Page 48 - MAJALAH 95
P. 48

kualitas  lingkungan  hidup  terlebih  di
           Aceh terdapat berbagai perusahaan Mi-
           gas dan pertambangan serta Industri hilir
           lainnya,”papar Sutan.
             Dia  menambahkan,  Tim    ingin  me-
           ngetahui Pandangan pemerintah propinsi
           Aceh  tentang  pengelolaan  Migas,  kon-
           versi Minyak ke gas di Propinsi Aceh, dan
           keterlibatan BUMD terhadap pengelolaan
           Migas di Propinsi Aceh. “Kita juga ingin
           mengetahui  Progres  perencanaan  pem-
           bangunan sejumlah pembangkit Listrik di
           Aceh terakhir kondisi lingkungan hidup di
           Propinsi Aceh atas eksistensi Perusahaan
           Migas dan Pertambangan,”katanya.
             Sementara saat Kunker ke Gorontalo,
           anggota Komisi VII DPR RI, Nur Yasin dari
           Fraksi PKB menyoroti persoalan Pemba-
           ngunan  Pembangkit  Listrik  Tenaga  Uap
           (PLTU)  Gorontalo.  Pasalnya,  pembangu-
           nan  PLTU  Gorontalo  pernah  dijanjikan
           oleh Direksi PLN akan selesai  Desember
           2012 tetapi kenyataannya sampai saat ini    Suasana rapat Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI dengan PT PLN wilayah Suluttenggo, Gorontalo
           pembangunan PLTU tersebut tidak ber-  tidak bisa dibangun PLTU tersebut,” tam-  beda ditiap wilayah.  “Pembentukan Tim
           jalan.                            bahnya.                           Negosiator  harus  dilakukan  oleh  PLN,
             “Ini saya buka catatan lama saya, ter-  Komisi    VII  DPR  yang  membidangi   jadi jangan sampai ributnya itu di tonton
           kait dengan pembangunan PLTU Goron-  Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),   lewat televisi di Jakarta,” ujar Muhammad
           talo yang  pernah dijanjikan dan itu saya   dan  Lingkungan  Hidup  selalu  bertanya   Syarifuddin (F-PAN).
           catat,” kata Nur Yasin            tentang hal itu dalam sidang dan selalu   Menurutnya,   jika   permasalahan
             Menurut anggota Tim Kunker Komisi   dijawab akan selesai dalam waktu 2012,   itu  terjadi  terus  menerus,  berarti  ada
           VII  Halim  Kalla  (F-PG),  pembangunan   padahal  kenyataannya  PLN  akan  ambil   pendekatan persuasif yang gagal dilaku-
           PLTU Gorontalo gagal karena lokasi yang   alih dan akan menyelesaikan yang sam-  kan, untuk itu DPR tidak ingin PLN men-
           mau dibangun oleh PLTU itu bermasalah,   pai  sekarang  belum  selesai.  “Jadi  kalau   jadi  sasaran  seperti  kejadian-kejadian
           dimana  tanahnya  masih  diklaim  oleh   kendalanya masalah tanah biar pun PLN   perusakan  di  lapangan.  “Jadi  tidak  ada
           rakyat dan rakyat masih menuntut terus   mengambil  alih  saya  rasa  tidak  akan   salahnya  kita  melakukan  negosiasi  de-
           bahkan  sampai  masuk  ke  pengadilan.   beres-beres,” jelasnya.    ngan orang seperti itu,” jelasnya.
           “Dalam pengadilan atas tanah itu rakyat   Sementara itu, Gusti Iskandar Sukma   Ia menambahkan, mungkin juga bisa
           menang,  jadi  disinilah  letak  permasala-  Alamsyah (F-PG) mengatakan, kalau PLTU   dilakukan  pendekatan  untuk  pemasa-
           hannya,” jelas Halim.             dibangun  dilokasi  tersebut,  sepertinya   ngan,  seperti  angka  berapa  yang  lebih
             Ia  menambahkan,  sejak  awal  tender   akan  sulit  karena  energi  primernya  ha-  realistis untuk di kampung halaman agar
           itu para kontraktor sudah minta pindah   rus  impor  sehingga  perhitungan  energi   tidak  timbul  kembali  kesalahpahaman.
           lokasi  pembangunan  PLTU  tapi  PLN   primernya juga mahal sampai di daerah   “Jangan pemasangan itu disana-sini pada
           sendiri tidak mau. “Kontraktornya pernah   ini. “Jadi daerah disini sebenarnya untuk   tiap wilayah beda-beda,” ujarnya.
           mengatakan, bahwa ini tidak bisa diker-  pengembangan pembangkitan lebih ba-  Syarifuddin  mengatakan,  Komisi  VII
           jakan karena tanahnya PLN belum mem-  gus menggunakan PLTG atau PLTA,” tu-  DPR  yang  bermitra  dengan  PLN  sangat
           berikan, jadi kontraktor dari dulu sudah   turnya.                  peduli  terhadap  permasalhan  itu.  Oleh
           meminta  pindah  lokasi  tapi  PLN  tidak   Selain  menyoroti  PLTU,  Tim  kunker   karenanya,  lanjut  Syarifuddin,  untuk  In-
           pernah  memberikan  suatu  lokasi  lain,”   Komisi  VII  DPR  juga  meminta  PT  PLN   donesia  Timur  harus  ada  warna  tersen-
           tegasnya.                         (Persero)  Wilayah  Suluttenggo  segera   diri.  “Saya  hanya  memberikan  masukan
             Halim  menambahkan,  kontraktor   membentuk  tim  negosiator.  Pasalnya,   dan semangat saja kepada PT PLN (Per-
           bukannya  tidak  sanggup  mengerjakan   banyak  kasus  di  lapangan  mobil  dinas   sero)  Wilayah  Suluttenggo,  mudah-mu-
           tapi permasalahan intinya adalah perma-  PLN  dibakar  dan  kantor  PLN  diserang   dahan  kejadian-kejadian  di  lapangan
           salahan tanah. “Apakah tanahnya rakyat   karena permasalahan angka pemasangan   yang negatif itu tidak sering kita tonton
           yang  tidak  mau  memberikan  sehingga   listrik  yang  tidak  realistis  dan  berbeda-  di televisi,” tuturnya. (si/iw)






                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
     | PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 95 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                   TH. XLII, 2012 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
                                                                                             Edisi 95

                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53