Page 11 - MAJALAH 158
P. 11

LAPORAN UTAMA
                                                                                    LAPORAN UT    AMA





              paling tinggi kepada DPR menyusul
              dibukanya e-LHKPN tersebut. Sejauh
              ini DPR-lah yang paling terbuka dan
              transparan dibanding lembaga lainnya.
              Lembaga-lembaga eksekutif yang kasus
              korupsinya paling dominan justru malah
              tak seterbuka DPR. Bahkan, DPR bisa
              menjadi leader bagi semua lembaga
              negara dalam membuka dirinya terutama
              bagi pejabatnya untuk selalu melaporkan
              perkembangan harta kekayaannya.
                 Di DPR, insiden sekecil apapun selalu
              jadi pemberitaan yang ‘seksi’ bagi media
              massa. Namun, ketika para legislator
              bekerja hingga dini hari tak menjadi
              pemberitaan. Bahkan, pembukaan
              e-LHKPN ini tak diberitakan secara luas
              di media. Kerja nyata saat kunjungan
              kerja ke berbagai daerah dan aksi nyata
              di dapil masing-masing anggota juga tak
              tersentuh pemberitaan pers nasional.
              Publik terutama netizen harus lebih adil                                                         FOTO: JAKA/Iw
              melihat DPR zaman now.
                                               Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan
                                               DPR selalu dihadapkan dengan KPK   kritik dan temuan yang didapat DPR tidak
          “Spirit yang dibangun oleh           secara diametral. “Sangat keliru apabila   harus diartikan sebagai melemahkan
         Ketua DPR baru adalah ingin           DPR dihadapkan pada KPK dalam    KPK. Itu bagian dari rasa sayang DPR
                                               konteks pemberantasan korupsi. Ini
                                                                                kepada anak kandungnya sendiri.
           menjadikan DPR sebagai              lembaga yang paling transparan dan    “Kita pasti mendukung KPK, karena
           parlemen modern yang                sudah telanjang terlebih dahulu tanpa   KPK anak kandung DPR yang harus
                                                                                kita jaga marwahnya. Pansus KPK DPR
                                               diminta. Apalagi dengan spirit ketua baru
           dekat dengan rakyat dan             ini, semua kanal-kanal publik terbuka   sudah banyak memberikan rekomendasi
           menjadi tumpuan rakyat              untuk mengoreksi kami, baik kegiatan   mengenai temuan penyimpangan.
                                               yang ada di DPR maupun kegiatan di luar
                                                                                Publik harus tahu penyimpangan yang
        dalam menghadapi berbagai              DPR.”                            dilakukan KPK itu,” ungkap Arteria yang
                                                  Sebagai anak kandung yang lahir
             masalah. e-LHKPN ini              dari rahim DPR, tentu DPR mendukung   juga seorang advokat.
                                                                                   Penegakan hukum yang dilakukan
         membuka ruang atau kanal-             KPK dan menjaga marwahnya. Politisi   KPK hendaknya menghargai lembaga
           kanal akses publik untuk            dari dapil Jatim VI itu menyerukan,   yang sudah hadir seperti DPR. KPK
                                               KPK bekerja sehebat mungkin hingga
                                                                                juga tak boleh mengklaim dirinya
              mendekat ke DPR.                 mendapat apresiasi publik. Tapi, ketika   sebagai lembaga yang paling benar.
                                               dipanggil dan diundang DPR untuk   Dibanding Kapolri dan Jaksa Agung,
                                               dimintai keterangan dan informasinya,   para komisioner KPK, nilai Arteria, kurang
              Sinergitas KPK                   harus hadir. Apalagi, kini sudah ada   kooperatif. Diajak rapat, Jaksa Agung
                 Membuka klinik e-LHKPN berarti   putusan Mahkamah Konstitusi bahwa   dan Kapolri bisa dua kali rapat. Tapi
              juga membuka sinergitas DPR-KPK   KPK bagian dari eksekutif. Dan UU MD3   komisioner KPK sulit diajak rapat sekali
              yang sebelumnya seperti berjarak. Tarik   juga menegaskan bila tak hadir dipanggil   saja dalam satu masa sidang.
              menarik kepentingan selalu terjadi antara   DPR dengan patut, itu masuk pasal   “Kapolri itu cuma satu orang. Tapi
              keduanya. Kini, dengan klinik e-LHKPN   penghinaan terhadap parlemen.   dipanggil rapat tetap bisa. Padahal,
              yang dimiliki DPR, membuka mata KPK   Ketika DPR membentuk Pansus   urusannya dari Sabang sampai Merauke.
              bahwa DPR begitu terbuka dan taat   Hak Angket KPK, banyak temuan yang   Sementara KPK yang komisionernya
              regulasi. KPK juga diharapkan bisa lebih   harus diklarifikasi oleh para komisioner   ada lima, masa salah satunya enggak
              kooperatif dengan DPR sebagai lembaga   KPK. Sayangnya, KPK tak pernah   bisa hadir saat rapat dengan DPR,” keluh
              pengawas tertinggi. Kelak, hubungan   memenuhi panggilan Pansus itu dengan   Arteria lagi. Kini, dengan dibukanya
              kelembagaan keduanya bisa lebih   berbagai alasan. Padahal, DPR ingin   klinik e-LHKPN, KPK bisa lebih responsif.
              harmonis dan saling dukung.      memberi ruang dan waktu agar KPK   Hubungan yang berjarak dengan DPR
                 Ditegaskan Arteria, KPK adalah anak   bisa mengklarifikasi berbagai temuan   juga bisa disatukan. Tak ada lagi ego
              kandung DPR. Tidak pada tempatnya,   penyimpangan kepada publik. Mestinya,   kelembagaan yang mengemuka.   MH


                                                                                158 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16