Page 37 - MAJALAH 84
P. 37

nganan  konflik  sosial  dilakukan  de-  telah  diundangkan,  RUU  Keamanan   harus  ada  bab  khusus  yang  meng-
            ngan  tiga  cara  (preventif  atau  sebe-  Negara yang mengatur permasalahan   atur tentang sanksi dalam hal penya-
            lum,  saat  konflik,  dan  recovery  atau   yang ada dalam RUU PKS harus diha-  lahgunaan  pembiayaan  penanganan
            pasca  konflik),  perlu  dipikirkan  cara   pus  karena  dapat  menciptakan  tum-  konflik.
            penanganan  dengan  pemberian  in-  pang tindih pengaturan.              Basuki  berharap,  RUU  ini  dapat
            sentif  bagi  komunitas  yang  berhasil   Poin penting lainnya yang perlu   segera dibahas di tingkat selanjutnya
            menjaga  ke-tertiban  dan  keharmon-  menjadi  perhatian  bersama,  pemu-  dan dengan adanya UU ini  betul-be-
            isan.
                Penanganan  konflik  dalam  ta-
            hap  preventif  salah  satunya  dilaku-
            kan dengan mengembangkan sistem
            peringatan dini (BAB III Bagian Kelima
            Pasal 9), jika dilihat sistem peringatan
            dini  ini  (pemberitahuan  yang  sangat
            intense  oleh  media  dan  pemerintah)
            dapat  menimbulkan  keresahan  yang
            berlebihan bagi masyarakat, terutama
            karakteristik  masyarakat  Indonesia
            yang ‘latah’, contoh kasus bunuh diri
            dengan  melompat  dari  ketinggian,
            dan lain-lain.
                Selain itu, dalam tahap preventif
            ini, Pasal 10 huruf e yang menyebut-
            kan  memanfaatkan  dan  meningkat-
            kan peran intelijen, masyarakat harus
            cermat  memaknainya,  jangan  sam-
            pai  pola  ‘petrus’  penembak  miste-
            rius pada zaman orba dapat terulang
            kembali hanya demi nama ‘ketertiban
            umum’.                            lihan  pasca  konflik  yang  terdiri  dari   tul bisa mencegah konflik, mencegah
                Mengenai  Penanganan  Konflik   rekonsiliasi,  rehabilitasi,  dan  rekon-  penumpukan  mesiu-mesiu.  Karena
            Sosial  pada  saat  terjadi  atau  dalam   struksi dilakukan secara pranata adat   sebetulnya kita dapat membaca satu
            draft RUU PKS digunakan terminologi   dan KPKS (Komisi Penyelesaian Kon-  daerah  satu  hari  bisa  terjadi  konflik
            ‘penghentian konflik’, dilakukan mela-  flik  Sosial).  Dalam  hal  ini  RUU  PKS   atau tidak.
            lui ‘bantuan pengerahan sumber daya   cukup baik untuk seminimal mungkin   Sebetulnya  kalau  tidak  ada  me-
            TNI’, perlu secara tegas diatur meka-  melibatkan polisi dan pengadilan da-  siu di dalam tabung, mau sumbunya
            nisme  peran  POLRI  dan  TNI.  Kapan   lam  pasca  dan  penyelesaian  konflik.   berapa pendek, mau korek api berapa
            TNI  ‘turun’  kapan  hanya  POLRI  yang   Pranata  adat,  tokoh  agama,  tokoh   pun, tidak akan pernah meledak. Me-
            berperan?                         masyarakat  dilibatkan  secara  penuh   siu itu tidak mungkin terisi langsung.
                Pasal 30 draft RUU PKS menye-  untuk  pemulihan  keadaan  pasca   Diibaratkan  balita  yang  kegemukan,
            butkan POLRI ‘dalam status keadaan   konflik.  Akan  tetapi,  perlu  dilihat  se-  tidak mungkin balita itu langsung ge-
            konflik dapat meminta bantuan TNI’,   cara seksama jangan sampai KPKS ini   muk,  pasti  melalui  proses  timbunan
            kata  ‘dapat’  dalam  pasal  ini  bersifat   merupakan  mekanisme  penyelesaian   lemak yang bertumpuk-tumpuk.
            fakultatif  atau  tidak  imperatif.  Hal   masalah  konflik  dengan  membuat   Mesiu-mesiu itu bisa juga datang
            ini  tentu  saja  dapat  menimbulkan   masalah  baru  seperti  halnya  FKUB   dari pejabat, aparat atau oknum yang
            pengertian  berbeda  pada  saat  ber-  (Forum  Kerukunan  Umat  Beragama)   dapat memicu timbulnya konflik. Jadi,
            lakunya.  Sampai  saat  ini  pemerintah   yang  tidak  dapat  menciptakan  keru-  UU ini juga tidak dapat berjalan mak-
            masih  menyusun  RUU  Keamanan    kunan antar umat beragama.         simal  kalau  aparat  mentalnya  masih
            Negara yang disebut senada dan se-    Hal  terakhir  yang  perlu  digaris   primodial.
            bangun  dengan  RUU  PKS  meskipun   bawahi  ialah  mengenai  pembiayaan   Terjadinya konflik ini sebetulnya
            dengan  pendekatan  militeristik,  di-  penanganan  konflik.  Sudah  rahasia   dapat diantisipasi dan dapat dicegah
            harapkan  kedepannya,  jika  RUU  PKS   umum  pembiayaan  penanggulangan   dan dengan hadirnya UU ini diharap-
            telah  selesai  dibahas  dan  disetujui   bencana dapat dimanipulasi oleh para   kan dapat mencegah timbulnya kon-
            bersama  dengan  pemerintah  serta   mafia  bencana.  Oleh  karenanyam   flik tersebut. (tt)




                                                                                                               37

  36                                                                          | PARLEMENTARIA  |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 | 37
                                                                                                   TH. XLII, 201 |
                                                                                        ARIA |
                                                                              |
  36 | PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA |  Edisi 84 TH. XLII, 2011 |
                                                                                                             1

                                                                                             Edisi 84
                                                                               ARLEMENT
                                                                              P
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42