Page 11 - MAJALAH 154
P. 11
politik pengusung dan kandidat para meningkatkan partisipasi pemilih.
“Kepada peserta calon. Meski demikian Fandi tetap
“Untuk mengingkatkan partisipasi berpandangan bahwa yang terpenting
pilkada, kita pemilih saya kira tatap muka, model adalah bagaimana partai politik
harapkan supaya kampanye dari calon kalau bisa pengusung calon itu sungguh-sungguh
bisa berkompetisi sebanyak mungkin turun ke akar mendekatkan diri ke masyarakat.
rumput. Kan negara sudah membantu Rakyat kalau suaranya didengar jadi
sebaik-baiknya. membiayai baliho, spanduk, slot iklan punya harapan dan secara sukarela
Jangan sampai maupun media kampanye lainnya,” akan berpartisipasi.
ujar Fandi. Fandi mengingatkan bahwa
terulang kejadian Legislator dapil Jawa Timur I Pilkada 2018 adalah momentum untuk
money politic, ini meyakini bahwa jika masyarakat menyatukan tekad dalam membuat
pelanggaran memiliki harapan kepada calon kepala Indonesia menjadi lebih baik
daerah maka akan sendirinya dapat dalam menciptakan good governance,
administasi, dan meningkatkan partisipasi pemilih bagi bukan justru untuk memecah belah
lainnya. Sekarang masyarakat, begitu juga sebaliknya. persatuan. Ia mendorong agar
Hal ini yang perlu menjadi perhatian. masyarakat memiliki paradigma
regulasinya sudah “Ya kalau memang calon itu serius bahwa pilkada bukanlah ruang untuk
kita perbaiki. UU dan punya anggaran, ya sebaiknya meningkatkan rasa ketidaksukaan
perbanyak tatap muka. Kalau bisa antar semua pihak.
Pilkada sudah
turun ke lapangan dan ketemu “Partisipasi politik diharapkan
mengalami rakyat, maka rakyat jadi tertarik semakin aktif. Jangan sampai
perbaikan. Nah untuk berpartisipasi. Kalau suara pilkada menjadi ruang bagi
rakyat di dengar maka rakyat akan berkembangnya rasa ketidaksukaan
diharapkan dari berpartisipasi dalam pilkada, jadi dan ketidaksenangan diantara para
perbaikan ini punya harapan terhadap calon,” jelas calon dan masyarakat. Pilkada harus
Fandi. jadi alat partisipasi masyarakat dalam
dapat dilakukan Alumni ITS Surabaya ini juga pemerintahan,” jelas Fandi.
dan dilaksanakan meminta keaktifan dari pemerintah Selain itu, Kepolisian juga diminta
dengan baik,” daerah untuk mampu terlibat dalam untuk tetap sigap terhadap seluruh
upaya meningkatkan partisipasi kemungkinan yang terjadi selama
pemilih. Hal itu bisa dilakukan dengan Pilkada 2018 nantinya, kesigapan
untuk kepentingan pilkada. Serta juga membuat spanduk-spanduk ajakan polisi dalam menangani potensi
tidak boleh melakukan mutasi dalam untuk terlibat dalam pilkada. Jika ini konflik harus tetap ada guna mencegah
waktu yang ditentukan dalam tujuan secara terstruktur dilakukan diseluruh terjadinya sikap anarki selama pilkada.
pemenangannya,” pesan Fandi. Pemda, maka ia optimis akan semakin DPR berharap agar
meningkatkan jumlah partisipasi penyelenggaraan Pilkada 2018
Partisipasi Pemilih Harus pemilih pada pilkada 2018. berlangsung secara tertib dan
Meningkat “Saya kira kita sudah membolehkan mampu menghasilkan pemimpin
Berbicara mengenai partisipasi Pemda untuk kontribusi membangun yang dibutuhkan dalam rangka
pemilih, Fandi menyarankan agar partisipasi pemilih, tidak terbatas menciptakan good and clean governance.
keaktifan dari masing-masing calon pada KPU dan Parpol serta peserta Sehingga perlu keterlibatan banyak
untuk secara intens melakukan saja, Pemda juga diizinkan. Misalkan pihak untuk mensukseskan Pilkada
pendekatan kepada masyarakat. Hal dengan membuat spanduk ajakan 2018, tak hanya KPU dan Bawaslu
ini diungkapkan mengingat partisipasi untuk berpartisipasi dalam Pilkada,” saja, tetapi juga Pemda, Kepolisian
pemilih tidak saja menjadi tanggung tuturnya. serta masyarakat diminta aktif
jawab penyelenggara pemilu saja, Keterlibatan dari banyak dalam rangka mensukseskan Pilkada
tetapi juga tanggung jawab partai pihak sangat dibutuhkan dalam tersebut. n(hs,sf,rnm)
Edisi : 154 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA | 11