk menggam-   salah antisipasi resikonya tinggi.  lalu.
                    barkan sikap organisasi   “Perlu kekuatan besar untuk      Masalah kualitas Sumber Daya
           SKontak Tani Nelayan  menuntaskan permasalahan yang  Manusia (SDM) menurutnya saat
          Andalan (KTNA) ketika pemerintah  dihadapi nelayan kita, semua  ini menjadi persoalan yang harus
          memutuskan untuk mengambil ke-   kelemahan mendasar. Kualitas SDM,  jadi prioritas utama. Data lapa ngan
          bijakan baru, berhenti “memung-  teknologi, 60 persen masil terbelit  KTNA saat ini hanya 30 persen ne-
          gungi” samudera dan menjadikan  kemiskinan, permodalan, pemasar-   layan yang siap bekerja dengan
          laut sebagai “halaman depan”.  an, kalau melihat semua titik lemah  sentuhan teknologi, sisanya adalah
          Bagaimana tidak sebagai wadah  itu, nyaris impossible. Tantangannya  pemain alam. Sangat sedikit yang
          berkumpul 6,7 juta anak bangsa  berat diperlukan kerja sama, duku-  sudah melaut dengan kapal de ngan
          yang memilih profesi petani dan ne-  ngan anggaran, kerja keras. Hanya  kapasitas 30 GT (gross ton) dan du-
          layan jelas langkah ini seharusnya  berani saja, komitmen saja, tanpa  kungan peralatan dilaut selama 3
          akan berpihak kepada mereka. Na-  didukung misalnya anggaran ya  hari sampai 1 minggu. Sebagian
          mun fakta di lapangan menunjuk-  dongeng,”  kata Ketua Umum KTNA  nela yan masih melaut dengan kapal


          26  PARLEMENTARIA  EDISI 119 TH. XLIV, 2014
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31