Page 22 - MAJALAH 65
P. 22

PENGAWASAN


            transparan.  Namun perubahan itu  provinsi.                        Jamkesmas yang menggantikan
            pasti akan memunculkan efek.        Goenawan mengkhawatirkan       Askeskin.
                                              proses perekrutan verifikator yang  Komisi IX juga mempertanyakan
            DPR Tidak Setuju Jamkesmas
            DPR Tidak Setuju Jamkesmas
            DPR Tidak Setuju Jamkesmas        dilakukan di tiap-tiap provinsi.  kesiapan  pemerintah   dalam
            DPR Tidak Setuju Jamkesmas
            DPR Tidak Setuju Jamkesmas
               Menanggapi perubahan program   Menurut Goenawan proses tersebut  melaksanakan program Jamkesmas,
            tersebut, Anggota Komisi IX DPR dari  bisa menimbulkan masalah baru  terutama masalah sosialisasi program
            Fraksi PDIP Goenawan Slamet       berupa kolusi dan nepotisme, karena  baru ini dan mekanisme verifikasi klaim
            mengatakan, pelaksanaan program   verifikator independent tersebut akan  pelayanan. Sebab banyak pihak
            Jamkesmas tidak sesuai dengan     mendapatkan honor dari pemerintah  penyedia layanan yang belum
            Undang-Undang No. 20 Tahn 2004      “Mungkin saja orang yang tidak  memahami tata cara pemakaian dana
            Tentang Sistem Jaminan Sosial     memenuhi kualifikasi sebagai verifikator  tersebut.
            Nasional.                         dibidang kesehatan bisa menjadi     Komisi IX juga menilai kebijakan
               Goenawan yang juga seorang     verifikator,” jelasnya.          Menteri Kesehatan tidak sesuai dengan
            dokter spesialis menyayangkan sikap  Menurutnya, pemerintah yang   buku yang disusunnya sendiri yaitu
            Menteri Kesehatan yang dengan     dalam Rencana Pembangunan Jangka  ‘Rencana Pembanguna Jangka
            semena-mena membuat perubahan     Menengah (RPJM) menyatakan Tahun  Menengah Departemen Kesehatan
            yang drastis tanpa berkonsultasi dahulu  2009 angka kemiskinan tinggal 8  Tahun 2005 – 2009’ yang dibuat oleh
            dengan Komisi IX DPR.             persen, tetapi pada kenyataannya  seluruh kepala dinas di seluruh provinsi
               “Saya tidak tahu motifnya apa,
            seharusnya Menkes membicarakan
            dahulu dengan Komisi IX DPR,”
            tegas Goenawan yang ditemui di
            ruang kerjanya di DPR.            “Pemerintah saja tidak bisa menjamin sesuatu hal,
               Pada saat program Askeskin     apalagi Depkes yang katanya bisa menjamin tenaga
            diakui memang ada hambatan-
            hambatan, terutama dalam hal      verifikator, itu omong kosong,”
            pembayaran klaim. Masalah tersebut
            menurut Goenawan bukan semata-
            mata kesalahan PT. Askes, tetapi
            lebih kepada pihak pemerintah yang  sekarang mencapai 21 persen.   dan ditandatangani oleh Menkes.
            dinilai tidak memiliki cukup anggaran  Pemerntah saja dinilai tidak bisa  “Tapi dirubah seenaknya sendiri,” kata
            untuk membiayai program ini. “Seolah-  menjamin hal ini, apalagi Depkes yang  Goenawan.
            olah PT. Askes yang tidak bisa    menurut Menkes dapat menjamin       Oleh karena itu Komisi IX DPR
            membayar kepada pihak rumah sakit,”  independensi tenaga verifikator.  membentuk Panja Askeskin karena
            jelasnya.                         “Pemerintah saja tidak bisa menjamin  mensinyalir ada hal-hal yang tidak
               Menurut Goenawan, Menkes       sesuatu hal, apalagi Depkes yang  transparan dari Menkes karena
            menghambat proses pembayaran      katanya bisa menjamin tenaga     merubah program Askeskin menjadi
            hutang kepada pihak rumah sakit   verifikator, itu omong kosong,” tegasnya.  Jamkesmas. Komisi IX DPR menurut
            karena adanya proses verifikasi ulang  Pembiayaan tim verifikator diambil  Goenawan tidak setuju dengan
            oleh Depkes. “Jika pemerintah ingin  dari Askeskin yang sebesar 5 persen,  perubahan program Askeskin menjadi
            melakukan verifikasi ulang, harus secara  dimana yang 2,5 persen untuk PT.  Jamkesmas.
            keseluruhan, dan bukan hanya masalah  Askes sebagai penanggungjawab   Komisi IX menurut Goenawan
            hutang saja,” katanya.            pengelola kepesertaan, sedangkan yang  akan terus memantau dan meminta
               Goenawan juga menyayangkan     2,5 persen digunakan untuk membiayai  penjelasan kepada Menkes mengenai
            diambil alihnya peran PT. Askes oleh  verifikator.                 program Jamkesmas ini.     (ol)
            Departemen Kesehatan yang selama ini  Goenawan menegaskan, Komisi IX
            dinilai sangat baik mengelola program  DPR tidak setuju dengan adanya
            Askeskin.                         perubahan program Askeskin menjadi
               Mengenai tenaga verifikator    Jamkesmas dan telah beberapa kali
            independent yang akan direkrut oleh  mengundang Menteri Kesehatan RI
            pemerintah sebanyak 2664 orang,   untuk memberikan penjelasan
            Goenawan mengatakan independensi  mengenai perubahan program
            tenaga verifikator tidak bisa dijamin oleh  Askeskin menjadi Jemkesmas.
            Departemen Kesehatan.  Tenaga       Dalam Rapat Kerja terakhir dengan
            verifikator independent direkrut oleh  Menkes, Komisi IX meminta Depkes
            tiap-tiap dinas kesehatan di seluruh  meninjau ulang kebijakan mengenai


            22      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27