Page 49 - MAJALAH 95
P. 49
KUNJUNGAN KERJA
Komisi VIII DPR
Kreativitas Perlu Dalam
Menangani Kemiskinan
but terlihat nyata PSTW yang dibangun
secara bertahap sejak tahun 1980 me-
merlukan renovasi lanjutan.
Sementara itu dalam kunjungan ke
NTB anggota Komisi VIII Inna Ammania
mengingatkan Dinas Sosial di daerah ha-
rus bekerja lebih kreativ untuk mencari
tambahan anggaran untuk Panti Jompo
atau dikenal pula sebagai Panti Sosial
Tresna Wredha (PSTW). Anggaran yang
berasal dari APBN/D dinilai belum men-
cukupi untuk menopang kegiatan panti
sehingga diperlukan upaya mencari sum-
ber-sumber lain.
“Kemensos baik di pusat maupun dae-
rah perlu lebih kreatif misalnya di NTB ini
menggandeng perusahaan sumber daya
Ida Fauziah (tengah) Ketua Tim kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalteng alam yang cukup banyak disini, sebagian
dana CSR-nya bisa disalurkan ke Panti
paya pemerintah daerah dalam pa waktu lalu. Tim Kunker juga menyerap Wredha,” kata Inna Ammania saat men-
menangani masalah kemiskinan aspirasi dari jajaran Muspida yang di- gunjungi PSTW Puspa Karna di Mataram,
Umenjadi perhatian utama dalam pimpin Wakil Gubernur Provinsi Kaliman- NTB. Bersama Tim Kunker Komisi VIII ia
Kunjungan Kerja Komisi VIII pada Masa tan Tengah Ubaidilah Ahmad. berdialog dengan penghuni panti yang
Persidangan IV tahun sidang 2011-2012. Laporan yang diperoleh dalam per- berjumlah 85 orang, meninjau sarana
Kunjungan kali ini difokuskan di dua temuan di Kantor Gubernur langsung dan prasarana. Dia mengaku prihatin
provinsi yaitu di Kalimantan Tengah dan didalami Tim Kunker ke lapangan te- karena para lansia, belum mendapatkan
Nusa Tenggara Barat. patnya ke Panti Sosial Tresna Werdha pelayanan yang memadai. Di tempat ini
Ketua Tim Kunker ke Kalteng, Ida Sinta Rangkang (PSTW Sinta Rangkang) tercatat penghuni tertua dengan usia
Fauziah dalam pertemuan dengan jajaran di Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya. 127 tahun. Sebagian tinggal dalam kon-
Muspida Pemprov mengingatkan upaya Dalam dialog dengan Kepala Dinas Sosial disi sakit seperti stroke, rabun bahkan 10
mengintegrasikan penangananan fakir dan pengurus Panti Werdha terungkap orang diantaranya tidak dapat mengurus
miskin harus dilakukan terus menerus. Ia masalah keterbatasan anggaran masih diri sendiri.
menggarisbawahi pentingnya pengelo- menjadi kendala utama. Sejak otonomi “10 orang ini kita tempatkan di ruang
laan anggaran satu atap di bawah kendali daerah diberlakukan, kucuran APBN un- dan tempat tidur khusus, karena kondisi-
Kementerian Sosial. tuk melakukan renovasi Panti Werdha nya mereka terkadang makan, buang air
“Undang-undang mengarahkan ke- terhenti. Berharap pada anggaran Dinas ditempat tidur yang sama. Seharusnya
pada Kementerian Sosial itu untuk men- Sosial sejauh ini masih tinggal harapan kita memakaikan popok khusus dewasa
jadi leading sector. Saya kira kalau itu karena APBD hanya menyediakan ang- tapi apa daya anggaran tidak ada,” jelas
ditangani dalam satu policy, kita bisa garan Rp.7 miliar untuk seluruh kegiatan M. Ramli kepala PSTW Puspa Karna.
mengukur seberapa banyak sesungguh- sosial di daerah. Anggota Komisi VIII Sayed Fuad Za-
nya alokasi anggaran kita untuk penan- Ditengah keterbatasan itu Tim Kunker karia meminta pemerintah daerah turut
ganan kemiskinan, distribusinya di mana Komisi VIII DPR menyampaikan apresiasi memberikan perhatian kepada kondisi
saja, sampai kemudian kita bisa melacak dalam keterbatasan manajemen PSTW lansia yang notabene warga bangsa yang
ke daerah,” kata Ida yang juga Ketua Sinta Rangkang yang masih dapat ber- sudah tidak berdaya. Ia menyayangkan
Komisi VIII dalam pertemuan di Kantor buat untuk 100 orang lansia penghuni fasilitas pendukung panti yang sudah
Gubernur Kalteng, Palangkaraya, bebera- panti. Dalam peninjauan lapangan terse- tidak memadai dan perlu perbaikan
1
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 | 1
ARIA |
TH. XLII, 2012 |
|
0 | PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA | Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
P
ARLEMENT
Edisi 95