Page 27 - MAJALAH 119
P. 27
memberikan pelatihan dan bim- teori,” tekannya.
bingan kepada rekan mereka yang Sekretaris Jenderal KTNA Syofyan
perlu didukung. Kita belajar se- yang mendampingi turut menyam-
suai kebutuhannya, kurikulumnya paikan catatan tambahan tentang
disesuaikan dengan permintaan, kondisi SDM nelayan di tanah air.
kita bisa bertanya kepada nelayan Ia mengaku baru saja berbicara
yang ingin berlatih, kamu ada wak- lewat telepon dengan pimpinan
tunya berapa hari? Misalnya tiga organisasi di sejumlah daerah se-
hari, nah kita bisa menyesuaikan perti Aceh, Kalimantan dan Papua.
pelatihan sesuai waktu mereka,” “Masalah kita di daerah itu sama,
jelas Winarno yang bicara didam- SDM. Kebijakan kemaritiman ini ti-
pingi sejumlah pengurus KTNA. dak bisa seperti main sulap, perlu
Ia memaparkan tidak seperti di pembenahan dulu,” ungkapnya. Ia
lahan budi daya, bekerja di laut menyebut pemerintah sangat in-
menghadapi tantangan yang su- tensif menyiapkan penyuluh bagi
lit diperkirakan, analisa teknis sulit petani, seharusnya ini juga dilaku-
digambarkan kalau hanya meng- kan kepada para nelayan. Kehadiran
andalkan panca indera. Dalam per- penyuluh di setiap perkampungan
hitungannya ada sekitar 20 persen nelayan bisa menjadi seperti per-
nelayan tambahan yang siap di- wakilan pemerintah yang siap mene-
upgrade kemampuannya, teru- mani, menjawab setiap pertanyaan
tama meningkatkan pemahaman yang muncul dari persoalan yang
terhadap teknologi. Ia meragukan mereka hadapi di lapangan. Kemu-
keberhasilan pendidikan apabila dian secara bertahap meningkatkan
dilakukan oleh pakar yang senga- kualitas dan kelas kapal yang akan
ja didatangkan dari akademisi atau digunakan ke laut, misalnya dari se-
lembaga pendidikan tertentu. belumnya 3 hari kemudian menjadi
“Penggambarannya kalau mau be- 1 minggu.
lajar berenang kita tidak bisa baca
buku atau diceramahi bagaimana Perlu Bapak Angkat
berenang tetapi terjun kelaut ber- Masalah mendasar lain yang di-
sama pelatih renang, 2 minggu di- hadapi nelayan menurut Winarno
jamin bisa. Jadi petani dan nelayan bisa diselesaikan dengan menerap-
kita ini urusannya praktis bukan ber- kan sistem ‘bapak angkat’. Dalam
motor tempel, melaut satu malam
atau bahkan masih dengan dayung,
layar sederhana, jaring kecil atau
bahkan hanya mengandalkan mata
kail. Apa jadinya ketika mere ka ha-
rus berhadapan di tengah laut de-
ngan kapal asing yang mencuri ikan
de ngan kapal berukuran 100GT bah-
kan 1000GT. Apalagi kalau menga-
jak mereka berlari cepat menyong-
song target poros maritim dunia.
“Kalau mau cepat kita bisa latih
mereka di pelatihan yang kita miliki
P4S. Disini kita mengelola pelatihan
bersama para petani atau nelayan
handal. Mereka dengan sukarela
PARLEMENTARIA EDISI 119 TH. XLIV, 2014 27