Page 41 - MAJALAH 158
P. 41

K o MISI V
























                                                                                                               FOTO: hEnDrA/Iw





              Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI saat Kunjungan ke Jawa Barat
              dan menghentikan pelaksanaan     serta diawasi oleh konsultan pengawas   yang sudah diberikan pemerintah
              pekerjaan jika pelaksana proyek tidak   dan PPK? Jika rekayasa teknik sudah   kepada BUMN Karya yang terlibat dalam
              memperhatikan peringatan yang    dilakukan dan diawasi pelaksanaannya,   pengerjaan proyek tol layang.
              diberikan.                       tentu kecelakaan bisa diminimalisir,” kata   “Kalau proyek yang dikerjakan badan
                 Dalam kunjungan tersebut, Sigit juga   Sigit.                  usaha sering bermasalah berarti ada
              meminta pemerintah melalui Komite   Sementara itu, terkait dengan   masalah dalam sertifikasinya jangan-
              Keselamatan Konstruksi/panel ahli untuk   berbagai kecelakaan kerja konstruksi   jangan hanya formalitas saja untuk itu
              segera mengusut dan menjelaskan apa   yang terjadi akhir-akhir ini, Komisi V   harus dievaluasi ulang karena ini juga
              yang menyebabkan kecelakaan kerja   berencana segera menggelar Rapat   menyangkut kredibilitas kita di mata
              ini berulang. Jika standar keamanan dan   Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan   dunia karena BUMN Karya kita juga
              keselamatan kerja sudah diterapkan   Kementerian PUPR dan sejumlah BUMN   banyak mengerjakan proyek luar negeri,”
              sebagaimana diatur dalam UU Jasa   Karya dan penyedia jasa konstruksi untuk   jelasnya.
                                               membahas soal keselamatan kerja.    Politisi PKS ini mengatakan, selain
                                                  “Sekali lagi, kami menyampaikan   sertifikasi badan usaha yang harus
                “Setiap penyedia               keprihatinan atas musibah kecelakaan   ditinjau ulang, sertifikasi kompetensi
              jasa konstruksi wajib            kerja yang selalu berulang. Saat Komisi   kerja juga harus dievaluasi termasuk
              membuat identifikasi             V meninjau lokasi kecelakaan tadi,   mengevaluasi lisensi lembaga yang
                                                                                mengeluarkan sertifikasi kompetensi
                                               kami minta agar penanganan korban
                bahaya, penilaian              diprioritaskan karena masih ada korban   kerja.
                                                                                   “Kalau hasil kerjanya seperti
              risiko, skala prioritas,         yang tertimbun. Dan saya sudah   sekarang, banyak kelalaian dan seluruh
                                               menyampaikan langsung kepada Dirjen
            pengendalian risiko K3,            Bina Marga bahwa kami akan segera   kecelakaan kerja yang terjadi akibat
            dan penanggung jawab.              menggelar RDPU dengan PUPR dan   faktor human error, maka sertifikasinya
                                               BUMN Karya untuk membahas masalah   patut kita pertanyakan. Termasuk
                                               ini. Ini sudah kejadian luar biasa karena   lembaga profesi yang mengeluarkan
              Konstruksi dan Permen PU No. 05/  berulang,” katanya.             sertifikasinya, jangan-jangan sertifikatnya
              PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem   Lebih Lanjut Wakil Ketua Komisi V   abal-abal,” imbuhnya.
              Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan   DPR RI Sigit Sosiantomo menyambut baik   Oleh karena  itu, politisi dapil Jawa
              Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan   rencana pemerintah untuk menghentikan   Timur ini meminta Kementerian PUPR
              Umum, seharusnya kecelakaan kerja bisa   sementara seluruh proyek tol layang   untuk segera membenahi masalah
              dihindari.                       di Indonesia. Sigit mengatakan insiden   sertifikasi tersebut dan melakukan
                 “Setiap penyedia jasa konstruksi wajib   kembali terulangnya kecelakaan kerja   evaluasi secara menyeluruh. Tidak hanya
              membuat identifikasi bahaya, penilaian   pada proyek tol layang karena adanya   pada badan usaha, tapi juga sertifikasi
              risiko, skala prioritas, pengendalian risiko   permasalahan profesionalitas dalam   kompetensi kerja yang dikeluarkan oleh
              K3, dan penanggung jawab. Apakah ini   pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu, perlu   lembaga profesi.
              sudah dilakukan dan sudah dievaluasi   dilakukan evaluasi ulang atas sertifikasi    ANDRI/HENDRA


                                                                                158 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46