Page 34 - MAJALAH 158
P. 34

PROFIL






              di halaman 4 Koran Kompas, adalah   “Modalnya dengan keliling     Semula, ia duduk di Komisi IX DPR
              ‘makanan’ Marwan setiap hari. Berbagai                            RI, namun tak lama kemudian pindah
              isu di Kompas menjadi bahan untuk   menyapa masyarakat. Saya      ke Komisi VIII DPR RI dan mendapat
              dikaji  bersama dengan teman-teman di   bilang ‘Saya mau Caleg    amanah dari partai untuk duduk
              organisasi. Marwan banyak tergabung   suara kalian mau taruh      menjadi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI.
              di organisasi mulai dari Pergerakan                                  Namun, karena ada perpindahan
              Mahasiswa Islam Indonesia Kota Medan   ke siapa?’. Mereka bilang   komisi itu, Marwan menyesalkan masih
              (PMII), Gerakan Pemuda (GP) Ansor,   ‘Sebelumnya tidak ada        adanya utang kepada konstituen yang
              Komite Nasional Pemuda Indonesai   yang datang ke sini, jadi      belum tuntas sewaktu ia duduk di
              (KNPI) hingga Nahdlatul Ulama (NU).                               Komisi IX DPR RI, khususnya masalah
              Tidak hanya membaca dan mengkaji,   kami tidak tahu. Tapi ada     BPJS Kesehatan. Namun, semangat
              Marwan juga menulis untuk mengkritisi    bapak ke sini,           untuk melindungi pekerja migran
              permasalahan yang sedang terjadi.      kami akan pilih’.          telah diselesaikannya, saat ia dan
              “Saya sering menulis opini di Waspada,                            Anggota Komisi IX DPR RI lain berhasil
              Analisa dan Mimbar Umum. Itulah cara   mencalonkan diri menjadi Anggota   menyelesaikan Rancangan Undang-
              hidup saya sambil aktif berogranisasi,”   DPR RI. Sayangnya, ketika itu ia gagal   Undang Perlindungan Pekerja Migran
              jelasnya.                        memperoleh suara minimal. Hal itu   Indonesai (RUU PPMI). Tantangan
                                               sempat menyurutkan langkahnya untuk   pun ditemuinya saat di Komisi VIII,
              Panggung Politik                 ‘berlaga’di Senayan. Namun baginya,   karena urusan Biaya Penyelenggaraan
                 Singkat cerita, setelah lulus kuliah   kegagalan bukan sebuah kiamat. Ia   Ibadah Haji (BPIH) serta permasalahan
              dan aktif berorganisasi, Marwan   kembali mencoba tahun 2014 dengan   Program Keluarga Harapan (PKH) sulit
              tergabung dalam Partai Kebangkitan   meninggalkan strategi tahun 2009 yang   didapatkan oleh konstituennya di dapil.
              Bangsa (PKB) tahun 1999 dan menepati   menghabiskan biaya cukup banyak.  Menurut Marwan, infrastruktur
              jabatan sebagai Sekretaris Dewan    “Modalnya dengan keliling     di dapilnya belum baik, sehingga
              Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Sumatera   menyapa masyarakat. Saya  bilang   konstituennya enggan mengurus PKH,
              Utara. Tahun                     ‘Saya mau Caleg suara kalian mau taruh   karena biaya untuk mengurus lebih
              2009, ia                         ke siapa?’. Mereka bilang ‘Sebelumnya   besar daripada bantuan uang yang
                                               tidak ada yang datang ke sini, jadi kami   diterima. Untuk itu, dalam setiap rapat
                                               tidak tahu. Tapi ada bapak ke sini, kami   dengan Kementerian Sosial, ia selalu
                                               akan pilih’. Nah dari sekian Caleg saya   meminta Pemeritah menyelesaikan
                                                hadir. Maka kesimpulannya, Caleg itu   masalah ini. Menurutnya, setidaknya
                                                 harus turun ke Daerah Pemilihan dan   ada bank yang buka dua kali seminggu,
                                                  benar-benar menyapa,” katanya.  untuk menampung aspirasi kebutuhan
                                                       Akhirnya, Marwan pun     masyarakat dan masyarakat punya dan
                                                     terpilih menjadi Anggota DPR   sebagai wahana dalam mencairkan
                                                      RI periode 2014-2019 dari PKB,   bantuan dari pemerintah, seperti
                                                      Daerah Pemilihan Sumatera   Program Indonesia Pintar (PIP) dan
                                                       Utara II, yang terdiri dari   Program Keluarga Harapan (PKH),
                                                       19 Kabupaten dan Kota.   mengingat jarak yang cukup jauh ke






















             FOTO: rUnI/Iw





              34  PARLEMENTARIA  158 XLVIII 2018
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39