Page 9 - MAJALAH 66
P. 9
LAPORAN UTAMA
KOMPOSISI ANGKATAN KERJA MENURUT PENDIDIKAN TAHUN 2007
JENJANG ANGKATANKERJA BEKERJA PENGANGGURAN
PENDIDIKAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SD 56.700.135 52,5 53.280.521 54,6 3.419.614 32,5
SMTP 22.434.829 20,7 19.791.767 20,3 2.643.062 25,1
SMTA 22.347.029 20,6 18.601.994 19,0 3.745.035 35,6
DIPLOMA/AKADEMI 2.763.374 2,6 2.433.058 2,5 330.890 3,1
UNIVERSITAS 3.885.691 3,6 3.475.801 3,6 409.890 3,7
JUMLAH 108.131.058 100 97.583.141 100 10.547.917 100
Sumber : Bomer Pasaribu
Pengangguran Terdidik Tinggi buruh/karyawan, dan 9 persen yang seharusnya kita tingkatkan, karena
Hal ke tiga adalah dilihat dari sisi merupakan pekerja bebas. sektor formal dianggap sebagai sabuk
pendidikan, angka tingkat pengangguran Kemandirian SMTA/MA mencapai pengaman dimana pekerja memperoleh
dengan pendidikan Universitas dan 15,13 persen dan 60,87 persen memilih hak-haknya secara manusiawi seperti
tingkat Diploma/Akademi mencapai menjadi buruh atau karyawan tidak jaminan sosial dan lain-lain.
jumlah sekitar 810.000 orang atau 6,8 tetap, selebihnya adalah pekerja bebas
Pertumbuhan Semakin Timpang
Pertumbuhan Semakin Timpang
Pertumbuhan Semakin Timpang
Pertumbuhan Semakin Timpang
persen. Berarti pengangguran terdidik di dan pekerja keluarga. Pertumbuhan Semakin Timpang
Indonesia bukan semakin berkurang Sedangkan kemandirian SD/MI Ciri ke enam, di tahun 1996 sebelum
prosentasenya tapi semakin tinggi. mencapai 19,71 persen, memilih sebagai reformasi, Employment Elasticity (EE)
Bagaimana dengan yang berasal dari buruh/karyawan sebesar 28,59 persen, 0,4. Di tahun ini pertumbuhan lebih
pendidikan SMTA, di tingkat selebihnya memilih menjadi pekerja berkualitas, artinya setiap 1 persen
pendidikan ini angka penganggurnya bebas. Kemandirian tidak/belum tamat ekonomi tumbuh melahirkan 400.000
sekitar 3,8 juta orang atau 35,6 persen, SD mencapai 20,07 persen dan memilih lapangan kerja baru. Pertumbuhan yang
di tingkat SMTP mencapai 2,7 juta orang sebagai buruh/karyawan mencapai disebut The Quality of Growth
atau 25,1 persen dan di tingkat SD 3,5 22,56 persen selebihnya pekerja bebas. (pertumbuhan yang berkualitas) artinya
juta orang atau 32,5 persen. (Lihat tabel Ciri ke lima, dari semua lapangan makin tinggi pertumbuhan makin tinggi
1). kerja yang bekerja di sektor formal artinya penciptaan lapangan kerja.
Angka-angka di atas menunjukkan, sektor yang hidup dengan sistem Tetapi di tahun 2006, EE 0,215,
pengangguran dalam prosentase di pengupahan, jaminan sosial, asuransi artinya tiap satu persen ekonomi tumbuh
tingkat pendidikan terdidik itu masih kesehatan, pensiun dan sebagainya, melahirkan lapangan kerja baru 215.000,
tinggi. Padahal seharusnya semakin hanya 28,5 juta atau 27, 90 %, sedang padahal dulu 400.000. Di sini terjadi
tinggi seseorang sekolah makin tinggi yang informal jumlahnya 72,1 juta. Pada penurunan the quality of growth, dimana
kesempatan untuk memperoleh sekitar tahun 1998 atau tahun sebelum kualitas pertumbuhan sekarang bukan
lapangan kerja. Dan berdasarkan teori, krisis, sektor informal kita tidak sebesar semakin berkualitas, tapi semakin
makin tinggi seseorang sekolah akan sekarang. Saat itu, informal kita hanya timpang. Sehingga walaupun ekonomi
dapat job creater bukan menjadi 59,6 persen, dan hampir 40 persen tumbuh 6 persen hanya dapat diciptakan
unemployment/penganggur. “Ini betul- sudah di sektor formal. lapangan kerja 1,6 juta, sedang dulu
betul menyedihkan,” kata Bomer. Melihat rendahnya angka di sektor kalau 6 persen, dapat menciptakan
Sementara dilihat dari tingkat formal, kata Bomer, semakin ada lapangan kerja 2,4 juta.
kemandirian, untuk lulusan Perguruan penderitaan dalam dunia kerja, sehingga Ciri ke tujuh, dilihat dari upah riil
Tinggi hanya 6,14 persen, sedangkan dunia kerja kita sangat tidak manusiawi (daya beli dari rupiah yang diterima)
83,18 persen lebih memilih sebagai dan timpang. Padahal sektor formal ini sekarang semakin buruk. Walaupun
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66 9