Page 46 - MAJALAH 119
P. 46

LEGISLASI




                                                            RUU dimasukkan dalam daftar prioritas. Akibatnya, jum-
                                                            lah RUU yang menjadi prioritas menjadi makin banyak,
                                                            padahal jika kriteria ini mampu diperketat, maka dapat
                                                            dihasilkan daftar prioritas RUU yang memang benar-
                                                            benar penting dan dibutuhkan oleh masyarakat.
                                                              “Kami menyadari betul bahwa kapabilitas anggota
                                                            Dewan selama ini memang turut menjadi kendala.
                                                            Banyak anggota yang belum memahami bagaimana
                                                            mekanisme legal drafting dan masih harus belajar lagi
                                                            sehingga hal ini mengakibatkan kinerja DPR di bidang
                                                            perundang-undangan selama ini terkesan lamban,”
                                                            terang Sareh yang juga Anggota Komisi III DPR.
                                                              Berikut adalah beberapa terobosan-terobosan yang
                                                            akan dilakukan Baleg DPR kepemimpinan Sareh, antara
                                                            lain :
                                                              Pertama,  penguatan peran Baleg sebagai alat ke-
                                                            lengkapan yang membidangi persoalan legislasi di DPR.
                                                            Penguatan dimaksud dapat dimulai dengan peningka-
                                                            tan kapasitas anggota Baleg serta unit-unit pendukung
                                                            demi mewujudkan Baleg yang efektif efisien serta ber-
                                                            guna bagi masyarakat.
                                                              “Dengan sendirinya jika hal ini mampu dicapai, fungsi
                                                            legislasi DPR pun akan terwujud,” jelas politisi dari Dae-
                                                            rah Pemilihan Jawa Timur VIII ini.
                                                              Kedua, proses perencanaan legislasi nasional dilaku-
                                                            kan melalui penelitian dan pengkajian. Proses perenca-
                                                            naan legislasi nasional harus dilakukan melalui pene-
                                                            litian dan pengkajian yang mendalam, yang  meliputi
                                                            aspek asas-asas, norma, institusi dan seluruh proses
                                                            tersebut dituangkan dalam suatu naskah akadmik.
                                                              “Hal ini sekaligus akan menjadi parameter RUU mana
                                                            saja yang layak diprioritaskan setiap tahunnya,” imbuh-
          merlukan payung hukum yang jelas, mengingat baik  nya.
          di dalam UU P3 (Pembentukan Peraturan Perundang-    Ketiga, penguatan mekanisme penyusunan Prolegnas
          undangan) maupun Peraturan DPR masih belum diatur  yang mendukung efisiensi dan efektivitas capaian Pro-
          mengenai hal ini.                                 legnas yang disesuaikan dengan kemampuan DPR dan
           “Oleh karena hal itu, pembentukan peraturan untuk  pemerintah dalam membahas RUU.
          mengakomodir persoalan ini menjadi mutlak untuk di-  Keempat, akan dilakukan evaluasi secara kualitatif
          lakukan dengan cara merevisi Peraturan DPR RI tentang  dan kuantitatif terhadap penyusunan Prolegnas, baik
          Tata Cara Penyusunan Prolegnas,” kata Sareh kepada  di lingkungan DPR maupun pemerintah. Hal ini akan
          Parlementaria.                                    mendorong pemrakarsa untuk mengajukan Program
           Sareh menjelaskan,  terlalu banyaknya jumlah ren-  RUU yang benar-benar mempunyai nilai urgensi secara
          cana legislasi yang hendak diselesaikan dalam jangka  nasional.
          waktu lima tahun menjadi kendala utama yang dihadapi   Terakhir, kelima, Baleg membuka partisipasi publik
          DPR  selama ini.                                  dalam proses legislasi di DPR seluas-luasnya. “Hal ini
           “Terlalu banyaknya jumlah RUU dalam Prolegnas  me-  penting untuk menjaring aspirasi dan tentu  saja se-
          nyebabkan DPR seringkali kesulitan untuk memenuhi  bagai ruang untuk menilai kebutuhan masyarakat dan
          target Prolegnas sebagaimana mestinya. Disamping  seberapa besar suatu RUU memiliki urgensi secara na-
          itu, selalu muncul rencana legislasi baru baik yang diu-  sional,” jelasnya.
          sulkan DPR maupun pemerintah pada setiap tahunnya,”   Sareh mengaku akan memprioritaskn RUU yang san-
          jelas politisi dari Partai Gerindra ini.          gat dibutuhkan masyarakat (pro rakyat). Oleh karena
           Kemudian, minimnya komitmen baik dari pemerintah  itu, hal pertama  yang akan dilakukan Sareh sebelum
          maupun DPR  terhadap daftar yang telah ditetapkan pun  menyusun prolegnas adalah akan meminta masukan
          turut menambah daftar kendala yang dihadapi DPR.   dari Komisi-komisi DPR, RUU mana yang akan dipriori-
           “Kedepan, perlu ada komitmen bersama antara DPR  taskan pembahasannya.
          dan pemerintah untuk memenuhi target Prolegnas      Sareh mengharapkan RUU yang akan dihasilkan nanti
          yang akan dirancang bersama-sama nanti,” tegasnya.  adalah yang berkualitas dan hasilnya itu betul-betul
           Problem berikutnya yang dihadapi DPR, tambah  dapat bermanfaat bagi masyarakat.
          Sareh,  adalah masih terlalu umumnya indikator suatu


          46 PARLEMENTARIA  EDISI 119 TH. XLIV, 2014
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51