Page 11 - MAJALAH 66
P. 11
LAPORAN UTAMA
illegal economic. Seperti ekonomi korupsi harus melakukan pembinaan besar- seperti garment, sepatu, tekstil dan
merajalela, ekonomi penyelundupan, besaran di dalam perencanaan reformasi lainnya itu adalah buatan industri-
ekonomi illegal logging, illegal fishing, birokrasi. Birokrasi ini kadang menjadi industri kecil, bukan buatan konglomerat.
BLBI dan sebagainya. penghambat pembangunan, jadi harus Cina juga menerapkan employment based
Dari illegal ekonomi tersebut, negara ada reorientasi baru dan pendekatannya monetary policy, kalau seorang
dirugikan 36,7 persen, dan ini yang adalah neo institusional economic. pengusaha kecil ingin pinjam modal ke
membuat miskin negara kita, “ kata Terhadap pendekatan itu, Bank, bunganya hampir-hampir nol
Bomer. Untuk mengatasi masalah Pemerintah baru belakangan persen. Jadi pengusaha kecil di negara
tersebut, tentunya harus ada komitmen menjalankan, tapi itupun tidak konsisten, tersebut dilindungi dan didorong habis-
yang kuat dari Pemerintah untuk artinya diberikan antara lain PEMP, habisan.
memberantasnya. Hal itu telah dimulai KUR, tapi diberikan baru sepotong-
dengan gerakan anti korupsi, anti illegal sepotong. Terlambat mengkonversi Energi
logging, anti illegal fishing, anti Dalam hal mengatasi pengangguran Menanggapi prediksi berbagai
penyelundupan dan sebagainya. ini, Bomer menekankan perlunya kalangan adanya kenaikan BBM akan
Tapi tentunya, kata Bomer kita menciptakan lapangan kerja di menambah jumlah angka
jangan pesimis, harus tetap optimis. nusantara dengan menggunakan pengangguran. Dalam hal ini Bomer
Sekarang, pemerintah telah mengadakan orientasi baru yang disebut employment mengatakan, kenaikan BBM akan
program anti kemiskinan, seperti Kredit based development, semua program yang menimbulkan preseden besar yang
Usaha Rakyat (KUR), beras untuk rakyat dijalankan harus menuju ke sana. berupa beban eksternal.
miskin (Raskin), Program Nasional Artinya, kita membangun employment Untuk mengatasi hal itu, pertama,
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri based invesment, employment based kita harus mengencangkan ikat pinggang,
(PNPM), maupun BLT. industry, employment based tecnologi, jadi kita harus menghemat besar-
Bomer melihat dalam menjalankan maupun employment based education and besaran, karena kegoncangan masih akan
program-program Pemerintah, Presiden training. “Jangan kita membuat terus berlanjut.
dan Wakil Presiden sudah ingin berlari pelatihan yang tidak menciptakan Ke dua, menurut Bomer, kita
seratus kilo meter per jam. Berlari di sini, lapangan kerja,” kata Bomer. terlambat didalam mengkonversi energi,
kata Bomer menyelesaikan persoalan Bahkan untuk urusan pajak perlu bahkan bisa dikatakan sangat terlambat.
pengangguran dan kemiskinan lebih ada employment based fiscal policy. Kalau Brazilia merupakan negara yang paling
cepat lagi. Namun sayang anak buahnya, dilihat di negara maju, kebijakan bebas hebat mengkonversi energi dengan agro
baik di tingkat pusat apalagi di daerah pajak ini telah diterapkan. Misalnya, jika energi. Jadi, pertanian di sana bukan
(provinsi, kabupaten/kota) ada yang kita membangun perkebunan kelapa hanya pertanian untuk pangan saja, tapi
berlari lima puluh kilo meter per jam, lari sawit atau perkebunan yang sangat juga pertanian energi. Sedangkan negara
dua puluh kilo meter atau bahkan lari di padat tenaga kerja, kalau perlu pajaknya kita, sumber energi bukan pertanian tapi
tempat. dinolkan. Dalam hal ini, orang akan hanya dari perut bumi yaitu Pertamina.
Sebagai contoh, Presiden berlomba-lomba membuka perkebun- Di Indonesia, agro energi ini belum
mencanangkan revitalisasi pertanian, an kelapa sawit, coklat dan lain dikembangkan dengan baik.
program ini bagus sekali, adanya sebagainya. Tapi sekali lagi, kata Bomer, harus
perbaikan lahan, perbaikan bendungan, Atau perlu juga dilakukan ada jalan keluar untuk mengganti
pemberian bibit, pemberian benih, employment based monetary policy. Jadi konversi energi ini. Salah satunya gas, gas
maupun perbaikan irigasi. “Tapi kalau Bank sentral pun harus membuat kita dijual dengan harga murah yaitu 3,88
saya tanya sekarang dimana irigasi kebijakan moneter yang employment dolar per MMBTU dalam 20 tahun.
tambah bagus, jawabnya nol,” kata based, yaitu membuat kebijakan moneter Padahal sekarang ini baru berjalan 5
Bomer. Jangankan dibangun baru, yang yang dapat menciptakan lapangan kerja. tahun, berarti masih ada 15 tahun lagi
lama saja semakin bertambah jelek, Pemerintah dalam hal memikirkan kita sengsara.
padahal irigasi-irigasi itu adanya di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bagaimana tidak, harga gas di
daerah, bukan di Jakarta. (UMKM) memang cukup concern, tapi tingkat internasional mencapai 15 dolar
Selain masalah irigasi, juga masalah menurut Bomer, baru kecil-kecilan saja. per MMBTU. Persoalan gas ini menurut
persawahan, sawah kita dikonversi 1.148 Sebagai contoh, Negara Cina dengan Bomer harus ada renegosiasi lagi. Karena
ribu ha per tahun, sementara lahan baru jumlah penduduknya mencapai 1,3 cadangan gas kita cukup besar tapi dijual
tidak ada. Di sini, petani gurem semakin miliar, penganggurannya sangat kecil, murah, dan sebaliknya industri pupuk
bertambah, artinya petani yang hanya karena semua diberikan pekerjaan. Dan kita mati, dan petani menjerit akibat
mempunyai lahan 0,5 ha. Di sini terbukti Cina juga melakukan program kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
tidak semua mendukung program yang institisional economic dan kebijakan (tt,mp,si)
telah dicanangkan Presiden, walaupun bebas fiskal sehingga barang-barang
program itu sangat bagus sekali. Cina menjelajahi dunia.
Untuk mengatasi hal itu, Presiden Barang-barang Cina yang diekspor
PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 66 11