Page 33 - MAJALAH 84
P. 33

cara  represif  yang  kerap  menafikan   tal  dalam  masyarakat,  seperti  kasus   nagement  penanganan konflik  sosial
            konsep humanisme.                 konflik sosial Banjarmasin, Jakarta, Si-  tidak  dilakukan  dalam  satu  payung
                Sedangkan bagi beberapa kaum   tubondo, Tasikmalaya,  Poso, Ambon,   hukum yang komprehensif dan holis-
            marxisme dan ilmuwan sosial lainnya,   Pilkada  Maluku  2007  hingga  kasus   tik.
            konflik merupakan mekanisme sosial   Ciketing dan Pasuruan.              Contoh,  TAP  MPR  No.  IV  ten-
            untuk menciptakan dunia tanpa kelas.   Menurut  Basuki,  berbagai  pera-  tang Garis-Garis Besar Haluan Negara
            Konflik merupakan cara untuk mencari   turan pun baik dengan jenis TAP MPR   1999-2004, TAP MPR No.V/MPR/2000
            format keadilan dan menutup jurang   (meski sudah tidak dimasukkan dalam   tentang  Peningkatan  Persatuan  dan
            kesenjangan  sosial.  Sehingga  manu-  hierarki  peraturan  perundang-unda-  Kesatuan  Bangsa,  TAP  MPR  No.  X/
            sia  beserta  kelompoknya  hingga  ta-  ngan) maupun dengan jenis undang-  MPR/2001.  jo.  TAP  MPR  NO.  VI/
            hap negara  harus  dapat  bersahabat       undang serta peraturan menteri, ma-  MPR/2002 tentang Rekomendasi Ke-
            dengan  konflik.  Akan  tetapi,  konflik
            tanpa katup pengaman dan manage-
            ment yang baik akan membawa chaos
            di tengah masyarakat. Oleh karenanya,
            negara harus dapat mengelola konflik
            untuk kemajuan bangsa.
                Basuki menambahkan, Peraturan
            Presiden No. 7 Tahun 2005 yang me-
            lukiskan  RPJMN  pemerintah,  sangat
            menggaris bawahi Indonesia yang ru-
            kun, bersatu, aman dan damai. Akan
            tetapi,  alih-alih  membangun  sebuah
            tipologi  penanganan  konflik  sosi-
            al  secara  konstruktif,  sistematis  dan
            komprehensif,  pemerintah  melaku-
            kan  pendekatan  penanganan  konflik
            sosial  dengan  cara-cara  militeristik/
            represif.
                Cara  penanganan  konflik  yang
            militeristik ini tidak hanya bagi konflik
            vertikal  yang  ingin  memisahkan  diri
            dari  NKRI  (gerakan-gerakan  separa-
            tis) tetapi juga pada konflik horizon-                    Rapat Baleg DPR saat membahas RUU Penanganan konflik sosial



                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 33
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38