Page 40 - MAJALAH 84
P. 40

LEGISLASI


            RUU Intelijen Persempit




            Gerakan Teroris





                                                                                 domannya  adalah  tidak  melanggar
            Maraknya ancaman bom yang akhir-akhir beredar
                                                                                 hak  azasi  manusia  (HAM),  tidak  me-
            menyebabkan teror di masyarakat yang mengkibatkan                    langgar demokrasi dan azas legalitas.
            ketakutan, kegelisahan, kekhawatiran yang berlebihan dan                 “Dalam pembahasan RUU Inteli-
            berakhir dengan rasa tidak percaya kepada pemerintah.                jen,  kami  menyertakan  Menteri  Per-
                                                                                 tahanan,  Menteri  Hukum  dan  HAM,
                                                                                 serta  Badan  Intelijen  Negara  (BIN)
                                                                                 agar  semua  dapat  terkoordinasikan
                                                                                 dan  nantinya  tidak  ada  pihak  mana-
                                                                                 pun yang merasa dirugikan dan yang
                                                                                 terpenting  adalah  demi  keamanan
                                                                                 negara,”terangnya.
                                                                                     Sejak awal proses penggodokan
                                                                                 RUU  Intelijen  ini  memunculkan  pro
                                                                                 dan  kontra  di  masyarakat,  terutama
                                                                                 seperti  LSM,  akademisi  dan  tokoh
                                                                                 masyarakat.  Mereka  menyuarakan
                                                                                 kegelisahan  atas  poin-poin  kewena-
            Internet                                                             ngan  yang  akan  berpotensi  melang-
                                                                                 gar  privasi  serta  hak  azasi  manusia
                                                                                 (HAM).
                                                                                     Salim   mengatakan,   mereka
                                                                                 melakukan  pembahasan  RUU  Inteli-
                                                                                 jen  secara  komprehensif  dan  obyek-
                                                                                 tif untuk dapat menghasilkan produk
            Anggota Densus 88 saat melakukan penyergapan disalah satu tempat persembunyian teroris

                 ncaman  tersebut  menimbul-  hukum untuk pengaturan organisasi,
                 kan banyak pertanyaan di  ma-  kegiatan, dan produk intelijen. Hanya
            Asyarakat, mengapa intelijen kita   saja  maksud  baik  tersebut  tidak  cu-
            dapat sedemikian lemahnya sehingga   kup jika tanpa disertai dengan upaya
            terdapat celah yang dapat dimanfaat-  menjaga nilai-nilai demokrasi di Indo-
            kan teroris untuk menebar ketakutan,   nesia.
            mengadu domba, dan bahkan dapat       RUU Intelijen ini muncul atas usul
            membuat  masyarakat  menjadi  tidak   inisiatif DPR, “RUU Intelijen diusulkan
            percaya terhadap pemerintah.      oleh Komisi I pada tanggal 17 Maret
                Untuk  mempersempit  gerakan   untuk  dibahas  bersama  pemerin-
            terorisme,  pemerintah  melakukan   tah, RUU ini diharapkan dapat mem-
            berbagai upaya, salah satunya adalah   perkuat fungsi serta memperjelas kerja
            menyusun  Rancangan  Undang-Un-   intelijen agar  tidak bias yang selama
            dang (RUU) Intelijen,  yang diharapkan   ini hanya menimbulkan ketakutan ke-
            akan memperkuat kewenangan inteli-  pada masyarakat,” ujar Salim Mengga
            jen  sebagai  salah  satu  unsur  untuk   (F-PD), Anggota DPR RI Komisi I.
            dapat mencegah gerakan terorisme.     Salim menuturkan, dalam mem-
                RUU  Intelijen  dimaksudkan  un-  bahas  RUU  Intelijen,  Komisi  I  berpe-
            tuk  membangun  intelijen  yang  kuat,   gang pada dua prinsip kehati-hatian
            disertai  dengan  memberi  landasan   dan prudential. Sementara untuk pe-  Rapat RUU Intelijen Komisi I DPR




                                                                                                                                                                                                                                         41

            40                                                                                                                                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 41
                                                                                                                                                                                                                  ARIA |
                                                                                                                                                                                                                             TH. XLII, 201 |
            40 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                                                                                                                        |
                                                                                                                                                                                                                       Edisi 84
                                                                                                                                                                                                                                       1
                                                                                                                                                                                                         ARLEMENT
                                                                                                                                                                                                        P
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45