Page 38 - MAJALAH 113
P. 38

LEGISLASI













































                                DPR KONSISTEN


                  TUNTASKAN RUU JALAN





          Buruknya infrastruktur jalan di tanah air kerap dikeluhkan oleh berbagai kalangan masyarakat pengguna
          jalan. Jalan di Indonesia kerap dikeluhkan tidak nyaman, bahkan jalanan rusak tersebut sering disebut
          turut andil meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kematian. Selain itu, jalanan
          juga turut dianggap menjadi penghambat laju pertumbuhan investasi karena para pengusaha sering
          mengeluarkan biaya tinggi untuk transportasi.



                 ata Kementerian PU tahun  buhan ruas jalan dan perbaikan      Kita akui, peranan jalan memang
                 2011, jalan nasional me-  prasarana jalan. DPR telah melaku-  sangat penting dalam mendukung
           Dngalami rusak berat me-        kan revisi UU No. 38 Tahun 2004  kegiatan transportasi serta mem-
          ningkat menjadi sekitar 10 persen  tentang Jalan. Ini merupakan usul  bawa implikasi bagi upaya dan kerja
          dari seluruh jalan nasional yang  inisiatif Komisi V DPR RI. RUU yang  keras pemerintah dalam mewujud-
          mencapai 38.500 kilometer. Semen-  melibatkan empat lintas Kemen-  kan penyelenggaraan infrastruktur
          tara tahun 2010, jalan nasional yang  terian  diantaranya,  Kementerian  jalan yang berkualitas bagi ma-
          mengalami rusak berat sebesar 7.02  Pekerjaan  Umum,  Kementerian  syarakat.  Berbagai  isu-isu pokok
          persen dari total panjang jalan nasi-  Perhubungan, Kementerian Dalam  mencuat dalam pembahasan RUU
          onal 34.628 km.                  Negeri dan Kementerian Hukum dan  Jalan yaitu penyelenggaraan jalan
                                           HAM.                              ini, diantaranya buruknya kinerja
           Untuk mempercepat laju pertum-                                    pengelolaan jalan, dan munculnya


          38 PARLEMENTARIA  EDISI 113 TH. XLIV, 2014
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43