Page 59 - MAJALAH 95
P. 59

SOROTAN





                                                                               menerapkan self assessment system
                                                                               dimana wajib pajak diminta untuk
                                                                               menghitung sendiri kewajiban pajak-
                                                                               nya dan melaporkannya ke Direktorat
                                                                               Jenderal Pajak. Dalam hal – hal tertentu,
                                                                               Direktorat Jenderal Pajak melakukan
                                                                               penelitian/pemeriksaan untuk me-
                                                                               nguji kebenaran perhitungan sendiri
                                                                               wajib pajak tersebut. Kasus TH dan AS
                                                                               terjadi karena petugas pajak memiliki
                                                                               kewenangan untuk melakukan peneli-
                                                                               tian/pemeriksaan tersebut dan kemu-
                                                                               dian menyalahgunakannya (abuse of
                                                                               power). Direktorat Jenderal Pajak telah
                                                                               membangun suatu sistem pengendalian
                                                                               untuk memastikan bahwa kewenangan
                                                                               tersebut dipergunakan sebagaimana
                                                                               mestinya. Telah dibentuk Direktorat
                                                                               Kitsda yang menjadi semacam provost,
                                                                               telah dibentuk whistle blower system,
                                                                               telah dilakukan reformasi birokrasi (baca:
                                                                               perbaikan penghasilan pegawai), dan
                                                                               sebagainya. Namun ternyata belum
                                                                               cukup ampuh untuk mencegah pega-
           Gedung Direktorat Jenderal Pajak  di Jakarta                        wainya menyalahgunakan kekuasaan.
           dan lingkup pemeriksaan atas Laporan   Artinya, tidak masuk dalam lingkup   Dengan demikian, Jajaran Direktorat
           Keuangan.                         pemeriksaan atas Laporan Keuangan.  Jenderal Pajak maupun kementerian
             Pertama, dugaan suap yang diterima   Kedua, indikasi dugaan suap dapat   Keuangan harus meningkatkan lagi
           oleh TH dan AS diindikasikan terkait   diketahui apabila ketetapan yang   pengendalian terhadap pegawainya. BPK
           dengan proses pemeriksaan yang    diterbitkan berdasarkan hasil pemerik-  selaku lembaga pemeriksa tetap akan
           dilakukan oleh aparat Direktorat Jen-  saan pajak tidak sesuai dengan kondisi   membantu Pemerintah untuk mencegah
           deral Pajak kepada Wajib Pajak. Tujuan   sebenarnya. Sebagai ilustrasi, kurang   terjadinya penyalahgunaan wewenang
           suap diduga agar restitusi pajak yang   bayar ditetapkan Rp100 juta, namun   dan meningkatkan penerimaan pajak
           diminta dikabulkan atau jumlah pajak   setelah dieksaminasi ulang, seharusnya   sebagai sumber pembiayaan penyeleng-
           yang masih harus dibayar dikurangi.   kurang bayar Rp500 juta. Akan muncul   garaan Negara.
           Proses pemeriksaan kepada Wajib Pajak   pertanyaan mengapa petugas pajak   Dari ulasan di atas, kasus TH dan AS
           merupakan proses yang dilakukan untuk   menetapkan jauh lebih rendah dari   merupakan peristiwa yang terjadi di luar
           mengumpulkan pajak dan produk akhir   yang seharusnya. Dari sini dapat muncul   konteks pemeriksaan laporan keuangan.
           dari pemeriksaan tersebut adalah suatu   dugaan suap atau permainan antara   Kasus tersebut adalah salah satu bentuk
           ketetapan pajak. Berdasarkan keteta-  petugas pajak dan wajib pajak. Untuk   penyalahgunaan kekuasaan. Opini WTP
           pan pajak tersebut, apabila ditetapkan   mengidentifikasi hal tersebut, BPK harus   atas Laporan Keuangan Kementerian
           kurang bayar maka Wajib Pajak harus   melakukan pemeriksaan yang bertujuan   Keuangan bukanlah jaminan bahwa
           melakukan penyetoran ke Bank/Pos   menguji “kebenaran” pemeriksaan pajak,   tidak ada kasus korupsi di lingkungan
           Persepsi dan selanjutnya dicatat sebagai   bukan “kewajaran” penyajian peneri-  Kementerian Keuangan, khususnya di
           penerimaan Negara pada Laporan    maan pajak  pada laporan keuangan.   Direktorat Jenderal Pajak. Opini WTP
           Keuangan. Apabila ditetapkan lebih   Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk   menjamin bahwa tidak ada kesalahan
           bayar, maka Wajib Pajak akan mem-  menguji “kebenaran” pemeriksaan pajak   penyajian angka/informasi yang material
           peroleh pengembalian pendapatan   adalah jenis pemeriksaan dengan tujuan   dalam laporan keuangan. Dengan kata
           dari Pemerintah dan selanjutnya dicatat   tertentu. (catatan: pemeriksaan ini dapat   lain, suatu kasus korupsi tidak serta
           sebagai Belanja Negara pada laporan   dilakukan apabila BPK memperoleh ijin   merta melarang opini Wajar Tanpa
           Keuangan. Dengan demikian, dugaan   Menteri Keuangan untuk mengakses   Pengecualian namun yang pasti Korupsi
           suap terkait proses pemeriksaan pajak   data yang berkaitan dengan wajib pajak   adalah Tidak Wajar Tanpa Pengecualian.
           terjadi sebelum peristiwa pencatatan   sesuai dengan Pasal 34 UU KUP).  (*)
           penerimaan pada Laporan Keuangan.    Sejak tahun 1984, Indonesia telah


          0 | PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64