Page 49 - MAJALAH 158
P. 49

Pengalihan ini berdasar pada
                                                                                Undang-Undang Nomor 23 Tahun
                                                                                2014 tentang Pemerintah Daerah.
                                                                                Masalah yang muncul berkaitan dengan
                                                                                pengalohan aset dan pemindahan
                                                                                status kepegawaian guru dan tenaga
                                                                                kependidikan.
                                                                                   “Persoalan pengalihan manajemen
                                                                                SMA ke provinsi itu meninggalkan
                                                                                banyak masalah. Bahwa akhirnya
                                                                                sekolah SMA dan SMK dalam tanda
                                                                                kutip, sedikit terlantar. Baik masalah
                                                                                guru atau infrastruktur yang dibangun.
                                                                              FOTO: hUSEn/Iw  Partisipasi pendanaannya mengalami
                                                                                kesulitan. Itu menjadi catatan sangat
                                                                                penting dalam kunjungan kali ini,” papar
              Tim Kunker Komisi X DPR RI meninjau SMP di Sulut                  Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih,
                                                                                saat memimpin kunjungan.
              Masyarakat (PKBM) ternyata masih   Pengalihan SMA dan SMK ke         Persoalan lainnya, adalah posisi guru
              belum lengkap dan beberapa ruang   Provinsi Tinggalkan Masalah    bantu yang digaji APBD Provinsi dan
                                                                                APBD Kabupaten atau Kota harus segera
              kelas membutuhkan rehabilitasi.     Selain sarana prasarana, sisi regulasi   diselesaikan, sebab pengangkatan
                 Di SMKN 6 Manado, sekolah     juga menjadi perhatian Tim Kunjungan   guru bantu adalah kebijakan sementara
              kejuruan keperawatan, perlengkapan   Kerja Komisi X ke Provinsi Kalimantan   untuk memenuhi kekurangan guru yang
              sekolahnya dinilai belum memadai.   Selatan. Yaitu soal pengalihan   berstatus PNS atau ASN. Hal yang sama
              Ruang praktik keperawatan dan ruang   kewenangan dan tanggung jawab   juga terjadi pada guru honorer.
              farmasi terlihat tidak lengkap. Begitu   tingkat pendidikan menengah, baik SMA   “Sehingga persoalan-persoalan
              juga ruang perpustakaannya yang tidak   atau SMK dari pemerintah kabupaten   yang berkaitan dengan penggajian guru,
              representatif.                   atau kota ke pemerintah provinsi, masih   seperti guru-guru honorer yang selama
                 “Perlengkapan alat praktik sekolah   banyak meninggalkan masalah.  ini ditanggung pemkab atau pemkot
              masih mengalami kekurangan                                        sekarang menjadi tanggung jawab
              yang signifikan seperti di SMKN 6   “Turunnya gaji mereka         Pemprov Sumut. Namun tetap butuh
              Keperawatan. Perlengkapan apoteker   tidak pasti turunnya,        bantuan dari pusat untuk penggajian
              juga tidak lengkap. Ini jadi catatan kami,”   bahkan gaji masih   honorer. Karena tanpa bantuan dari
              nilai Ferdi.                          dibawah UMR. Kita           pusat tidak akan terwujud,” imbuh Fikri.
                 Begitu juga di SMPN 7 Manado,                                     Fikri menjelaskan, salah satu
              ruang kelas banyak tak terpakai    sangat menyayangkan            masalah yang disampaikan adalah
              karena rusak. Di sekolah ini, ditemukan   belum adanya alokasi    alokasi anggaran untuk guru non PNS.
              jumlah guru honorer jauh lebih banyak   yang memadai untuk        “Turunnya gaji mereka tidak pasti
              daripada guru ASN. Ini menjadi catatan   guru non PNS ini,        turunnya, bahkan gaji masih dibawah
              penting Komisi X yang berkunjung ke   padahal kita tahu           UMR. Kita sangat menyayangkan belum
              sekolah yang berlokasi di Teling, Wanea                           adanya alokasi yang memadai untuk
                                                                                guru non PNS ini, padahal kita tahu
              tersebut.                           bersama, guru sangat          bersama, guru sangat dibutuhkan,”
                 Hal senada disampaikan Anggota        dibutuhkan,”             jelasnya.   EKO/MH/RNM
              Komisi X DPR RI Dadang Rusdiana yang
              mengatakan, masalah klasik berupa
              kekurangan guru dan ruang kelas yang
              rusak selalu dominan terjadi hampir di
              semua sekolah di luar Jawa. Mestinya,
              sekolah harus nyaman bagi para siswa.
              Di SMKN 6 Manado, misalnya, guru
              honor lebih dominan daripada guru PNS.
                 “Kekurangan guru masih menonjol.
              Yang mengajar lebih banyak guru
              honorer. Bahkan, guru-guru yang sudah
              pensiun dikerahkan. Di SMKN 6 Manado
              tidak ada guru Bahasa Indonesia,
              Agama, dan PPKn. Jadi problem besar                                                              FOTO: rIA/Iw
              kita adalah kekurangan guru,” ungkap
              Dadang.                          Tim Kunker Komisi X DPR RI meninjau ruang praktek SMKN 5 Banjarmasin


                                                                                158 XLVIII 2018  PARLEMENTARIA 49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54