Page 47 - MAJALAH 94
P. 47

PROFIL





           “Alhamdulillah film tersebut masuk   jiwa. Dia jawab “kita harus buat ini-itu   penuh perjuangan untuk dijadikan
           nominasi 8 Piala Citra saat bersaing   bla-bla-bla.” Kemudian saya tulis dan   prioritas tahunan. “Saya sudah empat
           dengan film “Naga Bonar,” ujarnya.        masukan dalam media massa seperti   kali mengajukan naskah akademik
             Belum lama ini, Noriyu telah    Sindo, itu yang bisa kita lakukan   RUU tentang Kesehatan Jiwa ke
           menerbitkan kumpulan essainya     dan dirangkum menjadi kumpulan    Badan Legislasi (Baleg) selalu tidak
           berjudul “atas nama jiwa”, Tulisan itu   esai,”ujarnya.             lolos,” jelasnya.
           berisi perjalanan hidup seorang Nova                                   Pada bulan Juni sampai
           Riyanti di DPR sebagai wakil rakyat   Berjuang Atas Nama Jiwa       Nopember 2011, dia mengatakan,
           yang konsisten memperjuangkan        Sebagai seorang anggota Dewan,   telah menggerakan 30 (tiga puluh)
           RUU Kesehatan Jiwa dapat dibahas   Nova Riyanti Yusuf dikenal sebagai   orang pakar kesehatan yakni dokter
           menjadi RUU Prioritas DPR RI.     seorang sangat konsen dan focus   jiwa, dokter psikiater, perawat jiwa,
             “Essainya itu membahas          menyoroti dan menggolkan soal RUU   perawat rumah sakit, psikolog, dan
           pemikiran-pemikiran saya mengenai   tentang Kesehatan Jiwa. Pasalnya,   LSM menyusun naskah akademik
           Kesehatan Jiwa, dan perjuangan    RUU tersebut untuk masuk Program   selama tiga bulan agar RUU tersebut
           apa yang akan dilakukan.  Artinya,   Legislasi Nasional (Prolegnas) tahun   dapat diterima di Baleg untuk
           saya berpikir misalnya ada masalah   2010-2014 sangat rumit, sulit dan   dijadikan prioritas 2012. Akhirnya,
           bencana alam merapi dan saya                                        kata Nova, RUU tersebut dapat
           bertanya kepada yang ahlinya           RUU tersebut                 diterima di Baleg dan diharapkan
           (sama-sama dokter jiwa yang lebih     dapat diterima                dapat menjadi prioritas pada tahun
           senior), apa sih sebenarnya yang       di Baleg dan                 2012 ini. “Jadi memperjuangkan RUU
           bisa dilakukan dalam bencana alam   diharapkan dapat                tentang Kesehatan Jiwa ini lama
           merapi terutama untuk gangguan                                      sekali, prosesnya panjang mulai dari
                                              menjadi prioritas                awal saya masuk tahun 2009 sampai
                                                   pada tahun                  sekarang (2012),” jelasnya.
                                                  2012 ini. “Jadi                 Menurutnya, RUU tentang
                                               memperjuangkan                  Kesehatan Jiwa bukan Gangguan
                                                  RUU tentang                  Jiwa, bertujuan memproteksi
                                               Kesehatan Jiwa                  masyarakatnya, bukan psikiater.
                                                 ini lama sekali,              Kalau ada bencana alam kita mesti
                                              prosesnya panjang                bagaimana, apakah sudah maksimal
                                                 mulai dari awal               upaya dari pemerintah untuk
                                               saya masuk tahun                kesehatan jiwa. “Jadi tidak betul
                                                                               kalau undang-undang ini untuk
                                                  2009 sampai                  psikiaternya,” tegasnya.
                                               sekarang (2012),”                  Lebih jauh ia menegaskan, jumlah
                                                                               individu yang mengalami gangguan
                                                                               jiwa sangat besar. Diperkirakan
                                                                               30 persen penduduk mengalami
                                                                               berbagai bentuk masalah gangguan
                                                                               jiwa semasa kehidupannya, 10 persen
                                                                               diantaranya mengalami gangguan
                                                                               jiwa berat. Dengan populasi yang
                                                                               mencapai angka 238 juta jiwa, maka
                                                                               terdapat 66 juta penduduk Indonesia
                                                                               pernah mengalami gangguan jiwa.
                                                                               Jumlah orang yang terkena dampak
                                                                               meningkat sangat bermakna bila
                                                                               menghitung minimal 8 orang
                                                                               anggota keluarga dari penderita ikut
                                                                               terkena dampak dari gangguannya.
                                                                               “Jelas gangguan jiwa di Indonesia
                                                                               berdampak pada lebih dari separuh
                                                                               penduduk. Keadaan seperti ini tidak
         foto:doc.internet/novariyantiyusuf.net                                dapat dibiarkan terus menerus,”






                                                                                                                                                                                                     | PARLEMENTARIA  |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                     |
            | PARLEMENTARIA |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 || PARLEMENTARIA |  Edisi 94 TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                                          TH. XLII, 2012 |
                                                                                                                                                                                                               ARIA |
                                                                                                                                                                                                                    Edisi 94
                                                                                                                                                                                                     P
                                                                                                                                                                                                      ARLEMENT
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52