Page 11 - MAJALAH 81
P. 11
PESAN PIMPINAN
dengan mekanisme ASEAN. Kita per-
caya, bahwa masih dapat ditempuh
berbagai upaya bagi penyelesaian da-
mai dari kedua pihak, agar semangat
ASEAN tidak tercederai karena konflik
yang berkepanjangan. Dalam tatanan
dunia yang makin mengglobal, diplo-
masi parlemen memang diperlukan
agar dapat menjadi faktor pendukung
bagi diplomasi yang dijalankan oleh
Pemerintah.
Perkembangan Demokratisasi
di Myanmar
Sampai saat ini, persoalan hak
asasi manusia dan proses demokrati-
sasi di Myanmar juga masih menjadi
perhatian masyarakat internasional,
dan terus menjadi pembahasan dalam
berbagai forum multilateral. Masyara-
kat internasional telah menjalankan
berbagai upaya guna mendorong ter-
jadinya demokratisasi di Myanmar.
ASEAN di tengah upayanya mem- land, Menlu Kamboja dan Menlu Indo- Meskipun belum seutuhnya sesuai
bentuk ASEAN Community pada ta- nesia sebagai perwakilan Ketua ASEAN dengan harapan masyarakat internasi-
hun 2015. Hal ini juga merupakan di Jakarta (22/2), untuk mendiskusikan onal, perubahan yang terjadi di Myan-
tantangan besar bagi Indonesia, teru- konflik Thailand-Kamboja. Pertemuan mar sejak Oktober tahun lalu, yaitu
tama karena saat ini Indonesia tengah ini dikembangkan dalam kerangka pelaksanaan pemilihan umum dan
duduk sebagai Ketua ASEAN untuk ASEAN. pembebasan aktivis hak asasi manusia
kurun waktu satu (1) tahun. Indonesia Dalam kerangka ASEAN Commu- Aung San Suu Kyi, jelas menunjukkan
harus berperan aktif untuk membantu nity 2015 ini pula, DPR-RI harus meng- perkembangan ke arah yang lebih baik
membangun dialog bagi penyelesaian ambil bagian bagi peredaan konflik bagi proses demokratisasi dan rekon-
sengketa antar negara ASEAN dengan kedua negara melalui diplomasi par- siliasi di Myanmar.
sebaik-baiknya. lemen sebagaimana upaya intens yang Masa depan Myanmar berada di
Sementara, ASEAN sebagai per- telah dilakukan oleh DPR-RI selama ini tangan Pemerintah dan rakyat Myan-
himpunan negara-negara Asia Teng- melalui berbagai pertemuan bilateral mar sendiri, namun tidak dapat dipung-
gara tengah berusaha keras untuk maupun regional. kiri bahwa untuk mencapai Myanmar
mewujudkan komunitas tersebut, Dewasa ini, untuk kurun waktu yang lebih demokratis, dibutuhkan
semangat negara-negara anggota satu tahun sejak September tahun lalu pengawasan dan dukungan masyara-
ASEAN justru tidak terlihat mencer- sampai pertengahan September 2011, kat internasional, termasuk dari Indo-
minkan keseriusan untuk mengakhiri Kamboja telah ditetapkan menjadi nesia sebagai sesama negara anggota
dan menyelesaikan persoalan dian- Presiden ASEAN Inter-Parliamentary ASEAN. Indonesia akan mengawal
tara mereka. Baru-baru ini, Kamboja Assembly (AIPA), dan akan menjadi dan terus memberikan dukungan bagi
meminta ASEAN agar mengirim pe- tuan rumah Sidang Umum AIPA ke-32 proses demokratisasi di Myanmar,
ngamat untuk memantau dan men- di Phnom Phen. Ada baiknya peris- dan menilai bahwa kredibilitas proses
jamin gencatan senjata permanen di tiwa penting ini dijadikan momentum tersebut bergantung pada sejauh-
daerah perbatasan berdekatan dengan bagi Kamboja untuk memprakarsai mana keterlibatan seluruh pemangku
Kuil Preah Vihear. Namun, ide Kam- pertemuan bagi delegasi Kamboja kepentingan di Myanmar. Indonesia
boja ini ditolak oleh Thailand. Thailand dan Thailand di tengah-tengah sidang senantiasa mendorong Myanmar un-
berpendapat, bahwa peran ASEAN di umum yang sedang berlangsung, tuk memberikan kerjasamanya kepa-
wilayah konflik tidak diperlukan. Pasca dengan DPR-RI sebagai fasilitator. da upaya jasa-jasa baik (good offices)
pertemuan di dewan keamanan PBB Kedua wakil rakyat dari kedua negara Sekjen PBB, agar proses demokrati-
New York, ASEAN juga telah menjad- tersebut, perlu duduk bersama untuk sasi Myanmar menjadi lebih kredibel.
walkan pertemuan antara Menlu Thai- berdialog mencari solusi damai sesuai Inisiatif Indonesia membentuk Fo-
1
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 | 1
ARIA |
TH. XLII, 201 |
|
1 | PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 || PARLEMENTARIA | Edisi 81 TH. XLII, 2011 |
P
1
ARLEMENT
Edisi 81