Page 41 - MAJALAH 84
P. 41

undang-undang yang bisa mengako-  tikan  bahwa  langkah-langkah  yang   diberlangsungkan  di  banyak  negara,
            modasi  seluruh  persoalan  tersebut.   diambil intelijen itu sudah sesuai hu-  termasuk  Amerika  Serikat,  Inggris,
            “Kami berharap, pembahasan RUU In-  kum, dan bukannya malah melakukan   dan  juga  Kanada  yang  terkenal  de-
            telijen ini tidak di intervensi dari pihak   pelanggaran hukum,”tegas Salim.  mokratis. Karenanya demi kepenting-
            mana pun, sehingga bisa melahirkan    Sementara  itu,  Yahya  Sacawiria   an negara yang lebih besar ia minta
            UU yang komprehensif dan obyektif,”   (F-PD), Anggota DPR RI Komisi dalam   agar RUU tersebut dapat disyahkan.
            katanya.                          kesempatan  yang  sama  menambah-      Hal  tersebut  bisa  saja  dilakukan
                Menurut  dia,  kebutuhan  inteli-  kan,  kekhawatiran  yang  muncul  di   oleh aparat, Yahya mengatakan, asal-
            jen negara tidak hanya sebatas pada   masyarakat  terhadap  potensi  ter-  kan  untuk  kepentingan  penyelidikan
            persoalan  gerakan  radikalisme  dan   jadinya  tindakan  kekerasan  dan  ke-  dan  sudah  dikeluarkan  surat  izin-
            isu yang berkembang saat ini seperti   sewenang-wenangan oleh aparat me-  nya.  Tidak  semata-mata,  seenaknya
            te-ror  bom  dan  gerakan  organisasi   mang wajar, tetapi ia yakin munculnya   menyadap    telepon  orang  lain  yang
            yang  sangat  santer  dibicarakan  di   RUU Intelijen ini semata-mata adalah   nantinya  akan  mengganggu  privasi
            masyarakat,  yakni    gerakan  Negara   untuk mengatur dan mengontrol tin-  seseorang  dan  melanggar  Hak  Azasi
            Islam Indonesia (NII), tetapi untuk ke-  dakan kesewenang-wenangan aparat.  Manusia.
            butuhan  intelijen  negara  secara  me-  “UU Intelijen yang diinisyasi oleh   ”Bila nantinya dalam operasi in-
            nyeluruh dan jangka panjang.      DPR ini nantinya tidak akan seperti in-  telijen  terjadi  pelanggaran  hak  azasi
                Hingga  saat  ini  masih  ada  be-  telijen pada masa lalu yang pada saat   manusia,  jelas  itu  merupakan  teror
            berapa  daftar  inventarisasi  masalah   melakukan  penangkapan  dilakukan   baru  bagi  rakyat  dan  kemanusiaan,
            (DIM) yang masih menjadi persoalan   atas dasar subjektivitas penguasa, bu-  karena rakyat tidak akan merasa nya-
            dan sedang dicari solusi terbaik, seper   kan  karena  kebutuhan  penyelidikan.   man lagi tinggal di negeri ini dan akan
            ti  persoalan  penangkapan,  intersepsi   Dengan adanya RUU Intelijen, aparat   selalu merasa diawasi, dan juga tidak
            atau  penyadapan  dan  pemeriksaan   intelijen  akan  mendapatkan  payung   menutup kemungkinan akan menim-
            intensif (7x24 jam).              hukum saat bekerja,”terangnya.     bulkan  permasalahan-permasalahaan
                “Persoalan  kewenangan  yang      Seperti  diketahui  dalam  RUU   yang baru,”ujarnya.
            diusulkan  pemerintah  dalam  DIM   Intelijen  diwacanakan,  Badan  Inteli-  Latar belakang sejarah kerja inteli-
            mengenai penangkapan, penyadapan   jen Negara (BIN) juga diperkenankan   jen kita memang suram dari perspektif
            dan  pemeriksaan  intensif,  perlu  dia-  menyadap  telepon,  termasuk  akun   HAM.  Sejak  tahun  70-an  masyarakat
            tur  secara  jelas.  Lagipula,  saat  inteli-  jejaring  sosial  seperti  Facebook  dan   menilai intelijen sebagai penebar an-
            jen melakukan kewenangan itu, mesti   Twitter, tanpa harus ada izin dari pe-  caman,  penebar ketakutan, sehingga
            didampingi oleh aparat penegak hu-  ngadilan. Kepala BIN Sutanto berala-  jangan sampai dengan munculnya UU
            kum. Hal ini dilakukan untuk memas-  san  penyadapan  seperti  itu  sudah   Intelijen akan menambah draft kinerja
                                                                                 intelijen yang suram tetapi seharusnya
                                                                                 memperbaiki  sejarah  kerja  intelijen
                                                                                 tersebut.  ”Sehingga  imej  bahwa  ke-
                                                                                 beradaan intelijen selama ini sebagai
                                                                                 alat  kekuatan  politik  bagi  penguasa
                                                                                 dapat terhapuskan,”tegas Yahya.
                                                                                     Mengenai  target  penyelesaian
                                                                                 RUU Intelijen, Salim mengatakan, pe-
                                                                                 nyusunan RUU ini memang diharap-
                                                                                 kan dapat segera diselesaikan, tetapi
                                                                                 tidak  terpatok  pada  target  penyele-
                                                                                 saian, yang terpenting kami bersama
                                                                                 pemerintah  dapat  menyelesaikannya
                                                                                 dengan baik  tanpa ada intervensi dan
                                                                                 UU ini nantinya lahir dengan kompre-
                                                                                 hensif dan obyektif.
                                                                                     Terakhir,  mereka  mengharapkan
                                                                                 agar  rumusan  Rancangan  Undang-
                                                                                 Undang  (RUU)  Intelijen  menjadi  un-
                                                                                 dang-undang yang sempurna, sehing-
                                                                                 ga  dapat  diterima  seluruh  kalangan
 Rapat RUU Intelijen Komisi I DPR  Anggota Komisi I DPR, Yahya Sacawiria         masyarakat dan pemerintah.(ra)




  40                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 41
                                                                                                               41

                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
  40 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                              |
                                                                                                             1

                                                                              P
                                                                               ARLEMENT
                                                                                             Edisi 84
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46