Page 31 - MAJALAH 158
P. 31

ANGG
                                                                                          ARAN
                                                                                    LAPORAN UTAMA































                                                                                                               FOTO : DOKPRI/IW




              Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Halim menyalurkan bantuan PKH di Kabupaten Pandeglang
              Peradilan ICW, Tama Satrya       karena mata anggaran itu dinilai   penyelewengan dana bantuan
              Langkun mengatakan, selama ini   sebagai “ladang” korupsi yang    sosial yang dilakukan oleh para
              pengawasan penggunaan dana       terjadi dihampir seluruh wilayah   pejabat yang berwenang, namun
              hibah dan bansos relatif lebih   Indonesia, sehingga sedikit sekali   Halim menekankan bahwa dirinya
              kendor ketimbang anggaran lain di   yang sampai ke masyarakat.    berusaha melihat dari tujuan positif
              APBD (APBA dan APBK). Hal inilah    Namun, ia tidak sependapat    daripada pemberian bantuan
              yang kerap dimanfaatkan berbagai   dengan argumentasi yang        sosial tersebut. “Kami melihat sisi
              pihak untuk kepentingan politiknya.  menyebutkan bahwa masalah    positifnya, meskipun ada indikasi ke
                 Oleh karenanya, di tahun-     bantuan sosial perlu di          arah penyelewengan penggunaan
              tahun politik atau musim Pilkada,   moratoriumkan, seperti yang   dana bansos itu,” tandas Legislator
              disarankan agar anggaran hibah dan   disampaikan oleh pihak ICW.   asal dapil Banten I itu.
              bansos dimoratorium saja. Sebab   “Program bansos itu adalah untuk   Halim berharap agar program
              berdasarkan pengalaman beberapa   kepentingan umat dan orang      bantuan sosial yang merupakan
              kali Pilkada, dana hibah dan bansos   banyak. Kalau bukan kita, lantas   dana bergulir itu pada akhirnya
              dimanfaatkan para petahana untuk   siapa yang akan memikirkan nasib   bisa benar-benar menyejahterakan
              kepentingan politiknya. Menurutnya,   orang-orang susah,” tukasnya.  masyarakat di pedesaan. Ia
              alasan yang paling penting adalah   Meski banyak terjadi kasus    berpesan supaya anggaran
                                                                                program bansos tidak sampai salah
                                                                                sasaran, apalagi diselewengkan.
                                                                                Karena saat ini memang masih
                                                                                terjadi bentuk penyelewengan-
                                                                                penyelewengan, seperti beras
                                                                                raskin yang dijual, baik oleh Kepala
                                                                                Desa atau oknum-oknum desa.
                                                                                   “Saya berharap dana bantuan
                                                                                sosial ini dapat disalurkan kepada
                                                                                yang berhak menerima, jangan
                                                                                sampai ada penyelewengan dalam
                                                                                penyalurannya. Adanya kerja
                                                                                sama dengan pihak bank juga
                                                                                dalam rangka agar masyarakat
                                                                                dipermudah dalam pelayanannya,”
                                                           Sumber: www.djpk.o.id (diolah)  tutupnya.   AS
                                                                  Dalam ratusan juta
                                                                                158 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36