Page 35 - MAJALAH 84
P. 35

harmonis/dinkron, baik secara vertikal   penanganan konflik.         dari  sistem  penanggulangan  ben-
            maupun horizontal.                    Oleh  karena  itu,  salah  satu  ma-  cana,  dengan  menempatkan  konflik
                Dari  perspektif  kelembagaan   teri penting dalam RUU Penanganan   sebagai salah satu jenis bencana yaitu
            (struktur) DPR dan DPRD belum mem-  Konflik adalah pengaturan mengenai   bencana sosial.
            berikan  kontribusi  yang  kuat  dalam   pengerahan  tugas  perbantuan  TNI   Kelemahan  utama  dari  UUPB
            penanganan  konflik  melalui  bentuk   kepada  POLRI  dalam  penghentian   adalah tidak secara konsisten meng-
            regulasi  yang  menjadi  kewenangan-  konflik  kekerasan,  institusi  Negara   atur mengenai penanganan ber-bagai
            nya,  maupun  melalui  kebijakan  ang-  yang  berhak  menyatakan  (declare)   jenis bencana yang dimaksudkan da-
            garan melalui sistem APBN dan APBD.   bahwa  diperlukan  peran  TNI  dalam   lam undang-undang tersebut. Konflik
            Sebagian peraturan dikeluarkan dalam   membantu tugas POLRI dalam ranah   atau bencana sosial merupakan salah
            keputusan  Presiden,  Gubernur,  dan   keamanan  negara,  aturan  yang  jelas   satu  substansi  yang  tidak  dirumus-
            Bupati/Walikota. Sementara pada ta-  tentang skala besaran konflik.   kan  dengan  tepat  dan  komprehen-
            hap proses penegakan hukum, kapa-     Melihat  kajian  dan  analisis  dari   sif.  Terjadi  pemahaman  yang  keliru
            sitas anggota POLRI, intelijen Negara   berbagai  peraturan  perundang-un-  mengenai  konflik  dalam  UUPB.  Hal
            dan  Jaksa  dalam  melacak,  menemu-  dangan  yang  ada,  kebutuhan  ter-  ini  disebabkan  oleh  paradigma  yang
            kan para pelaku atau aktor intelektual   hadap  peraturan  perundang-unda-  digunakan dalam UUPB lebih didomi-
            tindakan kerusuhan belum optimal.   ngan  yang  lebih  komprehensif  dan   nasi  oleh  paradigma  penanga-nan
                Hal  penting  lainnya  terkait  de-  integratif, Pemerintah Indonesia pada   bencana  alam,  serta  mengabaikan
            ngan peraturan perundang-undangan   awal  2005  melalui  inisiatif  DPR  me-  perbedaan karakteristik bencana alam
            yang ada adalah, dalam tahap saat ter-  ngajukan  Rancangan  Undang-Un-  dan konflik.
            jadi konflik khususnya pada kegiatan   dang  tentang  Penanggulangan  Ben-  Pengaturan   yang   demikian,
            penghentian  konflik  kekerasan,  un-  cana (UUPB) yang kemudian disahkan   dikuatirkan   akan   mengakibatkan
            dang-undang yang ada saat ini masih   menjadi  Undang-undang  nomor  24   tidak  efektifnya  UUPB  dalam  tataran
            belum jelas mengatur tentang tugas,   Tahun 2007 tentang Penanggulangan   pelaksanaan  atau  implementasinya.
            tanggungjawab dan kewenangan dua   Bencana.                          Oleh  karena  itu  pilihan  penguatan
            institusi pertahanan dan keamananan   Dalam undang-undang tersebut,   peraturan  perundang-undangan  pe-
            negara  yaitu  TNI  dan  POLRI  dalam   penanganan  konflik  menjadi  bagian   nanganan  konflik  dalam  bentuk  UU
                                                                                 semakin  kuat  menempatkan  UU  Pe-
                                                                                 nanganan  Konflik  menjadi  lex  spe-
                                                                                 cialis  dari  penanggulangan  bencana
                                                                                 yang diatur dalam UU Nomor 24 Ta-
                                                                                 hun 2007.


                                                                                 Argumentasi Pentingnya
                                                                                 UU PKS
                                                                                     Untuk  itu,  ada  tiga  argumentasi
                                                                                 pentingnya  RUU  Penanganan  Kon-
                                                                                 flik Sosial, yaitu argumentasi filosofis,
                                                                                 argumentasi sosiologis dan argumen-
                                                                                 tasi yuridis.
                                                                                     Argumentasi  Filosofis  berkaitan
                                                                                 dengan  pertama,  jaminan  tetap  ek-
                                                                                 sisnya cita-cita pembentukan Negara
                                                                                 Kesatuan Republik Indonesia, mewu-
                                                                                 judkan persatuan dan kesatuan bang-
                                                                                 sa, tanpa diganggu akibat perbedaan
                                                                                 pendapat atau konflik yang terjadi di-
                                                                                 antar kelompok dan golongan.
                                                                                     Ke  dua,  tujuan  dari  Negara  Ke-
                                                                                 satuan Republik Indonesia adalah me-
                                                                                 lindungi  segenap  bangsa  Indonesia
                                                                                 yang terdiri dari beragam suku bang-
                                                                                 sa,  agama  dan  budaya  dan  seluruh




  34                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 35

                                                                                                               35
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
  34 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |

                                                                                                             1
                                                                                             Edisi 84
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40