Page 18 - MAJALAH 65
P. 18
SUMBANG SARAN
marginal jangka panjang (long run mengelola anggaran, terutama terkait pemerintahan Orde Baru.
marginal cost). dana hasil minyak dan gas (migas). Seharusnya sejak tahun 1970-an,
Selanjutnya adalah terkait alokasi Pemerintah harus berani memangkas Indonesia yang banyak memiliki sumber
rente ekonomi di antara unit-unit dana cost recovery. Dengan demikian, daya alam, khususnya minyak, tapi justru
ekonomi seperti pemerintah, produsen kenaikan harga minyak seharusnya bisa melakukan ekspor ke luar negeri.
sumber daya primer, produsen energi menguntungkan Indonesia. Bahkan, tragisnya, hasil ekspor tersebut
sekunder, perusahaan distributor dan Dapat dibayangkan lonjakan harga diinvestasikan untuk hal yang tidak
konsumen akhir. Pengadopsian harga minyak dipastikan akan berkaitan dengan eksplorasi atau
efisiensi mempeberikan implikasi alokasi membengkakkan subsidi untuk bahan infrastruktur produksi minyak. Pada
dari rente ekonomi kepada konsumen bakar minyak (BBM) dan listrik. Untuk waktu itu yang sering disebut zaman
konsisten dengan tujuan efisiensi. skenario bila rata-rata harga minyak “Bonanza” pemerintah Indonesia tidak
Dalam meminimalisasi biaya pada posisi US$ 72 per barel, subsidi tegas dalam menyerap teknologi proses
efisiensi dan memaksimumkan BBM akan mencapai Rp 91 triliun. perubahan minyak mentah ke minyak
pendapatan dari rente ekonomi, perlu Dengan asumsi kurs Rp 9.300 per dolar jadi. Pada waktu itu pemerintah lebih
diatur struktur deviasi dan AS, subsidi BBM bakal menyentuh memilih memperpanjang kontrak
memaksimumkan rente ekonomi yang kisaran Rp 172 triliun bila harga rata- dengan perusahaan-perusahaan asing.
menggambarkan suatu relativitas rata minyak mencapai US$ 100 per barel. Hal itu mencerminkan para pemimpin
terhadap biaya dan tidak melebihi Bila melihat perkembangan harga tidak memiliki kesamaan visi dalam
netback value yang besar akan minyak dunia yang mulai bergolak sejak penelolaan sumber daya minyak..
menyebabkan deviasi yang besar di atas tahun lalu dalam perdagangan di pasar Bahakan perlu diingatkan ,
harga efisiensi sebelum mereka Asia, harga minyak jenis light sweet untuk pemerintah harus mewaspadai
mengurangi atau menghentikan pengiriman Desember 2007 turun ke keinginan kontraktor minyak untuk
konsumsi dari sumber energi tertentu posisi US$ 95,68 per barel dari rekor menaikkan cost recovery seiring kenaikan
dengan mesubtitusikan kepada jenis tertinggi US$ 98,62 per barel. Namun, harga minyak mentah dunia. Dalam
energi lainnya atau mengurangi pada waktu itu sebenarnya para dealer beberapa tahun terakhir, biaya cost
konsumsi energinya sekaligus. memprediksi harga minyak mentah bakal recovery sudah naik dua kali. Padahal di
Sebaliknya konsumen dengan mencapai US$ 100 per barel dan sisi lain menurutu Bappenas , subsidi
netback value yang rendah tidak bahkan diperkirakan akan menyentuh BBM hanya dinikmati oleh 7%
diberikan toleransi untuk menikmati US$ 125 per barel mengingat ketatnya masyarakat miskin, sedangkan 20%
deviasi terhadap harga efisiensi sebelum pasokan global dan kuatnya permintaan. masyarakat kaya di Indonesia menikmati
mereka mensubtitusikan jenis sumber Pada saat sekarang ini kondisi tersebut subsidi BBM hingga 40% dan sisanya
energi lain. Dengan demikian maka telah menjadi kenyataan. oleh kelompok masyarakat kelas
harga energi akan mempunyai dua Seharusnya pemerintah sebagai menengah, terutmam pemilik mobil
batasan yaitu harga dasar yakni biaya pengelola seharusnya memiliki pribadi. Jumlah orang sangat miskin di
efisiensi dan harga palfon yang anatisipasi dan perencanaan jauh Indonesia mencapai empat juta rumah
ditentukan oleh netback value. Apalagi kedepan mengenai sumber daya tangga, orang miskin delapan juta rumah
negara kepulauan Indonesia dan negara minyak yang semakin berkuranga. Dari tangga, dan orang yang dekat dengan
tetangga Singapura dan Malaysia, ada pendapat pengamat pernah garis kemiskinan sembilan juta rumah
disparitas harga pada setiap daerah, diungkapkan ekonom Universitas tangga.
namun untuk penyederhanaan, biaya Indonesia Chatib Basri dan pengamat Kesalahan pelaksanaan prosedur
taransportasi rata-rata digunakan dari LIPI Hari Susanto, bahwa untuk subsidi BBM selama ini diberikan oleh
sebagai approksimasi marjin mengambil keuntungan dari harga Pemerintah kepada Pertamina dalam
transportasi. minyak, pemerintah harus membuat bentuk aliran uang (cash). Pola ini
kebijakan yang terencana dalam mengandung kelemahan bahwa subsidi
IMPLIKASI DAN ANTISIPASI JANGKA mengurangi volume konsumsi atau BBM tidak tepat menjangkau
PANJANG meningkatkan jumlah produksi. Karena, kelompok masyarakat yaang pantas
Dampak kenaikan harga minyak penerimaan dan subsidi tergantung memperoleh subsidi, tidak mendorong
sangat tergantung pada desain kebijakan produksi miniyak dan konsumsinya. Pertamina untuk lebih efisien dalam
pemerintah. Perlu dipahami, kenaikan Pemerintah Indonesia seharusnya bisa menjalankan tugasnya menyediakan
harga minyak mentah dunia juga memicu memperhitungkan efisiensi dari impor BBM di Tanah Air, selain tidak
kenaikan harga komoditas lain seperti gas minyak dan bahan bakar minyak memperhatikan pola permintaan BBM
dan batubara, sehingga akan (BBM). Artinya, Indonesia sudah harus yang dimiliki kelompok-kelompok
menguntungkan Indonesia bila dikelola memiliki teknologi memproses minyak masyarakat di Tanah Air. Bebgerapa
dengan perencanaan yang baik. mentah menjadi minyak jadi. Tapi, studi LPEM-UI, PIE-DESDM dan
Tingginya harga minyak mentah dunia Indonesia tidak punya teknologi itu USAID (2003) menunjukkan dengan
menuntut kepiawaian pemerintah dalam karena sudah dikondisikan sejak jelas ejala tersebut.mengatakan bahwa
18 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65