Page 32 - MAJALAH 119
P. 32

SUMBANG SARAN




          serta merevitalisasi fungsi-fungsi  mengelola potensi sumber daya    Implementasi  pembangunan
          lembaga terkait dengan sektor mari-  kelautan yang begitu besar untuk  berkelanjutan dengan konsep  green
          tim.                             kepentingan pertumbuhan pereko-   products and services (produk-
           Menurut hemat kami, sebaiknya  nomian nasional? Pertanyaan ini  produk dan jasa ramah lingkungan)
          kita memulai dengan membuat  penting, karena sejarah mencatat  tidak dengan sendirinya sesuai ha-
          grand design maritim Indonesia  bahwa kontribusi bidang ekonomi  rapan.  Hal ini disebabkan green
          untuk program jangka pendek,  kelautan untuk penerimaan negara  products and services yang dihasil-
          menengah hingga jangka panjang,  belum signifikan. Indikator ini selalu  kan harus dibeli dengan harga yang
          serta menentukan skala prioritas  menjadi alasan klasik sehingga sek-  lebih mahal dan makin tidak dapat
          pembangunan maritim. Grand de­   tor tersebut kurang diminati para  dijangkau oleh masyarakat miskin
          sign ini dituangkan dalam maritime  pengambil keputusan pada masa  karena diperlukan nilai investasi
          policy agar sektor maritim bisa men-  lalu. Padahal, indikatornya tidak  yang lebih besar. Investor  harus
          jadi kekuatan utama dalam mem-   hanya ditinjau dari aspek ekonomi,  mengeluarkan biaya lebih besar un-
          bangun Indonesia menjadi sebuah  seperti penerimaan negara bukan  tuk menghasilkan green products
          negara berdaulat, yang bermar-   pajak (PNBP) atau devisa, tetapi  and services, dan tambahan biaya
          tabat dan berdaya saing. Hal ini  juga dari sisi ekologi (lingkungan),  ini pada akhirnya dibebankan ke-
          meliputi banyak aspek, antara lain  penyerapan lapangan kerja, gizi ma-  pada konsumen.
          tata kelola laut, ilmu pengetahuan  syarakat, social capital di berbagai   Kebijakan maritim Indonesia saat
          dan teknologi (Iptek), infrastruktur,  tempat terpencil dan sebagainya.   ini masih tumpang tindih dan le-
          industri-jasa maritim, transportasi   Pembangunan ekonomi kelaut-  mah, khususnya dari sisi penegakan
          laut, pertahanan-keamanan, peri-  an nasional hingga saat ini masih  hukum laut, sehingga menyebab-
          kanan, wisata bahari, kelestarian  cenderung berpihak dan mengun-  kan kerugian dan biaya tinggi bagi
          lingkungan, mitigasi, serta sumber  tungkan para pemburu rente (rent  pengguna jasa kelautan di tanah
          energi.                          seeker). Hal ini dapat diindikasikan  air. Untuk itu, perlu ada upaya pula
           Dalam mencermati pembangun-     dengan masih terjadinya eksploi-  mengintegrasikan perangkat perun-
          an ekonomi kelautan Indonesia,  tasi sumber daya kelautan secara  dangan sektoral yang kelak menjadi
          sudah sepatutnya mengkaji kembali  berlebihan dengan cara-cara yang  jalan untuk mengikat siapapun yang
          bagaimana posisi bidang kelautan  tidak tepat atau bahkan merusak  akan memegang pemerintahan lima
          yang terdiri tujuh sektor utama, yak-  guna mendapatkan keuntungan  tahun ke depan. Diperlukan upaya
          ni sektor perhubungan laut, industri  yang sebesar-besarnya. Jika hal ini  pengamanan dan penegakan hu-
          maritim, perikanan, wisata bahari,  tidak dituntaskan justru dapat men-  kum di wilayah maritim Indonesia
          energi dan sumberdaya mineral  jadi bencana dan sumber pertikaian  untuk mewujudkan kondisi maritim
          kelautan, bangunan kelautan, dan  bagi masyarakat. Hal ini menyebab-  yang aman dan damai. Apalagi Indo-
          jasa kelautan, berperan di masa lalu  kan perlunya konsep pembangunan  nesia memiliki posisi strategis dan
          dan bagaimana seharusnya bangsa  ekonomi kelautan yang tepat dalam  potensi laut yang luar biasa besar
          Indonesia meletakkan dasar yang  pembangunan ekonomi nasional  dalam bidang ekonomi, pertahanan,
          kuat bagi pembangunan negara  dalam satu kesatuan NKRI. Sehingga  maupun keamanan. Sudah saatnya
          kepulauan yang dapat memakmur-   perlu “payung kebijakan” yang tepat  negeri ini mengubah visi pemba-
          kan rakyat nusantara (UU No 17 ta-  pada level pemerintahan pusat dan  ngunan yang hanya berorientasi
          hun 2007).                       daerah guna mengembangkan eko-    pada daratan menjadi pembangun-
           Masalah yang sampai saat ini  nomi kelautan secara optimal dan  an yang berorientasi maritim.
          menjadi pertanyaan besar adalah  berkelanjutan dalam pembangunan
          mampukah pemerintah Indonesia  ekonomi nasional.
























          32  PARLEMENTARIA  EDISI 119 TH. XLIV, 2014
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37