Page 50 - MAJALAH 95
P. 50
segera. “Benar, kemensos dan dinsos dan panti rehabilitasi lain dipastikan akan tuan Program Asistensi Sosial 2012
perlu mengajak partisipasi kelompok lebih baik apabila didukung relawan dari kepada Yayasan Peduli Anak sebesar
masyarakat yang memang mampu, ko- beragam kalangan. Rp.76.650.000,- untuk bantuan makanan
nglomerat, perusahaan untuk berperan Ketua Tim Kunker Komisi VIII Mahrus setahun dan Rp.180.000.000,- berupa
serta. Siapkan program dan kemudahan Munir mengatakan kegiatan sosial yang bantuan pendidikan untuk 100 anak se-
untuk membantu. Saya yakin ada yang berlangsung di YPA desa Longko, Lombok lama setahun. Tim Kunker diantaranya
tergerak,” imbuh politisi dari FPG ini. Barat dapat menjadi contoh bagi banyak Kasma Bouty, Sayed Fuad Zakaria, Abdul
Ketua Tim Kunker, Mahrus Munir pihak. Upaya membantu anak jalanan Aziz Suseno, Endang Sukandar berkesem-
pada kesempatan itu menyalurkan ban- yang sudah dirintis sejak tahun 2006 ini patan mengunjungi fasilitas pendukung
tuan Program Asistensi Sosial Lansia terus berkembang dengan sangat baik, yang dimiliki YPA seperti, ruang menjahit,
melalui LKS untuk pemenuhan dasar 85 bahkan menjadi percontohan terutama bengkel pertukangan, ruang musik.
orang senilai Rp.93.075.000,-. Dengan setelah dibantu Yayasan Family Koper Ketua YPA Nurdiana menyambut
bantuan itu setiap penghuni panti akan dari Belanda. “Peran serta masyarakat baik bantuan pemerintah dan DPR yang
memperoleh uang makan Rp.3000,-/hari dalam mengelola anak-anak jalanan dan menurutnya dapat menjaga kesinambun-
selama satu tahun/365 hari. putus sekolah sangat diperlukan. Kami gan pendidikan. “Terima kasih atas kun-
memberikan apresiasi kepada pengurus jungan DPR. Kami harap bantuannya bisa
Relawan Jadi Gaya Hidup jangan sampai upaya mulia ini terhenti,” berkelanjutan sehingga program kami
Tim Kunker Komisi VIII DPR RI mem- katanya memberi semangat. disini dapat mencapai tujuannya,” pung-
berikan apresiasi kepada relawan dari Dalam kesempatan itu Tim Kunker kasnya. (ry/iky)
beberapa negara yang secara sukarela Komisi VIII DPR RI menyerahkan ban-
membantu anak jalanan di Yayasan
Peduli Anak (YPA), Mataram, NTB. Pilihan
menjadi relawan ini patut dipromosikan
Kementrian Sosial (Kemensos) kepada
masyarakat luas terutama pemuda/rema-
ja. “Setiap orang pasti punya naluri ingin
membantu sesama. Kementrian Sosial
harus melihat peluang ini mempromosi-
kan kegiatan menjadi relawan di institusi
sosial yang dikelolanya. Jadikan relawan
bagian dari gaya hidup,” kata anggota
Komisi VIII, Sumaryati Aryoso di Lombok
Barat, NTB.
Politisi dari FP Gerindra ini terlihat
berdialog dengan Adel dari Perancis, So
Young Park - Korea dan Thomas - Belan-
da. Pemuda dari negara berbeda ini me-
ngaku mencari peluang menjadi relawan Tim kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI saat berdialog dengan para relawan dari luar negeri
dari laman web. Mereka datang dengan
biaya sendiri dan rata-rata bekerja se-
bagai relawan tanpa gaji selama 2 min-
ggu sampai 2 bulan. “Saya sudah beber-
apa kali jadi relawan di negara saya dan
negara lain. Saya senang melakukannya,”
kata Adel yang mengaku masih menyele-
saikan kuliahnya di Perancis.
Sumaryati meyakini banyak anak
bangsa Indonesia juga mempunyai minat
sama pada kegiatan relawan yang sarat
makna ini. Satu sisi membantu orang lain
yang memerlukan, pada sisi lain pem-
buktian pada diri sendiri bisa bermanfaat
bagi lingkungan. Kemensos yang me-
ngelola banyak panti asuhan, panti sosial
1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 | 1
ARIA |
TH. XLII, 2012 |
|
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
P
ARLEMENT
Edisi 95