Page 3 - MAJALAH 68
P. 3

POJOK PARLE




                        terlalu semangat






































                    anggal 29 Agustus 2008 yang lalu anggota  tersebut dengan gagahnya.
                    DPR/MPR RI memperingati hari jadinya yang  Melihat situasi seperti itu Elviana pun terhenyak
                    ke 63. Seperti biasanya acara pagi itu dimulai  seketika, kebingungan, bagaimana caranya menghentikan
           Tdengan Rapat Paripurna mendengarkan pidato     anggota yang sudah terlanjur menyanyikan lagu tersebut.
           Ketua DPR RI H. Agung Laksono yang dilanjutkan dengan  Maka, melihat situasi seperti itu, serentak anggota yang
           pemotongan tumpeng dan acara ramah tamah.       berada didepan memberikan aba-aba stop.....stop, sambil
             Sebelum pidato Ketua DPR RI, acara dimulai dengan  ada yang sedikit berteriak belum........... belum mulai.
           menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Tidak  Akhirnya, situasi pun dapat terkendali, anggota tersebut
           seperti biasanya jika tahun-tahun sebelumnya seluruh  serentak berhenti bernyanyi. Barulah Elviana dapat
           anggota tidak menyanyikan secara bersama-sama, tapi untuk  memimpin lagu tersebut yang dapat diikuti bersama-sama
           tahun ini seluruh anggota diminta berdiri untuk bersama-  oleh anggota tersebut.
           sama menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.         Melihat kejadian itu beberapa wartawan yang
             Saat itu yang ditunjuk untuk memimpin lagu tersebut  berkumpul di ruang sidang itu secara spontan berkata :
           adalah anggota dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan,  Wah..... wah ...... anggota ini bagaimana, mentang-mentang
           Elviana.                                        masing-masing punya hak bicara, sampai-sampai
             Elviana yang juga anggota Komisi IV itu pun menuju ke  menyanyikan lagu kebangsaan saja mau mulai sendiri-
           podium untuk bersiap-siap memimpin lagu tersebut. Setelah  sendiri.
           di depan podium, maka ia pun memberi aba-aba dengan  Wartawan yang lainnya menimpali :” iya ini kan bagian
           tangannya sambil mengatakan pada hitungan ke empat di  dari proses demokrasi, masing-masing orang harus
           mulai.                                          menghargai pembicaraan orang lain,”jawabnya.
             Ketika dia sedang mengambil suara, dan belum ada aba-  “Kamu ini gimana sih, ini kan nggak ada hubungannya
           aba untuk memulai lagu, terdengar dari deretan tempat  dengan demokrasi, tapi menyanyikan lagu kebangsaan secara
           duduk di belakang beberapa anggota yang sudah mulai  serentak dan khidmat,” sambung temannya lagi.
           menyanyikan lagi itu dengan suara keras dan bersemangat.  “Oh iya....ya, kirain semuanya bisa dihubung-
             Anggota yang berada di depan pun terheran-heran  hubungkan, habis biasanya suka begitu sih,” jawabnya lagi
           sambil menengok semua ke belakang. Tapi ternyata arti  terkekeh-kekeh sambil pergi mencari posisi duduk yang
           tengokan teman-temannya yang berada di depan itu tidak  dirasa paling tepat untuk melihat jalannya sidang paripurna.
           dimengerti para anggota yang sedang menyanyikan lagu  (tt)



                                                                             PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68  3
   1   2   3   4   5   6   7   8