Page 57 - MAJALAH 126
P. 57

Pertemuan Tim Sosialisasi Prolegnas Baleg DPR RI dengan Wakil Gubernur Jawa Timur








            nyumbang produksi gula nasional   naidi berharap, de ngan dana PMN   itu, mestinya Indonesia memiliki
            sebesar 72 persen. Bila tidak di­  tersebut PT. Garam bisa menjadi   kedaulatan garam.
            tingkatkan kapasitas produksinya,   produsen garam nasional yang di­
            kapan cita­cita swasembada gula   andalkan. Selan itu untuk menam­  Anggota Komisi VI lainnya Nasim
            tercapai. Saat ini kondisinya masih   bah produksi, PT. Garam perlu     Khan menyatakan, se bagai
            jauh panggang dari api.           menyerap lebih banyak                      nega ra maritim dan
                                              p ro d u k s i ga r a m                        memiliki garis pan­
            Cerita Garam                      yang dikelola ma­                                tai yang panjang,
                                              syarakat setem­                                   Indonesia sa­
            Industri garam nasio nal juga tak   pat. “Mari kita                                  ngat  mungkin
            kalah menyedihkan. Di Sampang,    b er s i  n er g i .                                mewujudkan
            Madura, Jatim, berdiri PT. Garam,   Kita bangun                                        k e d a u l a t a n
            BUMN yang memproduksi garam       yang baik PT.                                        ga r a m u n ­
            nasional. Perusahaan ini sebetulnya   Garam ini                                        tuk kebutu­
            sangat prospek tif. Hanya                                                              han industri
            saja kinerja keuangan­                                                                dan konsumsi.
            nya masih menun­                                                                     Kini, tinggal ak­
            ju k k an g r a f ik                                                                ses teknologi dan
            mer u g i . Un­                                                                    lahan yang menjadi
            tuk memper­                                                                     kebutuhan mende­
            baiki kinerja                                                                sak untuk meningkatkan
            produksi dan                                                                 kapasitas produksi garam
            keuangan, PT.                                                                nasional. Ia menyerukan
            Garam beren­                                          supaya men­   ada pencanangan kedaulatan garam
            can a mem­                                            jadi perusa­  di Tanah Air.
            bangun pabrik                                        haan garam
            baru di Sam­                                        nasional yang   “Kita ingin ada kedaulatan garam
            pang untuk me­                                     besar,” imbuh    di Indonesia, karena garam sangat
            nambah kapasitas                                 politisi Partai Nas­  dibutuhkan masyarakat. Maka kita
            produksi.                                      dem ini.             menyetujui PMN untuk PT. Garam.
                                                                                Ke depan kita akan kontrol supaya
            Slamet Junaidi Anggota                     Memang ironis, Indone­   produksi garam bisa maksimal dan
            Komisi VI DPR asal Madura                  sia yang memiliki pantai   tidak impor terus,” kata politisi PKB
            mengatakan, banyak masalah kru­   terluas sekaligus negara bahari,   itu. Setidaknya ada tiga problem
            sial yang perlu segera dibenahi oleh   tak mampu memproduksi garam   yang harus segera dibenahi PT. Ga­
            PT. Garam untuk mengoptimal­      untuk kebutuhan di dalam negeri­  ram. Pertama, soal lahan yang ma­
            kan produksinya. Mesin produksi,   nya sen diri. Indonesia kerap masih   sih kurang. Kedua, sistem marketing
            misalnya, banyak yang sudah tak   mengimpor garam dari Australia.   yang harus optimal. Dan ketiga, kon­
            layak pakai. PT. Garam butuh ak­  Dengan kondisi geografis seperti   trol ke internal PT. Garam sendiri.
            ses teknologi mesin produksi yang
            lebih memadai.                                                      Ditambahkan Nasim, kontrol pro­
                                               Memang ironis, Indonesia         duk juga perlu dilakukan agar
            “Yang paling utama, perlu diba ngun   yang memiliki pantai terluas   kualitas garam semakin mening­
            pabrik baru di sini. Dan untuk me­                                  kat. Dengan begitu, kita bisa ekspor
            majukan perusahaan ini tergantung   sekaligus negara bahari,        garam dengan kualitas terbaik.
            visi misi dirutnya yang baru. Bila   tak mampu memproduksi          Dibutuhkan pemberdayaan semua
            mereka tak berinisiatif memba ngun   garam untuk kebutuhan          lini untuk pembenahan PT. Garam.
            perusahaan ini dengan baik, sela­                                   “Kita sangat kaya. Kapasitas juga
            manya akan seperti ini,” katanya   di dalam negerinya sen­          cukup. Hanya kualitas yang perlu
            usai mengikuti pertemuan dengan    diri. Indonesia kerap masih      dimaksimalkan. Di era Pak Usman
            Dirut PT. Garam di Sampang.        mengimpor garam dari Aus­        Perdana Kusuma (Dirut PT. Ga­
                                                                                ram yang baru), kita harapkan bisa
            PT. Garam sendiri mendapat sunti­  tralia.                          maksimal.” (mh) Foto: Husen, Mastur
            kan PMN sebesar Rp300 miliar. Ju­                                   Prantono/Parle/HR



                                                                             PARLEMENTARIA  EDISI 126 TH. XLV, 2015  57
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62