Page 8 - MAJALAH 68
P. 8

LAPORAN UTAMA


            apa saja pun harus dibatasi, nanti ada  pengadaan, pelelangan dan pengawasan  tentang pengumunan DPS, DPS hasil
            gambar bunga dan lain-lain, masak akan  kertas suara,” ia menjelaskan.  perbaikan.
            dianggap sah juga. Nanti dalam UU   Belum lagi format kertas suara,   “Yang yang kami sayangkan amanat
            no.10 tidak ada lagi paku, tapi pulpen  gambar, nomor urut dan nama calon atau  UU No.10 supaya KPU menyerahkan
            yang dipakai untuk coblos, apakah itu  gambar hanya diatas. Kemudian  salinan DPS, DPS HP  kepada parpol
            sah harus jelas,” terangnya.      sosialisasi penting, ketika UU   itu tidak dilakukan,” katanya dengan
               Ketentuan sahnya surat suara   menentukan 30% BPP apakah misalnya  menambahkan,  kami   sangat
            itupun jangan hanya berupa pernyataan  orang yang memilih tanda gambar saja  menyayangkan karena UU No.10 itu
            Ketua KPU, tapi harus merupakan   itu nomor urut satu.             sangat ideal mengatur agar DPS itu
            keputusan pleno KPU supaya dapat    Andi mengisahkan, dirinya baru  betul-betul bisa optimal dengan
            disosialisasikan terutama KPPS yang  pulang dari Daerah Pemilihan (Dapil),  partisipasi penuh masyarakat. Tidak ada
            akan membuka kotak dan menghitung  banyak yang mengatakan nanti nomor  seorangpun masyarakat yang memiliki
            kertas suara. Sekarang saja jangankan  urut satu dicoblos tanda gambar pasti  hak pilih, tidak ikut memilih. Kita sangat
            masyarakat di pedesaan, di perkotaan  pilih Ibu. “ Padahal sekarang tidak begitu  sayangkan itu tidak dilaksanakan”.
            saja masih bertanya apakah Pemilu nanti  lagi.  UU No.10 pasal 214 mengatur  Sebenarnya sekarang ini sudah
            dicontreng silang, bulat atau lainnya.  tidak boleh lagi tanda gambar yang  persiapan Daftar Pemilih Tetap (DPT),
               KPU belum memutuskan tanda     dicoblos atau dicontreng menjadi milik  tapi ternyata belum diumumkan dan kita
            seperti apa yang disebut suara sah,  nomor 1, nah ini perlu sosialisasi”.  harapkan pengumunan DPT bisa
            termasuk tanda contreng. Tapi menurut  Sosialisasi dasarnya adalah peraturan  optimal mengakomodasi memperbaiki
            Andi, dalam masa transisi tanda bulat  KPU tetapi sampai sekarang masih  DPS hasil perbaikan.
            atau melingkar itu juga sah. Ternyata  simulasi. Diingatkan bahwa waktu  Perintah UU 10 itu menegaskan
            sosialisaisnya belum dilakukan, sampai  tinggal 20 minggu kali 7 hari berarti  salinan dari DPT itu disampaikan ke
            sekarang yang melakukan sosialisasi  tinggal 140 hari sudah sangat mepet.  Parpol, karena Parpol didorong untuk
            parpol-parpol.                                                     membantu penyelenggara Pemilu
               Di  daerah  jajaran KPU belum  Tak diumumkan                    supaya ikut mendorong masyarakat ikut
            melakukan, karena memang KPU belum  Lebih lanjut politisi dari Partai  Pemilu.
            memutuskan. Tapi waktu sosialisasi itu  Amanat Nasional (PAN) ini     Mengenai daftar calon sementara,
            pendek,  karenanya dia menyatakan  mengatakan, dalam UU 10/2008    memang ada keterlambatan, mudah-
            kwatir kalau sosialisasi tidak gencar  tentang Pemilu Anggota Legislatif, ada  mudahkan DPT yang harus
            dilakukan itu akan menjadikan tingkat  10 tahapan yang harus disiapkan oleh  diumumkan bulan Oktober ini tidak
            kesalahan oleh masyarakat akan besar.  KPU, diawali dengan persiapan data  terlambat karena implikasinya berat.
            Kalau tingkat kesalahannya besar, maka  pemilih. Ini dimulai dari Daftar Pemilih  KPU harus punya waktu yang cukup
            akan banyak surat suara yang tidak sah.  sementara (DPS), daftar pemilih  untuk  mencetak nama-nama caleg
            Tapi kita minta KPU supaya didalam  Sementara hasil perbaikan dan Daftar  dalam kertas suara.
            peraturan yang akan dikaluarkan nanti  Pemilih Tetap (DPT).           UU mengatur Pidana Pemilu ketika
            apakah hanya tanda contreng yang sah,  Di lapangan KPU selalu beralasan  kertas suara yang dicetak melebihi order
            lalu tanda bulat atau tanda kali itu bisa  keterlambatan anggaran,  DPS  yang ditentukan UU, kertas suara yang
            dianggap sah, itu akan lebih baik, meski  sebenarnya harus diumumkan di  dicetak itu hanya berjumlah sesuai
            didorong tanda contreng.          tempat-tempat umum.  Tapi ternyata ini  jumlah pemilih plus 2% cadangan. Kalau
               Kekhawatiran disampaikan  oleh  tidak cukup banyak dilaksanakan, kita  waktunya pendek, padahal masih  perlu
            Andi juga menyangkut keputusan KPU  bisa menilai bahwa KPU melalui jajaran  monitoring  oleh pengawas Pemilu,
            soal suara sah, janjinya akhir September  ke bawahnya KPU Kabupaten, PPK dan  mampu tidak dengan waktu yang mepet.
            atau sebelum  Lebaran tapi ternyata  KPPS semuanya belum terlalu siap  Belum lagi masalah distribusi, jika
            tidak terealisir. Padahal kalau sudah  untuk melaksanakan beberapa tahapan  waktunya pendek akan menjadi masalah.
            diputuskan mengenai pemberian tanda,  sesuai perintah UU.             Distribusi tidak hanya di Jakarta
            parpol-parpol akan lakukan sosialisasi.  Kemudian mengenai DPS yang  tetapi di daerah-daerah Papua dan
               Di sisi lain KPU sedang uji coba  harus mendapatkan tanggapan   daerah kepulauan perlu lebih banyak
            model-model surat suara, kalau    masyarakat, ternyata PPS tidak   waktu lagi. KPU harus segera
            simulasinya terlambat , keputusan  mendorong partisipasi masyarakat  memanaskan mesin-mesin pelakasana
            pemberian suara sah terlambat dan  mengecek apakah nama-nama mereka  dibawah, mengantisipasi segala resiko
            penetapan DPC terlambat, ini juga  tercantum dalam Daftar Pemilih  seperti distribusi kertas suara, masalah
            terkait dengan masalah hukum, belum  Sementara. Ketika perbaikan DPS ini  pencetakannya, tidak sesuai spesifikasi,
            lagi soal pengadaan logistik yang dulu  diumumkan ini juga PPS kurang banyak  distribusi logistik, masalah geografi, belum
            banyak bermasalah.                melakukan itu, artinya KPU bisa  lagi koreksi nama, yang salah jelas tidak
               “Kami nggak mau ini terulang lagi,  mendorong lebih keras kepada jajaran  mudah dan perlu banyak waktu.
            kemudian waktunya pendek untuk    untuk melaksnakan UU 10/2008         Tahapan selanjutnya KPU harus


            8       PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 68
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13