Page 23 - MAJALAH 65
P. 23
PENGAWASAN
Subsidi BBM kendaraan pribadi dan pabrik-
pabrik.
Menurut anggota Komisi VII
Lebih Banyak Dinikmati
Lebih Banyak Dinikmati DPR Nizar Dahlan, sudah bukan
Lebih Banyak Dinikmati
Lebih Banyak Dinikmati
Lebih Banyak Dinikmati
rahasia lagi bahwa pabrik-pabrik
membeli bahan-bakar di penyalur
umum dengan ‘pelicin’ harga
Golongan Mampu
Golongan Mampu beberapa rupiah diatas harga
Golongan Mampu
Golongan Mampu
Golongan Mampu
peruntukan rumah tangga. Bahkan
pabrik-pabrik juga menyuruh
pekerjanya membeli bahan-bakar
sehingga terkesan untuk konsumsi
Subsidi bahan bakar minyak diperkirakan akan mencapai rumah tangga.
Rp 190 triliun. Itu disebabkan harga minyak mentah dunia Belum lagi penyelundupan
yang menjadi basis perhitungan subsidi terus naik, hingga BBM di perbatasan. Perbedaan
harga yang sangat mencolok
mencapai 124 dollar AS per barrel.
mengundang pihak tertentu
menyelundupkan minyak mentah,
premium dan minyak tanah ke luar
nggaran subsidi anggaran subsidi BBM sebesar Rp negeri atau ke kapal-kapal asing
BBM dalam APBN- 55 triliun. yang sedang bersauh.
P 2008 ditetapkan Target subsidi BBM sebesar Rp Lebih lucu lagi, di negeri ini,
Rp 126 triliun plus 126 triliun ditetapkan dengan keluarga-keluarga sangat bangga
ARp 8,3 triliun dana asumsi volume BBM bersubsidi dan berlomba- memiliki mobil
bantalan pengaman sehingga mencapai 35,5 juta kiloliter. Namun, pribadi sebanyak mungkin.
anggaran subsidi BBM maksimal DPR masih menoleransi “ Sungguh ini sangat mengusik
adalah Rp 135,3 triliun. Maka pembengkakan volume konsumsi rasa keadilan, subsidi seharusnyalah
pemerintah harus menambah BBM hingga 39 juta kiloliter. Jika tepat sasaran yakni terbatas pada
volume mencapai 39 juta BBM yang dikonsumsi masyarakat
kiloliter, seluruh bantalan miskin seperti minyak tanah, bukan
Rp 8,3 triliun harus pada premium dan bensin untuk
digunakan. kendaraan pribadi atau bahan
Ironisnya, subsidi bakar mesin untuk pabrik-pabrik
BBM tersebut selama besar,” ungkapnya.
ini lebih banyak Padahal lanjutnya, BBM
dinikmati oleh merupakan sumber daya alam yang
golongan menengah tidak dapat diperbaharui dan
keatas. Pemakaian sumber-sumbernya tertentu dan
minyak tanah untuk terbatas. Sementara sumber energi
konsumsi rumah tangga alternative belum sebegitu progresif
tidak lebih dari 30% untuk memenuhi kebutuhan dunia
subsidi, sedang 70% akan bahan bakar.
sisanya dipakai
pemilik Karut marut manajemen energi
Lebih jauh Nizar Dahlan Fraksi
Bintang Pelopor Demokrasi,
menegaskan bahwa menegemen
energi di Indonesia mengalami
banyak tantangan. Pemberitaan di
media sering mengangkat mengenai
masalah managemen energi di
Indonesia, serta konversi minyak
tanah ke gas yang karut marut.
Menurut Nizar, Pemerintah
telah menyampaikan hal tersebut
dalam Rapat Kerja dengan Komisi
Nizar Dahlan, anggota Komisi VII DPR. foto : Agung S.
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65 23