Page 28 - MAJALAH 65
P. 28

ANGGARAN


            pembangkit.                       mungkin empat atau lima organisasi,  sendiri. Persoalannya mungkin orang
               Sementara itu, Direktur        “ terang Mahadi.                 PLN belum ikhlas. Padahal
            Keuangan PLN Parno Isworo           Jika pola itu diterapkan, lanjut  eksistensi yang mereka di khawatir
            mengatakan, pihaknya memang       Mahadi, maka tidak ada lagi      tidak mendasar. Sebab ini untuk
            berniat untuk mempercepat         Direktur Utama PLN. Yang,        kepentingan nasional. Mana lebih
            pemberlakukan tarif regional di   Direktur Utama Jawa-Bali, lalu   penting membubarkan negara
            beberapa wilayah. Parno           Direktur utama Sumatera,         republik atau membubarkan PLN.
            mengatakan, pemberlakuan tarif    kemungkinan pusatnya di          Nanti kalau Jawa ini semakin maju
            regional di Batam dan Tarakan     Palembang atau di Riau.          dan luar jawa semakin nggak maju
            sangat profitable.                  “Dengan demikian, Nantinya     kan repot, bisa bubar, “ tegas
               Selain itu pemberlakuan tarif  akan diketemukan perusahaan      Mahadi.
            regional ini sejalan dengan       daerah atau PLN regional tadi yang  Menurut Fraksi Partai Golkar
            diberlakukannya UU No 32 Tahun    lebih efisien dari pada yang lain,  melalui struktur yang digagas ini –
            2004 tentang Otonomi Daerah yang  yang lebih efisien. Karenakan dia  dan dengan diregionalisasikannya
            didukung PP No 3 Tahun 2005 dan   jualnya disitu-situ juga. Artinya  PLN, maka daerah yang betul-betul
            UU No 12 Tahun 2005 yang          semakin banyak pelanggan, dimana  terbelakang itulah yang masuk
            memungkinkan daerah tertentu      penduduknya banyak pasti tarifnya  subsidi PLN.
            menerapkan tarif sendiri.         akan lebih murah. Jadi tarifnya juga  “Selain itu ini juga sejalan dengan
               “Tarifnya lebih tinggi dari tarif  bisa regional. Di Jawa ini, pasti  semangat desentralisasi karena
            nasional, tapi bisa menjadi berkurang  tarifnya lebih murah, kenapa?  regionalisasi itu desentralisasi. Malah
            dengan sumber-sumber energi       Karena konsumennya banyak. Kalau  yang kita pikirkan tidak lagi ada PLN
            primer yang dimilikinya,” tambahnya.  di luar jawa, konsumennya sedikit,  pusat. Pemberian subsidinya juga
               Di Tarakan, PLN telah          maka dia haerus lebih mahal, “   akan lebih jelas. Tidak seperti
            mendirikan anak persahaan PT      terang Mahadi.                   sekarang semuanya disubsidi karena
            Pelayanan Listrik Nasional Tarakan                                 kita tidak tahu persis daerah mana
            (PLN Tarakan). Di wilayah ini tarif  Pola Subsidi                  yang harus disubsidi. “ tandas
            listrik mencapai Rp 750 per KwH,    Menurut Mahadi dengan pola ini  Mahadi.
            sementara tarif listrik nasional rata-  maka daerah yang harga listriknya  Mengingat begitu pentingnya
            rata Rp 620 per KwH. Sementara di  lebih mahal yang di subsidi     sektor ketengalistrikan, Zubair
            Batam, PLN mendirikan PT          pemerintah.                      meminta agar upaya pembenahan di
            Pelayanan Listrik Nasional (PLN)    “Kalau di Jawa kan sudah relatif  sektor ini dilakukan secara
            Batam. Tarif di Batam Rp 759 per  bisa mandiri. Jadi tidak semuanya  menyeluruh. Karenanya, Zubair
            KwH untuk kelompk bisnis tegangan  disubsidi. Jadi nanti ketahuan,  mengingatkan agar semua pihak
            menengah.                         ternyata yang harus di subsidi itu di  yang terlibat dalam pembahasan
                                              luar jawa. Sumatera juga mungkin  revisi Undang-undang Nomor 20
            Model PTPN                        tidak harus di subsidi, karena dia  Tahun 2002 tentang
               Senada dengan M. Zubair,       punya tambang. Kalimantan juga   ketenagalistrikan benar-benar
            anggota Komisi VII Fraksi Partai  demikian, karena dia punya       mencermati berbagai permasalahan
            Golkar lainnya Mahadi Sinambela   Batubara, paling yan g disubsidi  yang terkait dengan masalah
            mengemukakan gagasan agar ke      inprastrukturnya. Pembangunan    ketenagalistrikan secara cermat.
            depan PLN dijadikan seperti PT.   pembangkitnya, apakah nanti         “Jangan sampai UU
            Perkebunan Nusantara atau PTPN    pembangunan pembangkitnya oleh   Ketenagalistrikan yang baru
            yang berbentuk holding company.   PLN, Pemerintah atau oleh Swasta, “  nantinya akan mengalami nasib yang
               “Sebab PLN itu hampir sama     jelas Mahadi.                    sama, baru disahkan oleh DPR,
            kayak Presiden, karena dia sudah    Menurut Mahadi, kalau ini bisa  namun pada 15 Desember 2004,
            mencapai kampung-kampung,         disepakati, bisa dipahami, maka akan  Mahkamah Konstitusi membatalkan
            lampu-lampu semuanya pakai PLN.   diketahui tingkat losses, masa Irian  undang-undang tersebut karena
            Karena itu saya pikir, hal yang kita  jaya lossis banyak, kalau orangnya  dinilai bertentangan dengan
            pikirkan dalam fraksi Golkar, PLN  sedikit, yang nyuri juga sedikit.  Undang-Undang Dasar 1945 Pasal
            yang akan datang itu mau dijadikan  Secara logika, mungkin lossis karena  33 yang menyebutkan cabang-
            kayak Perkebunan atau PT.PN. Jadi  tarikan kabelnya panjang. Itu saja.  cabang produksi yang peting dan
            ada PLN mungkin wilayah Jawa Bali,  Beda dengan Jawa, mungkin yang  menguasai hajat hidup orang banyak
            yang sudah mapan, satu GM atau    curi listriknya itu beragam mulai dari  dikuasai oleh negara, “ tambahnya.
            satu organisasi tersendiri, PLN   perusahaan swasta sampai individu.  (ha/sw)
            wilayah Sumatera, Kalimantan,       “Dengan demikian, Sumatera
            Sulawesi satu. Jadi se-Indonesia  akan berdiri sendiri, jawa juga berdiri


            28      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33