Page 7 - MAJALAH 141
P. 7

ecurigaan muncul terhadap   sebanyak kurang lebih 500 perusahaan,   proses selanjutnya. Ketiga kasus
                     beberapa perusahaan      yang ada izinnya sebanyak kurang   itu melibatkan tiga korporasi yaitu
                     besar yang diduga sengaja   lebih 1,2 juta hektar, tanaman tanpa   PT Langgam Inti Hibrindo, PT Palm
            K membakar hutan untuk            izin sebanyak 2,3 juta hektar.    Lestari Makmur, dan PT Wahana Subur
            membuka lahan baru guna keperluan    K e n y a taa n   y an g  cukup   Sawit. Ketiganya sudah diproses di
            bisnis kebun sawit, karet atau berbagai   mengagetkan adalah dari 260 pabrik   pengadilan. Hanya ada satu putusan
            komoditi lainnya. Sejatinya pada era   kelapa sawit, 121 pabrik diantaranya   berkekuatan hukum tetap dan
            1980-an negara memberikan hak     tidak memiliki perkebunan. Dugaan   membebaskan perusahaan, yakni PT
            konsensi kepada perusahaan besar   sementara, adanya korelasi antara   Langgam Inti Hibrindo.
            dan petani skala kecil. Pemerintah   terjadinya  kebakaran  hutan  yang   Sementara, 15 perusahaan lain
            memperbolehkan membakar hutan     disebabkan alih fungsi lahan oleh   penyidikannya dihentikan oleh Polda
            untuk membuka lahan pertanian. Akan   pabrik yang akan membuka lahan untuk   Riau. Ke 15 perusahaan itu yakni PT
            tetapi selama dua dekade terakhir   perkebunan kelapa sawit. Menebang   Bina Duta Laksana, PT Perawang
            pembakaran hutan untuk membuka    kawasan hutan oleh perusahaan kelapa   Sukses Perkasa Indonesia, PT Ruas
            lahan diatur dalam undang-undang.   sawit yang tidak memiliki perkebunan.  Utama Jaya, PT Suntara Gajah Pati, PT
            Hanya pembakaran di bawah dua                                       Dexter Perkasa Industri, PT Siak Raya
            hektar lahan yang diperbolehkan. Hal                                Timber, PT Sumatera Riang Lestari,
            ini membuka celah bagi perusahaan-                                  PT Bukit Raya Pelalawan, PT Hutani
            perusahaan besar. Mereka diduga                                     Sola Lestari, KUD Bina Jaya Langgam,
            membayar petani-petani kecil untuk                                  PT Rimba Lazuardi, PT Langgam Inti
            membuka lahan konsensi hanya                                        Hibrindo, PT Palm Lestari Makmur,
            dengan upah rokok dan baju.                                         dan PT Wahana Subur Sawit.
               Deputi III bidang kerusakan                                         Dalam menjalankan tugas dan
            lingkungan KLH (Kementerian              Penghentian                fungsinya Komisi III DPR RI selalu
            Lingkungan Hidup) Arief Yuwono           penyelidikan               bersifat responsif terhadap berbagai
            kepada Antara (15/7) sempat              kasus hukum para           permasalahan dalam bidang penegakan
            mengatakan bahwa KLH mendeteksi                                     hukum, termasuk kasus penerbitan SP3
            ada delapan provinsi yang berpotensi     tersangka Karhutla         (Surat Perintah Penghentian Penyidik)
            terjadinya kebakaran hutan, yakni        lewat terbitnya SP3        terhadap tersangka perusahaan
            Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan,   menjadi sebuah            pembakar hutan dan lahan di Provinsi
            Sumatera Utara, Kalimantan Barat,                                   Riau. Terkait hal itu  Komisi III DPR RI
            Kalimantan tengah, Kalimantan            masalah serius. Hal        juga telah membentuk Panja (Panitia
            Selatan dan Kalimantan Timur.            ini tidak hanya terkait    Kerja) Kebakaran Hutan dan  Lahan
               Khusus di Provinsi Riau sendiri       masalah lingkungan,        yang khusus menyoroti permasalahan
            menurut data yang dihimpun dari                                     penegakan hukumnya.
            Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau     melainkan juga                Menurut Wakil Ketua Komisi III
            (Jikalahari) atas kematian Prajurit dari   kejelasan soal           DPR RI, Benny K Harman penghentian
            kesatuan TNI AD Detasemen Artileri       kejahatan lingkungan.      penyelidikan kasus hukum para
            Pertahanan Udara Rudal – 004 Dumai                                  tersangka Karhutla lewat terbitnya
            saat bertugas memadamkan api di                                     SP3 menjadi sebuah masalah serius.
            areal terbakar di Rokan hilir menambah                              Hal ini tidak hanya terkait masalah
            daftar korban akibat Karhutla sejak                                 lingkungan, melainkan juga kejelasan
            2015 lalu yang merenggut lima warga                                 soal kejahatan lingkungan.
            meninggal pada tahun 2015 lalu,                                        Sementara itu Anggota Komisi
            yakni sebanyak 97.139 warga terkena                                 III DPR RI yang sekaligus Ketua
            ISPA dan kerugian ekonomi senilai 21                                Panja Karhutla Komisi III, Arsul Sani
            Triliun.                                                            mengatakan bahwa ada yang janggal
               Komisi III DPR RI dalam kunjungan                                dalam penerbitan SP3 terhadap 15
            kerjanya ke Provinsi Riau pada tanggal   Tahun 2015 lalu khusus di Provinsi   perusahaan di Riau. Ia melihat penyidik
            30 September - 2 Agustus menemukan   Riau, Polda Riau  menangani 18   belum optimal dalam mencari alat bukti
            sejumlah fakta bahwa kawasan hutan   perusahaan yang diduga melakukan   kasus tersebut. Oleh karena itu Benny
            di provinsi tersebut berjumlah 4,2   pembakaran lahan. Namun, dari jumlah   dan Arsul berharap pengusut tuntas
            juta hektar, sementara perusahaan   itu, hanya tiga kasus yang dinyatakan   terbitnya SP3 terhadap tersangka  (ayu/bbs)
            yang bergerak di bidang perkebunan   lengkap dan layak dilanjutkan ke   Kasus Karhutla. n




                                                                         PARLEMENTARIA l  EDISI 141 TH. XLVI - 2016  l  7
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12