Page 55 - MAJALAH 95
P. 55
SOROTAN
kesulitan menuju gedung Nusantara
I tempat bersidang. Wakil rakyat dari
Dapil Jawa Timur ini mengungkapkan
pengalaman ketika harus berjalan cukup
jauh saat mengunjungi gedung par-
lemen Amerika. Ini karena lokasi parkir
tamu terpisah dari gedung utama persi-
dangan yang memang difokuskan untuk
anggota dewan. Namun ia mengamati
setiap tamu dapat menikmati jalan kaki
Gedung Parlemen Indonesia (Gedung DPR RI) ke gedung utama parlemen karena
jalurnya ditata dengan apik.
Catatan lain yang juga menjadi
perhatiannya adalah pengalaman antri
lift yang sangat buruk. “Saya pernah
harus menunggu lift 10 bahkan 15 menit
karena antrian panjang, terutama ketika
rapat paripurna. Ini jelas membuang
waktu yang sangat berharga,” imbuhnya.
Gedung Nusantara I yang merupakan
ruang kerja 560 orang anggota DPR saat
ini sudah ditempati 2500 orang jauh dari
kapasitas seharusnya 800 orang. Kondisi
ini jelas mengganggu pergerakan ang-
gota DPR dari satu rapat ke rapat yang
lain.
Gedung Parlemen Jerman Baginya penataan sistem di ge-
dung parlemen memang tidak berarti
pembangunan baru. Ini juga diterap-
kannya saat ditunjuk menjadi Ketua
Fraksi Partai Demokrat. Dibantu staf dan
tenaga ahli ia mencoba menata kembali
ruang fraksi sehingga efektifitas kerja
dapat ditingkatkan. Kelengkapan baru
yang ditambahkan adalah kamera CCTV.
“Saya sekarang mencoba mendisiplinkan
fraksi, para staf, pemasangan CCTV di-
harapkan bisa mendukung kinerja. Saya
tidak bisa kerja sendiri, staf saya harus
memperbaiki diri supaya lebih maju.
CCTV itu bukan sesuatu yang mewah
tapi ini mendukung sistem. Saya punya
prinsip trust is good but control is bet-
ter,” tambahnya.
Sistem dan penataan yang dibangun
di gedung parlemen menurutnya tidak
berarti membuat jarak dengan rakyat
dan konstituen. Baginya itu adalah hal
Gedung Parlemen Australia
yang berbeda. Pada saat berada dite-
melihat ada persoalan penataan tempat dan kelancaran beraktifitas. ngah konstituen, di daerah pemilihan ia
parkir bagi pengunjung, karyawan, staf Semakin padatnya kegiatan di lebur dalam hubungan rakyat dan wakil
ahli dan anggota DPR yang tidak ditata gedung wakil rakyat ini membuat jumlah rakyat. “Saya senang ke desa, berkeli-
dengan baik. Itu menurutnya penting di- kendaraan pengunjung juga bertambah, ling, tidak ada hambatan bagi saya un-
lakukan terkait pada masalah keamanan terkadang ini membuat anggota dewan tuk berkomunikasi dengan rakyat secara
| PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |